Ini 5 Penyebab Bau Badan dan Cara Ampuh Mengatasinya
“Penyebab bau badan bisa terjadi akibat penyakit diabetes, stres berlebihan, konsumsi makan makanan tertentu, hingga gejolak hormon. Untuk mengatasinya, kamu bisa menerapkan pola hidup bersih dan sehat, hingga tindakan medis.”
DAFTAR ISI
- Berbagai Penyebab Bau Badan
- Tips dan Cara Mengatasi Bau Badan
- Rekomendasi Dokter Kulit di Halodoc untuk Konsultasi Bau Ketiak
Halodoc, Jakarta – Pada dasarnya keringat tidak memiliki bau yang khas. Bau badan baru akan terjadi ketika keringat bersentuhan dengan bakteri di permukaan kulit
Bau badan sendiri bisa berbau manis, asam, atau seperti bawang. Aromanya tidak terpengaruh dari banyaknya keringat, tetapi dari jenis bakteri dan caranya berinteraksi dengan keringat.
Mau tahu apa saja penyebab bau badan dan cara mengatasinya? Berikut ulasannya!
Berbagai Penyebab Bau Badan
Kulit seseorang mengandung kelenjar keringat ekrin dan apokrin. Kelenjar apokrin mulai berfungsi saat pubertas dan berhubungan dengan folikel rambut di ketiak serta selangkangan.
Kelenjar apokrin tersebut menghasilkan keringat kental kaya protein yang awalnya tidak berbau. Namun, saat bakteri memecah protein yang melimpah, mereka akan menghasilkan molekul bau dan memicu bau badan.
Sebaliknya, kelenjar keringat ekrin berfungsi mengatur suhu tubuh melalui keringat, dan tidak terlalu terkait dengan bau badan.
Nah, berikut beberapa penyebab bau badan:
1. Mengidap diabetes
Diabetes melitus merupakan kondisi yang terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup insulin, atau tidak dapat menggunakan insulin yang secara efektif. Hal ini menyebabkan kadar gula darah tinggi.
Jika kadar gula darah melonjak tinggi, dapat terjadi komplikasi yang disebut ketoasidosis diabetik (DKA). Hal ini terjadi akibat tubuh tidak dapat mengolah keton, yaitu senyawa asam yang dihasilkan oleh tubuh saat membakar lemak untuk dijadikan energi.
Jika keton menumpuk hingga tingkat berbahaya di dalam tubuh, hal ini bisa menjadi pemicu bau badan. Selanjutnya, tubuh akan mengeluarkan keton dalam bentuk darah atau urine.
Mau tahu rekomendasi obat untuk mengatasi diabetes? Baca di artikel ini: “5 Rekomendasi Obat Diabetes yang Penting untuk Diketahui”.
2. Stres dan hiperhidrosis
Stres dan kecemasan dapat menjadi penyebab bau badan karena munculnya keringat berlebih. Tak hanya stres, keringat berlebihan juga bisa muncul karena kondisi yang disebut dengan hiperhidrosis.
Hiperhidrosis sendiri merupakan kondisi ketika tubuh memproduksi keringat berlebihan, tetapi tidak berkaitan dengan aktivitas fisik atau suhu udara.
Menurut penelitian berjudul Hyperhidrosis and stress yang terbit pada Springer Nature, hiperhidrosis dan stres memiliki keterkaitan. Banyak pengidap hiperhidrosis yang mengalami stres, terutama jika keringat berlebih memengaruhi harga diri atau kepercayaan diri mereka.
Studi juga menjelaskan, hiperhidrosis sering kali didiagnosis pada orang dengan masalah kesehatan mental, seperti kecemasan sosial. Hal ini bisa memicu keluarnya banyak keringat dan menimbulkan bau badan.
3. Mengonsumsi makanan tertentu
Makanan yang kamu konsumsi terkadang bisa menyebabkan perubahan bau badan yang bersifat sementara dan terjadi tiba-tiba. Asparagus, misalnya, bau dari makanan ini akan hilang setelah tubuh memetabolismenya.
Beberapa jenis makanan yang bisa menimbulkan bau badan akibat penumpukan gas dalam tubuh, antara lain:
- Brokoli.
- Bunga kol.
- Kubis.
- Pakcoy.
- Asparagus.
- Bawang-bawangan.
Pola makan secara keseluruhan juga dapat memengaruhi bau badan. Beberapa penelitian menemukan bahwa pria yang menjalani pola makan sehat dengan buah dan sayuran, memiliki keringat yang lebih harum, meski mengeluarkan banyak keringat.
Mau tahu makanan yang dapat membantu mengatasi batu badan? Baca di artikel ini: “Hilangkan Bau Badan dengan Makanan Ini”.
4. Menopause, menstruasi, dan kehamilan
Ketiga kondisi tersebut menyebabkan fluktuasi hormon dalam tubuh dan menjadi penyebab bau badan. Bau ini tidak perlu dikhawatirkan, karena saat hormon tubuh kembali normal, baunya pun ikut menghilang.
5. Infeksi vagina
Beberapa infeksi vagina, seperti infeksi parasit vagina atau vaginosis bakterial, dapat menyebabkan perubahan bau vagina secara tiba-tiba. Jenis infeksi lain yang terjadi di luar vagina juga dapat menyebabkan perubahan bau badan di area yang terkena.
Infeksi jamur vagina biasanya tidak menyebabkan bau pada vagina. Namun, biasanya disertai rasa gatal, kemerahan, atau rasa terbakar.
Vaginosis bakterial merupakan infeksi vagina yang paling umum terjadi pada wanita usia subur dan umumnya menimbulkan bau amis. Gejala lainnya serupa dengan gejala infeksi jamur.
Trikomoniasis, sejenis infeksi parasit menular seksual, sering kali tidak menunjukkan gejala, tetapi dapat mengubah bau vagina karena keputihan. Keputihan bisa berbau tidak sedap, berubah warna, atau berbusa.
Masalah bau badan tak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga balita. Klik artikel ini untuk mengetahui penyebab yang mendasari: 8 Penyebab Bau Badan Tak Sedap pada Balita.
Tips dan Cara Mengatasi Bau Badan
Perawatan untuk keringat berlebihan dan bau badan akan tergantung pada penyebab utamanya. Hal ini bisa terdeteksi melalui pemeriksaan fisik dan tes darah atau urine.
Beberapa tips dan cara mengatasi bau badan dapat mencakup:
1. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat
Langkahnya dapat kamu lakukan berupa:
- Menjaga kebersihan kulit dengan mandi setiap hari dan menggunakan sabun antibakteri. Berfokuslah pada area yang paling banyak mengeluarkan keringat, seperti ketiak dan selangkangan.
- Cukur bulu ketiak agar keringat cepat menguap dan tidak memiliki banyak waktu untuk berinteraksi dengan bakteri. Sebab, rambut adalah tempat berkembangbiaknya bakteri.
- Cuci pakaian secara teratur dan selalu kenakan pakaian bersih.
- Kenakan pakaian longgar yang terbuat dari katun agar kulit bisa bernapas. Aturan ini juga berlaku untuk pakaian dalam dan bra.
- Gunakan antiperspiran, karena zat di dalamnya bekerja dengan menarik keringat kembali ke kelenjar keringat.
- Hindari beberapa jenis makanan dan minuman, seperti bawang putih, bawang bombay, serta alkohol.
- Lakukan koping stres terbaik, karena stres dapat menyebabkan kelenjar apokrin menjadi lebih aktif.
Bau badan bukan hanya terjadi di area ketiak dan selangkangan. Simak dalam artikel ini area tubuh lainnya yang juga menimbulkan bau tidak sedap: Waspada Bau di 6 Bagian Tubuh Ini.
2. Teh hijau
Caranya, Masukkan kantong teh hijau ke dalam air hangat. Letakkan kantong teh yang sudah direndam di bawah ketiak selama beberapa menit sehari. Cara ini dapat membantu menyumbat pori-pori dan mengurangi keringat.
3. Cuka sari apel
Caranya, campurkan cuka sari apel dengan sedikit air ke dalam botol semprot. Semprotkan campuran tersebut ke area ketiak. Asam dalam cuka dapat membantu membunuh bakteri.
Bukan cuma cuka sari apel, kamu juga bisa menyemprotkan tawas di area ketiak. Sebelum menggunakannya, ketahui serba-serbinya dalam artikel ini: Usir Bau Tak Sedap, Ini 5 Manfaat Tawas untuk Ketiak.
4. Pengobatan atau tindakan medis
Beberapa di antaranya:
- Suntikan botox di ketiak untuk memblokir keringat sementara waktu.
- Obat resep yang bertujuan untuk mencegah munculnya keringat.
- Penggunaan antibiotik untuk mengurangi bakteri di permukaan kulit.
- Menggunakan alat yang memancarkan gelombang elektromagnetik untuk menghancurkan kelenjar keringat di bawah lengan.
5. Pembedahan
Jika beberapa langkah perawatan di atas tak kunjung membuatkan hasil, dokter biasanya merekomendasikan prosedur pembedahan yang disebut simpatektomi toraks endoskopi (ETS).
Prosedur ETS bekerja dengan merusak saraf pengontrol keringat di bawah kulit ketiak. Opsi ini merupakan pilihan terakhir dan berisiko menyebabkan kerusakan pada saraf serta arteri di area terkena.
Sebelum melakukan prosedur ini, tentu saja kamu perlu melakukan pertimbangan yang matang dengan konsultasi yang mendalam bersama dokter.
Rekomendasi Dokter Kulit di Halodoc untuk Konsultasi Bau Ketiak
Bau badan yang tidak sedap bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti masalah kesehatan, kebersihan pribadi, atau kondisi tertentu yang berkaitan dengan makanan yang dikonsumsi.
Jika kamu mengalami masalah bau badan yang mengganggu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terpercaya di Halodoc untuk menentukan penyebabnya dan mencari solusi yang tepat.
Berikut ini adalah daftar dokter kulit di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
1. dr. Dina Febriani Sp.D.V.E
Rekomendasi pertama adalah dr. Dina Febriani Sp.D.V.E, yang telah memperoleh gelar dokter dari Universitas Yarsi Jakarta pada tahun 2009 dan meraih gelar spesialis dari Universitas Sebelas Maret Surakarta pada tahun 2023.
Ia adalah anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dan kini tengah aktif berpraktik di Pekanbaru, Riau.
Dengan pengalaman luas selama 14 tahun, dr. Dina Febriani Sp.D.V.E dapat memberikan konsultasi terbaik terkait bau badan.
Chat dr. Dina Febriani Sp.D.V.E mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
2. dr. Frieda Sp.D.V.E
Selanjutnya dr. Frieda Sp.D.V.E dokter kelulusan Universitas Atma Jaya pada tahun 2015 dan meraih gelar spesialisnya dari Universitas Sebelas Maret pada tahun 2022.
Saat ini, ia tengah berpraktik medis di Bogor, Jawa Barat, dan merupakan anggota aktif Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).
Dengan pengalaman yang luas selama 8 tahun, dokter Frieda Sp.D.V.E bisa memberikan konsultasi terbaik mengenai masalah bau badan melalui layanan Halodoc.
Chat dr. Frieda Sp.D.V.E mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
Silakan hubungi dokter spesialis kulit terkait dengan masalah bau badan. Dapatkan solusi dan langkah perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi yang kamu alami.
Dapatkan juga informasi lain seputar kesehatan dan pola hidup sehat lainnya dengan men-download Halodoc sekarang juga!