Ini 6 Fakta yang Harus Diketahui Mengenai Gigi Susu

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   23 Agustus 2024

“Gigi susu merupakan gigi yang tumbuh di usia mulai dari 5 bulan. Gigi ini berjumlah 20 buah dan akan digantikan dengan gigi permanen sebanyak 32 buah, ketika waktunya sudah tiba.”

Ini 6 Fakta yang Harus Diketahui Mengenai Gigi SusuIni 6 Fakta yang Harus Diketahui Mengenai Gigi Susu

DAFTAR ISI

Halodoc, Jakarta – Gigi susu atau yang banyak disebut dengan gigi sulung, merupakan sekumpulan gigi yang tumbuh pada anak, sebelum nantinya akan diganti dengan gigi tetap di usia dewasa. 

Gigi susu umumnya tumbuh pertama kali di usia 5 hingga 8 bulan. Namun pada beberapa kondisi, gigi susu bisa tumbuh lebih cepat atau lebih lambat. Gigi susu umumnya berjumlah 20 buah, yang nantinya akan digantikan dengan gigi permanen yang berjumlah 32 buh.

Nah, supaya tidak salah untuk membedakan mengenai gigi susu dan gigi permanen, yuk, simak dulu fakta mengenai gigi susu berikut ini!

Fakta Penting Mengenai Gigi Susu

Berikut ini sejumlah fakta penting mengenai gigi susu yang perlu diketahui, antara lain:

1. Gigi susu akan tanggal semuanya

Gigi susu umumnya akan mulai tumbuh saat anak memasuki usia 5-12 bulan. Gigi ini akan tumbuh satu per satu, hingga akhirnya nanti akan tanggal atau copot satu per satu juga. 

Tanggalnya gigi susu biasanya diawali dengan gigi susu seri, kemudian disusul dengan gigi taring, lalu gigi geraham. Nah, semua gigi susu yang tanggal ini nantinya akan digantikan oleh gigi permanen, ketika waktunya sudah tiba. 

Lalu, di usia berapa biasanya gigi susu akan mulai tanggal? Umumnya, gigi susu ini akan mulai copot satu per satu di usia 6–7 tahun. Dalam kebanyakan kasus, gigi geraham susu akan tanggal ketika anak berusia 9–12 tahun.

Cari tahu juga, berikut Ini Perkembangan Gigi Anak Tumbuh Sesuai Usia

2. Gigi susu jumlahnya berbeda dengan gigi permanen

Gigi permanen orang dewasa berjumlah 32 buah. Bagaimana dengan gigi susu? 

Gigi yang pada akhirnya akan tanggal ini umumnya berjumlah 20 buah. Inilah yang kemudian menjadi alasan, mengapa gigi permanen berjarak lebih rapat ketimbang gigi susu, karena jumlahnya jauh lebih banyak. 

3. Gigi susu tumbuh tiap bulannya

Umumnya gigi susu ini akan tumbuh setiap bulannya sejak gigi pertama muncul. Nah, ketika Si Kecil sudah mencapai usia tiga tahun, biasanya gigi susunya sudah lengkap yakni berjumlah 20 buah gigi. 

4. Gigi susu lebih mudah mengalami karies

Katanya gigi susu lebih “lemah” dibandingkan dengan gigi permanen. Kira-kira mitos atau fakta? 

Kenyataannya, kekokohan gigi susu dan permanen memang berbeda. Gigi permanen memiliki enamel yang lebih tebal ketimbang gigi susu. Enamel ini merupakan permukaan terluar pada gigi, yang berguna untuk melindungi gigi dari kerusakan. 

Menurut laman Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia, enamel yang tipis pada gigi susu ini memudahkan karies tubuh dan menyebar pada gigi. Oleh sebab itu, jangan heran bila sering melihat anak-anak di usia prasekolah yang memiliki gigi depan berwarna kecokelatan, atau kehitaman. 

5. Gigi susu dan gigi permanen memiliki akar yang berbeda

Perbedaan gigi susu dengan gigi permanen berikutnya ada pada bagian akarnya. Gigi susu umumnya memiliki akar yang lebih pendek dan tipis, jika dibandingkan dengan gigi permanen. 

Kondisi ini yang kemudian membuat gigi susu lebih mudah copot, serta gigi permanen bisa berkembang di bagian bawah gigi susu. 

6. Gigi susu bisa tumbuh sejak dalam kandungan

Fakta terakhir, gigi susu mulai berkembang atau tumbuh sejak Si Kecil berada di dalam kandungan. Pada beberapa kondisi,  gigi ini terbentuk di usia kehamilan enam minggu. 

Karena alasan inilah, ibu yang sedang hamil disarankan untuk mengonsumsi cukup kalsium, vitamin D, vitamin C, serta fosfor yang dapat mendukung pertumbuhan gigi dan tulang bayi. 

Cara Merawat Gigi Susu

Meski gigi susu bisa copot atau tanggal dengan sendiri, serta digantikan dengan gigi permanen, bukan berarti kita boleh mengabaikannya. Gigi susu pada anak juga perlu dirawat dengan baik, agar terhindari dari masalah pada gusi, gigi, dan mulut. 

Berikut ini sejumlah cara merawat gigi susu pada anak: 

  • Ajarkan anak untuk rutin menggosok gigi, minimal dua kali sehari. Dalam menerapkan kebiasaan baik ini, orang tua tentunya perlu menjadi contoh bagi anak. 
  • Berikan anak sikat gigi dengan bulu yang lembut, serta pasta gigi dengan kandungan yang aman khusus anak. Jika sudah berusia di atas 2 tahun, berikan anak pasta gigi dengan kandungan flouride, untuk membantu memperkuat enamel gigi.
  • Tak hanya gigi, bagian sela-sela gigi dan lidah juga perlu dibersihkan. Ini berguna untuk mengurangi jumlah bakteri di rongga mulut, yang bisa menyebabkan masalah gigi dan mulut. 
  • Batasi konsumsi makanan manis seperti coklat dan permen. Makanan manis berisiko menyebabkan kerusakan enamel gigi, serta membuat gigi berlubang. 
  • Kurangi pemberian susu melalui botol dot. Dot bisa menyebabkan gigi anak terendam cairan manis terlalu lama, sehingga gigi mudah rusak. 
  • Ajak anak untuk melakukan kontrol gigi secara rutin, minimal enam bulan sekali. 
  • Hindari kebiasaan buruk mengisap jari. Sebab hal ini berisiko menyebabkan gigitan tanpa sengaja, serta merusak keselarasan gigi di kemudian hari. 

Bila anak mengalami sakit gigi, ada beberapa pilihan obat yang bisa ibu gunakan. Baca selengkapnya di artikel ini: “6 Obat Sakit Gigi Anak yang Aman untuk Digunakan“.

Mau tahu lebih jauh mengenai gigi susu pada anak? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis anak melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. 

Referensi: 
Kids Health. Diakses pada 2024. Teething Tots. 
American Academy of Pediatrics. Diakses pada 2024. Baby’s First Tooth: 7 Facts Parents Should Know. 
Pregnancy, Birth and Baby. Diakses pada 2024. Teething. 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan