Ini 6 Fakta tentang Hantavirus Pulmonary Syndrome

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   13 Oktober 2023

“Hantavirus pulmonary syndrome adalah penyakit yang bisa ditularkan melalui tikus. Jika tidak diatasi dengan baik, penyakit ini berisiko menyebabkan kematian sebesar 30 hingga 50 persen.”

Ini 6 Fakta tentang Hantavirus Pulmonary SyndromeIni 6 Fakta tentang Hantavirus Pulmonary Syndrome

Halodoc, Jakarta – Hantavirus pulmonary syndrome (HPS) adalah penyakit menular akibat infeksi virus yang jarang terjadi. Penyakit ini menyebabkan pengidapnya mengalami gejala seperti flu tetapi lama kelamaan gejala yang pengidapnya alami bisa memburuk. 

Bahkan, jika tidak teratasi dengan baik, penyakit ini bisa menyebabkan gangguan pada paru-paru dan ginjal. Tidak ada salahnya mengenal lebih banyak fakta mengenai hantavirus pulmonary syndrome agar kamu bisa melakukan pencegahan dengan baik. 

Pencegahan dapat menghindari kamu dari komplikasi yang paling parah akibat penyakit ini yaitu kematian. Untuk itu, simak ulasan mengenai hantavirus pulmonary syndrome berikut ini!

Apa Itu Hantavirus Pulmonary Syndrome?

Hantavirus adalah virus yang ditemukan dalam urin, air liur, atau kotoran tikus rusa yang terinfeksi dan beberapa hewan pengerat liar lainnya.

Contohnya seperti tikus kapas, tikus beras, tikus kaki putih dan tikus punggung merah.

Infeksi virus ini menyebabkan penyakit paru-paru yang jarang namun serius yang disebut hantavirus pulmonary syndrome (HPS). 

Virus ini memiliki karakteristik unik, karena tidak akan aktif dalam waktu lama setelah berada di luar inangnya kurang dari 1 minggu di luar ruangan dan beberapa jam saat terpapar sinar matahari langsung.

Hantavirus merupakan salah satu virus yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada paru-paru dan ginjal. Penyakit ini tergolong sebagai penyakit zoonosis karena penularannya terjadi dari hewan ke manusia.

Fakta-Fakta Mengenai Hantavirus Pulmonary Syndrome

Berikut adalah beberapa fakta mengenai penyakit ini:

1. Penularan Melalui Hewan Pengerat

Hantavirus menjadi salah satu jenis virus yang dapat ditularkan melalui hewan pengerat, seperti tikus.

Virus ini bisa ditularkan ketika manusia melakukan kontak langsung, feses, urine, hingga air liur dari hewan yang telah terinfeksi.

Ada beberapa cara penularan yang kerap terjadi, seperti:

  • Udara. Ini merupakan bentuk penularan yang paling sering terjadi ketika virus menyebar di udara dari feses atau urine hewan yang terinfeksi. Waspada jika kamu berada di dekat sarang hewan pengerat tersebut. Pastikan area sekitar rumah tetap bersih agar hewan pengerat tidak bersarang dan memicu gangguan kesehatan pada keluarga di rumah.
  • Makanan dan Minuman. Kamu juga bisa terpapar hantavirus melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan feses, urine, hingga air liur hewan yang terinfeksi. Jika ada makanan yang tidak sengaja dimakan oleh hewan pengerat, sebaiknya hindari untuk kembali mengonsumsi makanan tersebut. Kebiasaan ini bisa meningkatkan risiko penularan hantavirus pulmonary syndrome.
  • Gigitan. Gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi berisiko menyebabkan penularan hantavirus.

2. Gejala Hantavirus 

Virus ini berkembang dalam tubuh dan biasanya pada awal paparan virus, pengidap tidak akan mengalami gejala apapun.

Hal ini karena virus berada dalam masa inkubasi. Lama masa inkubasi virus dalam tubuh sekitar delapan minggu setelah paparan.

Setelah memasuki delapan minggu, biasanya gejala akan muncul dan berkembang dengan waktu yang cukup cepat sekitar 2 – 8 hari.

Berikut gejala yang dialami, yaitu:

  • Demam.
  • Kelelahan.
  • Nyeri otot terutama pada bagian pinggul, paha, dan punggung.
  • Sakit perut, mual, muntah, dan diare. 
  • Muncul ruam atau bintik merah pada kulit.
  • Batuk kering dan kesulitan bernapas.
  • Pusing dan sakit kepala.

Setelah gejala pertama muncul, biasanya 4 – 10 hari kemudian akan muncul gejala fase ketiga.

Gejala pada tahap ini cukup berbahaya karena dapat memicu perdarahan internal dan paru-paru yang terisi cairan.

Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan kematian.

Karena itu, pemeriksaan sedari dini sangatlah penting, mengingat gejala infeksi hantavirus dapat menyerupai penyakit lain.

Misalnya seperti batuk dan kesulitan bernapas yang juga dapat menjadi indikasi pneumonia. 

3.  Hantavirus Menyebabkan Penyakit Apa?

Ketika hantavirus mencapai paru-paru, mereka menyerang pembuluh darah kecil atau kapiler. Kondisi ini pada akhirnya menyebabkan kebocoran. Akibatnya, paru-paru terisi cairan (edema paru), 

mengakibatkan disfungsi paru-paru dan jantung yang parah. Penyakit lain yang berhubungan dengan infeksi hantavirus adalah demam berdarah dengan sindrom ginjal, yang menyebabkan penyakit ginjal parah. 

4. Berisiko Menyebabkan Kematian Sebesar 50 Persen

Sebaiknya jangan abaikan gejala yang muncul dan berkaitan dengan penyakit ini. Hantavirus pulmonary syndrome yang tidak teratasi dapat menyebabkan kegagalan jantung untuk memberikan oksigen ke seluruh tubuh. 

Tanpa penanganan, penyakit ini berisiko menyebabkan kematian sebesar 30 hingga 50 persen. Untuk itu, pastikan kamu mengurangi beberapa aktivitas yang berisiko memicu penularan penyakit ini, seperti:

  • Melakukan berbagai aktivitas di luar ruangan.
  • Beraktivitas di gedung tua yang sudah lama tidak terpakai.
  • Membersihkan sarang tikus.

Itulah beberapa fakta mengenai hantavirus pulmonary syndrome. Sebaiknya lakukan pencegahan dengan menggunakan sarung tangan dan masker saat akan membersihkan gedung yang tidak terpakai atau sarang tikus. 

5. Diagnosis Hantavirus

Penting bagi dokter untuk mendiagnosis infeksi hantavirus sejak dini. Sebab, pemeriksaan sedari dini dapat membantu memastikan pengobatan dan hasil terbaik.

Akan tetapi, mendiagnosis hantavirus sedari dini dapat menjadi tantangan. Sebab, gejala awal dari infeksi virus ini cenderung menyerupai gejala flu atau coronavirus disease 19 (COVID-19).

Namun, apabila kamu mengalami demam dan sesak napas, disertai dengan riwayat kemungkinan paparan hewan pengerat, kamu mungkin terkena infeksi hantavirus.

Jika kamu mengalami gejala seperti flu dan berpikir bahwa kamu baru saja terpapar hewan pengerat, penting untuk memeriksakan infeksi hantavirus. Gunakan layanan Halodoc✔️ untuk hubungi dokter atau buat janji medis dengan lebih mudah.

Seorang dokter juga dapat memesan tes berikut untuk mencari gejala lain:

  • Tes serologi yang bermanfaat untuk mendeteksi antigen hantavirus dalam darah.
  • Rontgen dada untuk mencari cairan dalam paru-paru. 
  • Tes hitung darah lengkap untuk memeriksa kadar trombosit. 
  • Pemeriksaan urine untuk memeriksa fungsi ginjal dan melihat ada atau tidaknya darah dalam urine. 
  • Tes peripheral blood smear atau sediaan apusan darah tepi untuk memeriksa darah. 

6. Pengobatan Hantavirus

Penting untuk merawat infeksi hantavirus sesegera mungkin. Jika kamu mengalami gejala seperti flu setelah berada di sekitar tikus atau kotoran tikus, segera periksakan kondisi kesehatan.

Jika terkonfirmasi positif terjangkit HPS, tujuan pengobatan hantavirus adalah untuk mengelola gejala pengidapnya.

Selain itu pengobatan juga bertujuan untuk menurunkan risiko kerusakan paru-paru dan jantung. 

Sebab, sampai saat ini pengobatan yang benar-benar efektif untuk menyembuhkan infeksi hantavirus belum tersedia.

Berikut adalah beberapa pilihan perawatan infeksi hantavirus dapat berupa: 

  • Terapi oksigen. Tak hanya untuk hantavirus, terapi oksigen juga bermanfaat untuk asbestosis.
  • Penggantian cairan.
  • Obat untuk menaikkan tekanan darah.
  • Obat antivirus (ribavirin).
  • Ventilasi mekanis.
  • Dialisis.
  • Dalam kasus yang parah, penyedia merawat HPS dengan oksigenasi membran ekstrakorporeal (ECMO).
  • Konsumsi makanan sehat bergizi seimbang peningkat imunitas tubuh.

7. Pencegahan Hantavirus

Hingga saat ini vaksin untuk HPS belum tersedia. Karena itu, cara terbaik untuk mencegah infeksi hantavirus adalah dengan menurunkan risiko paparan hewan pengerat dan berbagai cara mereka menyebarkan penyakit.

Berikut adalah cara yang dapat kamu lakukan sebagai upaya pencegahan: 

  • Cuci tangan dengan air dan sabun setelah menghabiskan waktu di luar ruangan. Untuk mengetahui cara mencuci tangan yang benar, kamu bisa membaca artikel: Penting untuk Kesehatan, Inilah Cara Mencuci Tangan yang Benar
  • Hindari menyentuh hewan pengerat atau urin atau kotorannya. Jika tak sengaja bersentuhan, segeralah mencuci tangan  dengan air dan sabun.
  • Jauhi tikus liar dan hindari area tikus meninggalkan kotoran.
  • Mengenakan sarung tangan karet dan masker yang menutupi hidung dan mulut jika perlu menyentuh kotoran tikus dan tikus.
  • Menggunakan desinfektan untuk membersihkan area yang terdapat kotoran tikus atau tikus.
  • Menghindari menyapu kotoran tikus atau tikus dengan sapu biasa. Sebab, penyapuan dapat menyebabkan partikel yang terinfeksi masuk ke dalam debu di udara.
  • Menutup lubang di dalam dan sekitar rumah agar tikus dan hewan pengerat lain tidak bisa masuk.
  • Memasang perangkap tikus atau tikus di dalam dan sekitar rumah untuk mengurangi populasinya.
  • Hindari meninggalkan makanan pada area yang mudah terjangkau oleh tikus. 

Itulah beberapa fakta mengenai HPS. Jika kamu merasakan gejalanya, segeralah periksakan kondisi kesehatan ke dokter. Penanganan yang tepat tentunya dapat meminimalkan risiko komplikasi serius. 

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah KV2-Chat-Dokter-5-1024x161.jpg
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS).
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Hantavirus Pulmonary Syndrome.
CDC. Diakses pada 2023. Hantavirus Pulmonary Syndrome. 
Healthline. Diakses pada 2023. Know the Symptoms of Hantavirus and What You Can Do To Prevent Its Spread. 
Canadian Centre for Occupational Health and Safety. Diakses pada 2023. Hantavirus.