Halodoc, Jakarta – Flavonoid adalah jenis senyawa alami yang ditemukan dalam berbagai jenis makanan, seperti buah-buahan, sayuran, teh, dan anggur.

Flavonoid berperan penting dalam membantu mengatur aktivitas seluler dan melawan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif pada tubuh.

Alhasil, flavonoid termasuk sebagai antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Salah satu makanan yang tinggi kandungan flavonoid adalah kol merah. 

Namun tak hanya itu, nyatanya masih ada sejumlah makanan lain yang juga kaya akan flavonoid. 

Makanan yang Banyak Mengandung Flavonoid

Salah satu makanan yang kaya akan flavonoid adalah kol merah. Sayuran ini mengandung salah satu jenis bioflavonoid yang cukup tinggi, yaitu anthocyanidins.

Zat ini mampu melindungi tubuh dari perkembangan sel kanker penyakit kardiovaskular, diabetes, dan gangguan kognitif yang berkaitan dengan usia.

Selain kol merah, ada juga makanan yang mengandung flavonoid lainnya yang mudah kamu temukan sehari-hari, contohnya: 

1. Bawang

Bawang-bawangan sering menjadi bumbu utama sebuah masakan. Jadi, secara tidak sadar kamu sebenarnya telah mendapat asupan flavonoid yang memadai. 

Bawang bombay misalnya, jenis bawang-bawangan yang satu ini merupakan sumber yang terbaik.

Selain itu, salah satu efek yang paling kentara adalah mampu mengurangi risiko kanker prostat.

2. Kangkung

Jenis flavonoid yang terdapat pada kangkung dapat memperbaiki sel yang rusak akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat berasal dari paparan racun di lingkungan seperti asap rokok maupun sinar ultraviolet. 

Proses kerusakan tersebut mampu meningkatkan risiko kanker, hipertensi, dan diabetes.

Selain memperbaiki sel yang rusak, simak manfaat kangkung lainnya dari artikel Berbagai Manfaat Sayur Kangkung bagi Kesehatan Anak.

3. Peterseli

Tumbuhan berikut ini kerap menjadi garnish alias taburan di atas hidangan. Walaupun kelihatannya cuma menjadi pelengkap, peterseli menyimpan senyawa bioflavonoid yang cukup tinggi.

Satu gram peterseli mengandung lebih dari 130 miligram flavonoid. Takaran ini tentu mencukupi kebutuhan harian akan senyawa ini. 

4. Teh

Berbagai jenis teh, seperti teh hijau, oolong, dan hitam semuanya mengandung flavanol dalam kadar yang tinggi. Karena itu, mengonsumsi teh secara rutin dalam porsi yang moderat tentu dapat memberikan sejumlah manfaat dari flavonoid. 

5. Anggur merah

Sumber lainnya adalah anggur merah. Salah satu manfaat utamanya adalah menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

6. Cokelat hitam

Makanan yang satu ini bisa menjadi camilan yang sehat. Hal ini karena cokelat mengandung antioksidan yang lumayan tinggi. Jenis flavonoid yang terdapat pada cokelat dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan melindungi sistem kardiovaskular. 

Selain itu, ada beragam manfaat lain dari cokelat hitam yang menarik. Baca selengkapnya di artikel Ketahui 7 Manfaat Cokelat Hitam yang Luar Biasa. 

7. Buah sitrus

Jenis jeruk-jerukan seperti jeruk, jeruk bali, jeruk nipis, lemon, dan limau mengandung senyawa antioksidan tinggi. Senyawa ini bekerja memperbaiki sel yang rusak akibat radikal bebas, membantu mengobati alergi, infeksi virus, arthritis, dan mengobati peradangan dalam tubuh.

8. Kedelai

Kedelai tinggi akan salah satu jenis flavonoid yaitu isoflavon. Kamu bisa memperolehnya dengan mengonsumsi tahu, tempe, dan kecap. Terkait manfaatnya, isoflavon memiliki efek perlindungan terhadap kanker yang menyerang sistem reproduksi. Contohnya seperti kanker payudara, ovarium, prostat, dan testis.

9. Kubis

Sumber flavonoid yang baik selanjutnya adalah kubis. Sayur ini dapat kamu olah ke bermacam menu masakan. Mulai dari untuk salad, ataupun sup dan semur untuk meningkatkan nilai gizinya. 

Selain dengan makanan-makanan ini, jaga juga kesehatanmu dengan produk kesehatan berkualitas yang bisa kamu dapatkan di Toko Kesehatan Halodoc.

Manfaat Flavonoid untuk Kesehatan Tubuh

Jenis yang berbeda akan memberikan manfaat yang berbeda pula untuk kesehatan tubuh. Namun, umumnya, flavonoid memiliki manfaat sebagai berikut:

• Mengelola hipertensi. Polifenol dan flavonoid yang terdapat dalam buah dan sayur, dapat memberikan manfaat positif dalam mengobati penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
• Mengurangi risiko penyakit gula. Mengonsumsi makanan yang kaya flavonoid dapat mengatur pencernaan karbohidrat dan pengiriman sinyal dan sekresi insulin. 
• Penanganan nyeri dan peradangan kronis. Senyawa yang kaya akan antioksidan ini juga dapat bekerja menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, maag, virus, peradangan, osteoporosis, diare dan radang sendi.
• Menurunkan risiko stroke. Flavonoid yang terdapat dalam teh, kopi, dan kedelai dapat membantu menurunkan risiko terkena serangan jantung atau stroke. 
• Mengobati infeksi virus. Senyawa ini menjadi antivirus yang efektif dan dapat bertindak pada berbagai tahap infeksi virus. Terkhusus tingkat molekuler untuk menghambat pertumbuhan virus.
• Melindungi tubuh terhadap penyakit kognitif. Sifat antiinflamasi yang berperan melawan radikal bebas membuat senyawa ini dapat membantu kinerja otak, dengan memberikan perlindungan pada sel-sel otak.

Itulah beberapa makanan yang mengandung flavonoid selain kol merah. Bagaimana, tertarik untuk mengonsumsinya? Jangan lupa untuk senantiasa menjaga kesehatan kamu dan keluargamu, ya. 

Salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi makanan sehat kaya nutrisi, seperti makanan tinggi flavonoid. Jika kamu bingung terkait porsi tepatnya, segeralah berdiskusi dengan dokter di aplikasi Halodoc. Saran medis yang tepat tentu dapat membantu penerapan hidup sehatmu. 

Referensi:

WebMD. Diakses pada 2023. Top Foods High in Flavonoids.

Healthline. Diakses pada 2023. What Are Flavonoids? Everything You Need to Know.

Real Simple.com. Diakses pada 2023. These Foods are High in Flavonoids: Add Them to Your Grocery List ASAP.

Very Well Health. Diakses pada 2023. What Are Flavonoids?

Plants Food for Human Nutrition. Diakses pada 2023. Flavonoids in Food and Their Health Benefits.

American Heart Association Journal. Diakses pada 2023. Dietary Flavonoids and Risk of Stroke in Women.