Ini 6 Kelompok Prioritas Penerima Vaksin Corona di Indonesia
Halodoc, Jakarta - Jumlah pasien corona di Indonesia masih terus mengalami kenaikan. Sampai 7 Oktober 2020 sebanyak 315.714 orang positif mengidap SARS-CoV-2, 240.291 dinyatakan sembuh, dan 11.472 meninggal dunia. Beragam cara terus dilakukan pemerintah guna menghentikan laju penyebaran COVID-19. Salah satu upaya yang ditunggu-tunggu adalah terciptanya vaksin corona untuk masyarakat luas.
Menurut catatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hingga kini terdapat 10 vaksin yang masuk ke dalam uji klinis fase III. Mulai dari Johnson Pharmaceutical Companies, Moderna, hingga University of Oxford atau AstraZeneca. Kabar baiknya, di dalam 10 vaksin tersebut ada pula vaksin Sinovac dari Tiongkok yang akan digunakan di Indonesia.
Nah, ketika vaksin corona sudah siap didistribusikan di negara kita, lantas siapa saja yang akan lebih dulu diprioritaskan?
Baca juga: Ini Tahapan Pengujian dan Perkembangan Global Vaksin Corona
Ada 6 Kelompok Prioritas
Setidaknya ada dua jenis vaksin yang dipastikan masuk dalam daftar yang akan digunakan di Indonesia, yaitu Sinovac-Biofarma dan Sinopharm (Kimia Farma-G42 UAE). Lantas, seperti apa skema pendistribusiannya?
Ketika vaksin corona di Indonesia sudah siap, pemberian vaksin akan diprioritaskan pada sejumlah kelompok masyarakat. Menurut keterangan dari Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, kelompok masyarakat yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19, yaitu:
- Garda terdepan: Petugas medis, paramedis contact tracing, TNI/Polri, dan aparat hukum. Jumlahnya diperkirakan sebanyak 3.497.737 orang.
- Tokoh agama atau masyarakat: Mulai dari perangkat daerah (kecamatan, desa, RT/RW), dan sebagian pelaku ekonomi sebanyak 5.624.0106 orang.
- Guru atau tenaga pendidik: Mulai dari guru PAUD/TK, SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Untuk kelompok ini diperkirakan sebanyak 4.361.197 orang.
- Aparatur pemerintah: Pusat, daerah, dan legislatif sebanyak 2.305.689 orang.
- Peserta BPJS PBI: Kelompok BPJS Penerima Bantuan Iuran sebanyak 86.622.867 orang.
- Masyarakat dan pelaku perekonomian: Kelompok ini berjumlah 57.548.500 orang.
Baca juga: Ini 7 Perusahaan Pembuat Vaksin Virus Corona
Menurut pemerintah, vaksin Sinovac ini akan ditargetkan pada pada 102.451.500 orang pada kelompok prioritas di pulau Jawa. Sementara itu, vaksin Sinopharm ditargetkan pada 27 juta kelompok prioritas yang ada di luar pulau Jawa.
Dipastikan Aman
Uji klinis fase III vaksin Sinovac di Indonesia masih terus berlangsung. Pemerintah memasang target pada 2021 mendatang, vaksin COVID-19 suda tersedia dan terjangkau untuk masyarakat umum. Kini, pemerintah masih berupaya menyelesaikan uji klinis fase III yang dilakukan di kota Bandung, Jawa Barat.
Kabar terkini, pemerintah melalui Bio Farma bekerja sama dengan Sinovac yang prosesnya berada di uji klinis fase III. Sementara itu, ada pula kerja sama antara Kimia Farma dengan G42 Uni Emirat Arab.
Untuk kerja sama ini sudah masuk uji klinis fase III dengan target subyek 22 ribu orang. Terakhir, ada kerja sama antara PT Kalbe Farma - Genexine Korea yang berada di tahap uji klinis fase I dan IIA di Korea dengan 60 subjek.
Baca juga: Picu Sebuah Penyakit, Vaksin COVID-19 AstraZeneca Ditangguhkan
Jubir Satgas Penanganan COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito, memastikan vaksin yang akan disuntikkan masyarakat sudah melalui beberapa tahap uji klinis hingga dinyatakan aman.
"Vaksin yang nantinya masuk ke Indonesia harus dipastikan secara data dan penelitian aman bagi masyarakat. Pengembangan vaksin umumnya butuh waktu dan proses yang cukup panjang," jelasnya.
Sementara menunggu vaksin corona dapat diedarkan, selalu terapkan protokol kesehatan dengan memakai masker ketika beraktivitas keluar rumah, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Jika terjadi gejala penyakit seperti demam, batuk, dan sesak napas, segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja.