Ini 8 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bayi Baru Lahir
“Tes kesehatan pada bayi baru lahir penting untuk memastikan bahwa kondisinya kesehatannya baik dan sempurna. Dengan tes kesehatan, masalah kesehatan dan kelainan juga bisa terdeteksi, sehingga penanganan bisa dilakukan sedini mungkin.”
Halodoc, Jakarta – Setelah lahir, biasanya bayi akan langsung “dibungkus” selimut lalu didekatkan ke dada ibu agar terjalin “ikatan”. Namun, setelahnya ada beberapa tes kesehatan yang wajib dilakukan bayi baru lahir.
Meskipun saat lahir, bayi ibu terlihat sehat dan normal, dokter tetap perlu memastikan kesehatan dan kondisi bayi dengan pemeriksaan menyeluruh. Serangkaian tes kesehatan yang dilakukan dokter ini juga bisa mendeteksi bila ada kelainan atau masalah kesehatan pada bayi, sehingga bisa ditangani sedini mungkin. Yuk, simak apa saja tes kesehatan yang perlu dilakukan bayi baru lahir di sini.
Tes Kesehatan yang Wajib untuk Bayi Baru Lahir
Pemeriksaan biasa ini dilakukan setelah beberapa jam ia lahir. Selain itu, pemeriksaan ini juga tidak bisa dilakukan hanya dengan pengamatan fisik saja, tapi ada beberapa tes yang dijalani. Agar ibu bisa memantau tes kesehatan apa saja yang dijalani Si Kecil setelah dilahirkan, yuk, cari tahu berikut ini:
1. Tes APGAR
APGAR merupakan kepanjangan dari Appearance, Pulse, Grimace, Activity, Respiration. Tes APGAR ini dilakukan untuk memeriksa kondisi fisik bayi. Tes dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan dan apakah ia membutuhkan perawatan ekstra. Biasanya, dokter akan mengukur skor APGAR sebanyak 2 kali, yaitu di menit pertama dan 5 menit setelah kelahiran.
Setelah melakukan pemeriksaan pernapasan, detak jantung, refleks, otot, dan warna kulit bayi. Dokter akan memberikan skor untuk setiap pemeriksaan organ. Jika skor yang diberikan dokter ini mencapai 7 atau lebih, maka kondisi bayi termasuk normal.
Setelah itu, fisiknya pun akan diperiksa seperti berat badan, lingkar kepala, panjang, dan jika ada kelainan yang terlihat jelas seperti memar atau goresan saat proses kelahiran.
2. Tes Fisik
Umumnya, dokter melakukan fisik secara lengkap pada 24 jam pertama. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan oleh dokter anak jika ibu melahirkan di rumah sakit. Namun, jika melahirkan di rumah atau klinik kecil pemeriksaan biasanya dilakukan oleh dokter atau bidan. Pemeriksaan fisik yang umumnya dijalani bayi adalah:
- Jantung & Paru-Paru
Kedua organ ini akan langsung diperiksa oleh dokter beberapa menit setelah bayi lahir. Yang diamati dokter adalah pola pernapasan dan memeriksa jantung dengan stetoskop. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kedua organ ini bekerja dengan baik.
- Perut
Selanjutnya, dokter melakukan pemeriksaan perut untuk memastikan kondisi ginjal, hati, dan limpa bayi berada di posisi dan ukuran yang seharusnya.
- Telinga & Mulut
Kedua organ ini diperiksa untuk melihat apakah ada kelainan pada langit-langit mulut, dan tidak ada cairan yang abnormal yang masuk ke dalam telinga.
- Pinggul
Untuk memeriksa bagian tubuh ini, kaki bayi akan diputar lalu ditekuk hingga dada sebelum dikembalikan ke posisi semua. Jika pinggul terkilir maka akan ada bunyi yang terdengar. Pemeriksaan pinggul ini penting dilakukan untuk mengetahui risiko kelainan sehingga jika ada dapat diobati lebih cepat.
- Tulang Belakang
Bagian tulang belakang ini diperiksa untuk mengetahui apakah Sang Buah Hati mengalami mengalami spina bifida, yakni cacat lahir akibat terbentuknya celah pada tulang belakang.
- Organ Genital
Pada bayi laki-laki, pemeriksaan dilakukan untuk memastikan bahwa testis tidak turun serta bagian penis diperiksa untuk memastikan bukaan ada di bagian ujung dan bukannya bawah. Sedangkan pada bayi perempuan, bagian vagina diperiksa apakah mengeluarkan cairan seperti keputihan atau darah. Hal ini normal terjadi karena terpengaruh hormon ibu.
- Bokong
Bagian tubuh ini diperiksa apakah ada kelainan jika tak ada lubang dan memeriksa mekonium. Feses yang dikeluarkan Si Kecil selama di dalam kandungan disebut mekonium.
- Fisik
Tanda-tanda Down Syndrome bisa diketahui sejak dini. Jadi pengamatan dilakukan secara fisik jika saja bayi memiliki kelainan ini.
3. Tes Mata
Setelah lahir, bayi juga melakukan tes pemeriksaan mata. Tes mata ini dilakukan untuk mengetahui apakah si kecil terkena penyakit mata seperti katarak dan infeksi lainnya. Tes dilakukan dengan oftalmoskop untuk memeriksa refleks merah pada pupil.
4. Tes Pendengaran
Tes pendengaran bertujuan untuk mendeteksi adanya gangguan pendengaran pada bayi. Namun, perlu diketahui, bahwa tes pendengaran pada bayi baru lahir ini hanya menunjukkan ada atau tidaknya respons terhadap rangsangan dengan intensitas tertentu. Tes ini tidak mengukur beratnya gangguan pendengaran ataupun membedakan jenis tuli.
Alat Alat yang direkomendasikan untuk skrining pendengaran bayi adalah otoacoustic emissions (OAE) atau automated auditory brainstem response (AABR). OAE dilakukan pada bayi baru lahir berusia dua hari.
5. Tes Refleks
Tes ini dilakukan untuk memastikan refleks Moro, yakni respon terhadap suara atau bunyi yang mengejutkan. Selain itu, respon mengisap bayi juga dites dengan cara memasukkan jari ke dalam mulut bayi. Untuk bayi yang baru lahir, jika dikagetkan ia akan merespon dengan melengkungkan punggung, melemparkan kepalanya ke belakang, serta merentangkan tangan dan kaki.
6. Tes Vitamin K
Bayi yang lahir dengan kekurangan vitamin K akan mengalami pendarahan internal. Sehingga tes ini dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan ini.
7. Skrining Hipotiroid
Skrining ini bertujuan untuk mendeteksi dini adanya hipotiroid kongenital/bawaan. Hipotiroid kongenital yang tidak diobati sejak dini dapat mengakibatkan retardasi mental berat. Mengingat gejala hipotiroid kongenital pada bayi baru lahir biasanya tidak jelas, dan hipotiroid kongenital dapat memengaruhi masa depan anak dengan menyebabkan retardasi mental berat, maka skrining hipotiroid pada bayi baru lahir penting untuk menemukan kasus hipotiroid secara dini.
8. Tes Bercak Darah Bayi Baru Lahir (Tusukan Tumit)
Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel kecil darah bayi untuk mengetahui beberapa kondisi kesehatan yang jarang terjadi tapi serius. Ketika bayi berusia sekitar lima hari, dokter akan menusuk tumit bayi ibu dan mengumpulkan beberapa tetes darah untuk diuji.
Itulah beberapa tes kesehatan yang wajib dilakukan bayi baru lahir. Dengan memeriksakan kondisi dan kesehatan bayi di awal mula kehidupannya, bayi pun bisa memiliki tumbuh kembang yang optimal.
Untuk melakukan pemeriksaan kesehatan bayi, ibu juga bisa buat janji pemeriksaan pilihan ibu melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play untuk memudahkan ibu mendapatkan solusi kesehatan terlengkap.
Referensi:
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Diakses pada 2022. “Skrining” pada bayi baru lahir, yang perlu diketahui oleh Orangtua.
National Health Service. Diakses pada 2022. Newborn screening.
What To Expect. Diakses pada 2022. Newborn Screenings: What Tests Will My Baby Get in the Hospital?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan