Ini 5 Penyebab Bayi Susah BAB dan Cara Efektif Mengatasinya

8 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   15 November 2024

Bayi yang susah BAB bisa disebabkan karena perubahan pola makan atau dehidrasi.

Ini 5 Penyebab Bayi Susah BAB dan Cara Efektif MengatasinyaIni 5 Penyebab Bayi Susah BAB dan Cara Efektif Mengatasinya

DAFTAR ISI

  1. Penyebab Bayi Susah BAB
  2. Cara Mengatasi Bayi Susah BAB
  3. Hubungi Dokter Ini Jika Bayi Susah BAB

Sebaiknya ibu jangan mengabaikan penurunan frekuensi BAB pada bayi. Selain itu, perhatikan juga kondisi BAB pada bayi. Jika bayi terlihat mengalami kesulitan BAB, segera lakukan penanganan dan jangan abaikan kondisi ini.

Nah, ada berbagai penyebab bayi mengalami kesulitan BAB. Salah satu penyebabnya masalah pada pencernaan. Selain itu, ibu juga perlu mengetahui gejalanya agar kondisi ini dapat segera teratasi, sehingga tidak menyebabkan gangguan pada tumbuh kembang bayi.

Penyebab Bayi Susah BAB

Ada berbagai penyebab bayi susah BAB yang perlu ibu ketahui. Setelah mengetahui penyebabnya, dokter akan menentukan perawatan yang tepat untuk anak. Nah, beberapa penyebab bayi susah BAB.

1. Kelahiran prematur

Bayi yang mengalami kelahiran prematur akan berisiko tinggi mengalami konstipasi. Hal ini terjadi karena sistem pencernaan bayi yang belum optimal saat lahir. 

Alhasil, pengonsumsian ASI akan bergerak lebih lambat melalui pencernaan sehingga tidak terproses dengan baik. Kondisi ini dapat menyebabkan feses menjadi keras dan kering sehingga bayi mengalami konstipasi.

2. Dehidrasi

Kekurangan cairan dapat menyebabkan bayi mengalami konstipasi. Saat bayi dehidrasi, maka feses akan menjadi keras dan kering sehingga sulit untuk dikeluarkan. Untuk itu, pastikan bayi mendapatkan cukup ASI untuk mencegah konstipasi.

3. Mengalami gangguan kesehatan

Selain kekurangan cairan, bayi juga dapat mengalami konstipasi ketika mengalami gangguan kesehatan, khususnya pada sistem pencernaan.

Jika kondisi ini tidak membaik dalam waktu beberapa hari, sebaiknya ibu tanyakan langsung pada dokter spesialis anak.

Mendeteksi penyakit dan penanganan yang lebih dini membuat pengobatan menjadi lebih mudah untuk dilakukan.

 4. Asupan susu formula

Jenis makanan yang diberikan kepada bayi memengaruhi pola buang air besarnya.

ASI mengandung nutrisi alami dan serat yang lebih mudah cerna, sehingga cenderung meminimalkan risiko sembelit. 

Di sisi lain, formula susu cenderung memiliki komposisi yang berbeda dan mungkin kurang serat, yang dapat menyebabkan bayi lebih sulit buang air besar.

Ibu juga bisa cari tahu alasan bayi susah BAB lainnya di artikell ini: “Hanya Konsumsi ASI, Ini Penyebab Bayi Susah BAB”.

5. Perubahan pola makan

Ketika bayi sudah mengonsumsi makanan pendamping ASI, kondisi ini dapat meningkatkan risiko konstipasi. Perubahan pola makan dapat memengaruhi konsistensi dan frekuensi buang air besar.

Makanan yang kurang serat dan perubahan tekstur juga bisa memicu perubahan dalam pencernaan bayi. Jadi, pastikan ibu memberikan tahapan tekstur yang tepat pada bayi.

Cara Mengatasi Bayi Susah BAB

Lalu, bagaimana mengatasi bayi susah BAB? Ibu bisa mencoba untuk melakukan beberapa cara sederhana di rumah sebagai langkah perawatan yang pertama, seperti:

1. Mandikan dengan air hangat

Ibu juga bisa memandikan anak dengan air hangat. Perawatan ini membuat anak menjadi lebih rileks dan nyaman, sehingga mengurangi rewel yang terjadi ketika anak kesulitan BAB.

Melansir dari International Scholarship Conference dengan judul The Effectiveness of Warm Water Therapy for Constipation, air hangat bisa melembapkan feses dalam usus sehingga feses menjadi lebih mudah dikeluarkan.

2. Perbanyak asupan air putih

Selain memberikan ASI, jika anak sudah memasuki usia 6 bulan ke atas, ibu bisa memberikan anak asupan air putih. Melansir dari Current Research in Nutrition and Food Science dengan judul Water Intake, Dietary Fibre, Defecatory Habits and its Association with Chronic Functional Constipation, kurang air putih dapat menyebabkan feses menjadi keras sehingga memicu terjadinya konstipasi.

Dengan memberikan banyak air putih, maka feses akan lebih lembut dan mudah bergerak pada saluran pencernaan sehingga menurunkan konstipasi pada anak. 

3. Berikan pijatan lembut

Ibu juga bisa memberikan pijatan lembut pada bagian perut bayi untuk membantu melancarkan BAB. Melansir dari Jurnal Kedokteran Universitas Lampung dengan judul Pengaruh Terapi Pijat Terhadap Konstipasi, pijat dapat menstimulasi gerakan peristaltik dan meningkatkan frekuensi buang air besar pada pengidap konstipasi.

Teknik pijat dapat mengatasi konstipasi karena berkaitan dengan kombinasi stimulasi dan relaksasi. Namun, sebelum memijat bayi, pastikan suhu ruangan nyaman untuk bayi saat tidak menggunakan pakaian, hangatkan tangan ibu terlebih dahulu, dan buatlah suasana yang nyaman.

Ibu bisa menggunakan minyak yang sesuai dengan kondisi kulit bayi. Untuk memulai pijatan, letakkan tangan pada bawah pusar. Usap perlahan ke arah bawah seperti mengayuh. Kemudian, usap lembut searah jarum jam dengan membentuk lingkaran.

Setelah itu, ibu bisa mencoba untuk menggerakan kaki bayi seperti mengayuh sepeda. Lakukan perlahan dengan lembut dan nyaman.

Selain melancarkan BAB, cari tahu manfaat lain dari spa bayi melalui artikel ini “Ibu, Ini 11 Manfaat Baby Spa untuk Kesehatan yang Perlu Diketahui”.

4. Lebih rutin memberikan ASI

Jika konstipasi terjadi akibat kekurangan cairan, sebaiknya ibu rutin berikan ASI secara langsung agar kebutuhan cairan tubuh pada bayi bisa terpenuhi. 

Jika bayi sudah berusia di atas enam bulan atau telah menjalani MPASI, ibu bisa memberikan cairan lain, seperti air putih atau jus apel tanpa gula.

5. Mengajak bayi melakukan aktivitas fisik

Jika bayi sudah belajar merangkak atau bisa duduk sendiri, sebaiknya cobalah untuk mengajaknya melakukan aktivitas fisik.

Pergerakan tersebut membuat feses menjadi lebih mudah untuk bergerak dan dikeluarkan dari dalam perut.

6. Mengatur jenis makanan dan minuman anak

Ketika anak masuk usia MPASI, ibu bisa mengatasi konstipasi dengan mengatur jenis makanan dan minuman anak. Pilihlah beberapa buah dan sayur yang baik untuk melancarkan pencernaan, seperti pir dan brokoli.

Selain itu, perhatikan pemberian tekstur makanan dan porsinya. Pastikan teksturnya sesuai dengan usia anak. Berikan juga porsi dalam jumlah yang kecil atau sedikit terlebih dahulu.

7. Lakukan pemeriksaan secara medis

Jika berbagai cara alami tidak menyebabkan konstipasi membaik, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan kesehatan pada rumah sakit. Konstipasi yang tidak membaik bisa tentunya memerlukan pengobatan secara medis.

Hubungi Dokter Ini Jika Bayi Susah BAB

Apabila Si Kecil susah BAB, sebaiknya hubungi dokter anak di Halodoc. 

Berikut ini terdapat beberapa dokter spesialis anak yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 13 tahun.

Mereka juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Ini daftarnya: 

1. dr. Gracia Deswita Natalya Fau Sp.A

Dokter Gracia Deswita Natalya Fau Sp.A adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta, pada 2001 dan Universitas Sam Ratulangi, Manado, pada 2019.

Ia kini berpraktik di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, dan tergabung sebagai anggota IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dengan nomor STR 7121201320127158.

Dengan pengalaman selama 14 tahun, dr. Gracia Deswita Natalya Fau Sp.A. bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait cara mengatasi bayi susah BAB. 

Ibu juga bisa berkonsultasi dengan dokter Gracia terkait nafsu makan dan nutrisi anak, perkembangan anak, DBD dan penyakit tropis, pencernaan anak, alergi dan imunitas anak, serta bayi lahir kecil dan prematur.

Chat dr. Gracia Deswita Natalya Fau Sp.A mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc

2. dr. Lingga Pradipta Sp.A

Ibu juga bisa menghubungi dr. Lingga Pradipta Sp.A yang merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada pada 2011 dan Universitas Hasanuddin pada 2021.

Saat ini ia menjalani praktik di Makassar, Sulawesi Selatan, dan tergabung sebagai anggota IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dengan nomor STR 7311201321144020.

Dengan pengalaman selama 11 tahun, dr. Lingga Pradipta Sp.A bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait penanganan bayi yang susah BAB.

Ibu juga bisa berkonsultasi dengannya seputar nafsu makan dan nutrisi anak, perkembangan anak, DBD dan penyakit tropis, jantung anak, kesehatan remaja, serta bayi lahir kecil dan prematur.

Chat dr. Lingga Pradipta Sp.A mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc

Itulah berbagai daftar dokter spesialis anak yang bisa ibu hubungi seputar bayi yang susah BAB.

Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline

Sebab, ibu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Parents. Diakses pada 2024. Constipation in Babies: Symptoms, Causes, and Cures.
Pregnancy Birth and Babies. Diakses pada 2024. Constipation in Babies.
The Bump. Diakses pada 2024. How to Identify and Relieve Baby Constipation.
Physio-Wise. Diakses pada 2024. Infant Massage for Constipation.
Current Research in Nutrition and Food Science. Diakses pada 2024. Water Intake, Dietary Fibre, Defecatory Habits and its Association with Chronic Functional Constipation.
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung. Diakses pada 2024. Pengaruh Terapi Pijat Terhadap Konstipasi.
International Scholarship Conference. Diakses pada 2024. The Effectiveness of Warm Water Therapy for Constipation.