Ini 7 Pemeriksaan yang Dilakukan Wanita saat Cek Pra Nikah
Halodoc, Jakarta – Setiap pasangan yang berencana untuk menikah perlu melakukan cek pra nikah guna mengetahui kondisi kesehatan masing-masing. Melalui pemeriksaan kesehatan ini, kamu bisa mengetahui apakah kamu atau pasangan mengidap penyakit menular seksual, seperti sifilis, gonore, HIV, hepatitis, klamidia, dan lain-lain. Penyakit-penyakit ini tentu bisa membahayakan kesehatan pasangan maupun calon anak di kemudian hari.
Tak hanya penyakit menular seksual saja, lewat cek pra nikah kamu juga bisa mengetahui penyakit genetik, seperti anemia sel sabit atau penyakit bawaan seperti diabetes. Khusus untuk pria, pemeriksaan biasanya bertujuan untuk melihat kualitas sperma yang menjadi tanda kesuburan. Lantas, bagaimana dengan wanita? Berikut jenis-jenis pemeriksaan cek pra nikah untuk wanita.
Baca juga: Penyakit Menular Seksual Bisa Dicegah dengan Cek Pra Nikah
Pemeriksaan Cek Pra Nikah untuk Wanita
Pemeriksaan yang dilakukan wanita rata-rata mirip dengan pria, tetapi ada beberapa pemeriksaan khusus lainnya yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi wanita. Nah, berikut pemeriksaan yang perlu dijalani oleh wanita:
1. Pemeriksaan Darah
Tes darah bertujuan untuk melihat jumlah leukosit, hematokrit, trombosit, hemoglobin, eritrosit, sampai laju endap darah dalam tubuh. Melalui pemeriksaan ini, seorang wanita bisa mengetahui apakah dirinya berisiko mengidap thalasemia melalui tingkat hemoglobin dalam tubuh. Selain itu, tes darah juga berfungsi untuk mengetahui tipe golongan darah dan rhesus.
Pemeriksaan ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui kecocokan rhesus dengan pasangan. Pasalnya, perbedaan rhesus nantinya bisa memengaruhi kehamilan apabila rhesus janin yang sedang dikandung berbeda dengan ibu.
2. Mendeteksi Hepatitis B
Cek pra nikah biasanya mencakup untuk mendeteksi penyakit hepatitis B. Hepatitis jenis ini termasuk penyakit yang bisa ditularkan melalui hubungan seksual. Ini termasuk penyakit berbahaya karena dapat menyebabkan cacat fisik hingga kematian pada bayi.
3. Tes TORCH
Toksoplasmosis, Other infection, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes simplex virus (TORCH) merupakan jenis pemeriksaan untuk mendeteksi Toxoplasma, Rubella, dan Herpes. Penyakit-penyakit ini bisa disebabkan oleh konsumsi makanan mentah hingga kontak dengan kotoran hewan peliharaan. Tes ini bertujuan untuk mencegah ibu hamil mengalami keguguran dan bayi lahir prematur.
Baca juga: Seberapa Penting Cek Golongan Darah sebelum Menikah?
4. Pemeriksaan HIV/AIDS
Tes HIV/AIDS dilakukan dengan mengambil sampel darah untuk diuji apakah seseorang mengidap penyakit HIV/AIDS. Seperti yang telah kamu ketahui, penyakit ini ditularkan lewat hubungan seksual atau penggunaan jarum suntik. HIV/AIDS bisa bersifat fatal karena menyerang sistem kekebalan tubuh pengidapnya.
5. Tes Gula Darah
Mengetahui kadar gula darah bertujuan untuk mendeteksi risikp penyakit diabetes dan komplikasinya. Tes ini juga sangat diperlukan oleh ibu hamil yang hormonnya cenderung kurang stabil.
6. Tes Urine
Tes urine lengkap juga akan dilakukan selama cek pra nikah. Lewat pemeriksaan ini, kamu dan pasangan dapat mengetahui penyakit sistemik atau metabolik. Penyakit tersebut mampu dideteksi melalui warna, bau, hingga jumlah urine yang dikeluarkan.
7. Skirining Serviks
Skrining serviks atau pap smear juga sangat direkomendasikan oleh wanita yang akan menikah dan berencana hamil. Melalui pemeriksaan ini, mendeteksi sel-sel abnormal dalam serviks yang dapat berkembang menjadi kanker jika tidak ditangani.
Baca juga: 3 Kekhawatiran yang Muncul Sebelum Cek Pra Nikah
Kalau kamu punya pertanyaan lain mengenai cek pra nikah, kamu bisa hubungi dokter lewat aplikasi Halodoc. Lewat aplikasi ini, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.