Halodoc, Jakarta - Menjelang persalinan, rasa cemas dan perasaan takut tak bisa dihindari seorang wanita. Bukan tanpa alasan, pasalnya detik-detik menjelang persalinan adalah masa di mana penantian ibu selama sembilan bulan akan berakhir. Di saat seperti itu, kehadiran seseorang yang sangat dekat dan berarti sangat dibutuhkan ibu. Dan suami adalah orang yang paling tepat.

Selama ini hampir semua wanita yang akan melahirkan memang selalu ditemani oleh sang suami. Nyatanya kehadiran suami di kamar persalinan tak sekadar menemani dan membuat ruangan terlihat penuh. Lebih dari itu, ada banyak manfaat bagi ibu hamil saat suami menemani sejak awal hingga akhir proses persalinan.

1. Menenangkan

Berada di sebuah ruangan bersama orang yang tidak dikenal meskipun ada dokter dan perawat, tetap bisa membuat rasa cemas ibu semakin tinggi. Jika perasaan takut dan cemas terlalu tinggi menjelang persalinan, biasanya hal itu dapat membuat ibu stres dan menghambat persalinan. Yang paling parah, ibu mungkin akan mengalami trauma.

Sebuah penelitian menyebut bahwa istri yang ditemani suami saat bersalin akan mendapat kesan dan pengalaman yang positif dibanding yang tidak ditemani suami. Peran suami saat menemani istri menghadapi persalinan adalah untuk memberi suasan yang menenangkan dan menyenangkan. Suami biasa melakukan beberapa sentuhan seperti menggenggam tangan istri, atau sekadar mengucapkan kalimat-kalimat positif dan manis. Jika ibu tenang, persalinan pasti akan lebih lancar.

2. Lebih Mudah

Faktanya jika ibu hamil ditemani pendamping yang ia harapkan selama persalinan, ibu akan lebih mudah melewati proses melahirkan. Suami bisa membantu ibu menyampaikan apa yang dibutuhkan pada dokter atau suster. Karena suami adalah orang terdekat dan teman berbagi ibu selama 9 bulan masa kehamilan.

Selain itu, suami juga bisa mengingatkan istri beberapa teori persalinan yang selama ini dipelajari bersama. Mungkin ibu lupa beberapa hal karena tengah panik, maka suami bertugas untuk mengingatkan sehingga persalinan akan berjalan lebih mudah dan lancar.

3. Mengurangi Sakit

Sebuah penelitian dari The Fatherhood Institute di Inggris menyebut bahwa kehadiran suami saat proses persalinan dapat mengurangi sakit yang dirasakan istri. Penelitian tersebut menemukan bahwa ibu dapat melahirkan dalam waktu yang lebih singkat dan memiliki risiko epidural yang lebih kecil jika pendamping persalinan mengetahui cara mengatasi rasa sakit.

Hal itu menunjukkan betapa penting kehadiran suami, tak hanya saat persalinan, namun sepanjang masa kehamilan. Jangan ragu untuk ikut terlibat dalam kegiatan istri seperti mengikuti senam hamil, atau kelas khusus parenting.

4. Menularkan Kebahagiaan

Meskipun suami pasti akan ikut  merasa panik dan takut, namun usahakanlah untuk menyembunyikan hal itu. Tunjukkanlah suasana yang positif dan bahagia selama berada di ruang persalinan. Sebab seluruh aura yang terpancar selama proses kelahiran akan diserap ibu dan dijadikan bekal untuk menyelesaikan proses. Karena itu, tularkanlah perasaan bahagia.

5. Mengabadikan Momen

Setidaknya, suami bisa menjadi seseorang yang kelak akan menceritakan apa saja yang terjadi selama istri berusaha melahirkan Si Buah Hati. Hal itu juga bisa membuat suami menjadi lebih mengerti rasa sakit istri, lho.

Suami juga bisa melakukan kegiatan mengabadikan momen dengan cara mengambil gambar atau merekam video. Memotret segala proses mulai dari pembukaan awal hingga Si Kecil pertama kali menangis akan menjadi kenangan yang berharga. Segala momen itu tentu akan menyenangkan untuk dinikmati dalam jangka waktu yang panjang.

Sudah siap untuk menghadapi persalinan bersama suami? Pastikan ibu memperhatikan betul segala hal menjelang hari kelahiran, ya. Kalau punya keluhan dan butuh sara dokter seputar kehamilan, ibu bisa pakai aplikasi Halodoc. Bicara dengan dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil pun dapat dibeli di Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.