Ini 9 Kandidat Vaksin Corona Terbaru
Halodoc, Jakarta – Hingga hari ini angka penyebaran COVID-19 masih terus meningkat. Tidak hanya di Indonesia, berbagai negara juga sedang mengupayakan untuk mengatasi kondisi pandemi ini, beberapa diantaranya dengan melakukan protokol kesehatan dan juga menyiapkan vaksin yang akan diproduksi untuk mengatasi virus COVID-19.
Baca juga: Ini 7 Perusahaan Pembuat Vaksin Virus Corona
Vaksin COVID-19 akan diproduksi selama 12–18 bulan dengan melalui beberapa tahapan uji klinis, hingga akhirnya ada vaksin yang dinilai efektif untuk mengatasi COVID-19. Tahap uji klinis dilakukan dengan sangat detail untuk menurunkan risiko efek samping maupun dampak negatif pada kesehatan pengguna vaksin. Nah, untuk mengetahui seberapa jauh vaksin ini sudah diproduksi, tidak ada salahnya kenali beberapa kandidat vaksin corona yang sudah memasuki tahap akhir.
Inilah Kandidat Vaksin Corona
Pembuatan vaksin yang cepat pernah dilakukan oleh para peneliti untuk mengatasi penyakit gondongan selama empat tahun. Sekarang, jika pembuatan vaksin COVID-19 berjalan sesuai dengan perencanaan awal, maka pembuatan vaksin corona menjadi pembuatan vaksin yang paling cepat.
Meskipun begitu, vaksin COVID-19 dibuat melalui beberapa tahap yang tidak boleh dilewatkan. Berikut adalah beberapa kandidat vaksin yang sudah memasuki tahap uji klinis fase 3 atau yang mendekati tahap akhir.
1.Johnson and Johnson
Melansir dari situs resmi Johnson&Johnson, perusahaan ini telah mengembangkan vaksin COVID-19 yang dikenal dengan JNJ-78436753. Perusahaan ini mengembangkan vaksin adenovector yang memasukan DNA virus corona ke dalam adenovirus penyebab flu biasa yang telah diubah secara genetik. Pada 23 September kemarin, perusahaan yang berkembang dalam bidang kesehatan dan farmasi ini telah mengumumkan peluncuran uji coba fase 3 yang dilakukan sebanyak 60.000 pada berbagai negara. Perusahaan ini berharap pada awal 2021, vaksin JNJ-78436753 sudah dapat digunakan oleh masyarakat banyak.
2.Novavax
Vaksin ini diproduksi oleh perusahaan bioteknologi di Maryland. Mereka mengembangkan vaksin COVID-19 yang dikenal dengan NVX-CoV2373. Pada 24 September, Novavax mengumumkan bahwa vaksin yang mereka ciptakan telah memasuki tahap ketiga dengan mengikutsertakan 10.000 orang.
3.Moderna Therapeutics
Pada 27 Juli lalu, Moderna telah mengumumkan bahwa vaksin ciptaannya yang dikenal dengan mRNA-1273 telah memasuki tahap uji klinis fase ketiga. Perusahaan ini membuat protein yang menyerupai virus corona dan melatih sistem kekebalan tubuh untuk mengenali virus yang ada.
Baca juga: Tiba di Indonesia, Kapan Vaksin Corona Bisa Digunakan?
4.Pfizer
Perusahaan farmasi terbesar di New York ini bekerja sama dengan perusahaan bioteknologi Jerman, BioNtech yang mengembangkan vaksin COVID-19 dengan nama BNT-162b2. Pada Juli kemarin, perusahaan ini telah meluncurkan uji coba fase ketiga yang diikuti oleh 44.000 orang dari berbagai negara di dunia. Hasilnya, vaksin tersebut menghasilkan antibodi dan respon T-Sel yang baik untuk virus COVID-19.
5.Universitas Oxford
Tim peneliti Oxford bekerja sama dengan perusahaan biofarmasi AstraZeneca untuk mengembangkan vaksin corona yang dikenal dengan ChAdOx1 nCoV-19 yang dikenal juga sebagai vaksin vektor virus. Pada tahap uji klinis fase kedua pengguna vaksin mengalami efek samping ringan, seperti sakit kepala dan kelelahan. Namun, saat uji klinis fase 3 dilakukan, AstraZeneca menghentikan sementara untuk kembali meninjau reaksi yang dialami oleh pengguna vaksin.
6.Sinovac
Perusahaan biofarmasi China yang bekerja sama dengan pusat penelitian Brasil berhasil mengembangkan CoronaVAc. Uji coba fase 3 juga sudah dilakukan pada bulan Juli di Brasil. Bahkan, vaksin ini akan digunakan untuk pemakaian terbatas pada bulan Juli. Di Indonesia sendiri, vaksin ini akan dipasok untuk masyarakat pada Maret 2021.
7.Sinofarm
Masih perusahaan biofarmasi dari China, kali ini Sinofarm bekerja sama dengan Institut Produk Biologi Wuhan mengembangkan vaksin SARS-CoV-2 yang tidak aktif. Bahkan, diharapkan akhir tahun 2020 vaksin ini telah dapat digunakan oleh masyarakat.
8.Gamaleya Research Institute
Gamaleya Research Institute telah mengembangkan vaksin untuk COVID-19 yang dikenal dengan Gam-Covid-Vac. Vaksin jenis ini dikenal juga sebagai Sputnik V. Jenis ini merupakan dua kombinasi dari adenovirus, ad5 dan ad6.
9.CanSino Biologics
Perusahaan China CanSino Biologics dengan institute biologi pada akademi ilmu kedokteran di China, mengembangkan vaksin yang ada berdasarkan adenovirus yang dikenal sebagai ad5. Fase 1 dan fase 2 telah dilakukan dan hasilnya menunjukkan adanya respon imun yang kuat. Pada 9 Agustus lalu, kementrian Saudi pun mengumumkan bahwa vaksin ini telah memasuki tahap 3 dan akan memulai uji coba dalam pemakaian terbatas di Pakistan.
Baca juga: Kontroversi Sputnik V, Vaksin Corona Asal Rusia
Itulah beberapa kandidat vaksin COVID-19 yang hampir memasuki tahap uji klinis terakhir. Jangan ragu untuk gunakan aplikasi Halodoc jika kamu mengalami gangguan kesehatan yang terkait dengan gejala COVID-19, seperti batuk atau sesak napas. Tanyakan langsung pada dokter mengenai kondisi kesehatan kamu agar dapat mengatasi keluhan kesehatan dengan tepat.
Referensi:
Reuters. Diakses pada 2020. Sinovac’s Coronavirus Vaccine Candidate Approved for Emergency Use in China.
Regulatory Affairs Professionals Society. Diakses pada 2020. COVID-19 Vaccine Tracker.
Johnson & Johnson. Diakses pada 2020. Johnson & Johnson Initiates Pivotal Global Phase 3 Clinical Trial of Janssen’s COVID-19 Vaccine Candidate.
Pfizer. Diakses pada 2020. Pfizer and Biontech Share Positive Early Data on Lead mRNA Vaccine Candidate BNT162b2 Against covid-19.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan