Ini 5 Kandungan Dalam Sunscreen yang Sebaiknya Dihindari
“Sebagai warga yang tinggal di negara tropis, menggunakan sunscreen wajib agar kulit senantiasa sehat. Namun, memilih sunscreen juga harus selektif, karena ada bahan yang berpotensi menyebabkan efek negatif jangka panjang.”
Halodoc, Jakarta – Menggunakan sunscreen merupakan tahapan dalam skincare yang tidak bisa kamu lewatkan. Seperti yang kamu tahu, sunscreen dapat melindungi kulit dari serangan sinar UVA dan UVB, sehingga menjaga penampakan kulit agar tetap awet muda.
Meski begitu, memilih sunscreen juga tidak bisa sembarangan. Sebab, ada berbagai bahan di luar sana yang dapat berpotensi mengiritasi kulit. Nah, sebelum membeli sunscreen, sebaiknya simak informasi berikut untuk mengetahui bahan apa yang sebaiknya kamu hindari.
Bahan-bahan dalam Sunscreen yang Perlu Dihindari
Karena sunscreen bisa kamu gunakan setiap hari, penting untuk menghindari bahan-bahan yang berpotensi memberikan efek negatif jangka panjang bagi kulit dan tubuh.
Berikut ini beberapa bahan-bahannya:
1. Oxybenzone
Oxybenzone merupakan salah satu kandungan yang sering terdapat dalam tabir surya dengan spektrum luas. Kandungan ini sangat efektif melindungi kulit dari paparan sinar UV.
Namun, kekurangan sunscreen yang mengandung oxybenzone kemungkinan akan menyebabkan mata perih. Selain itu, kandungan ini juga dapat menembus kulit, sehingga membantu bahan kimia lainnya menyerap di kulit.
Menurut penelitian oleh Center for Disease Control (CDC) Amerika Serikat, sekitar 97 persen orang Amerika memiliki bahan kimia ini yang beredar dalam tubuhnya.
Ada pula kekurangan lainnya yaitu, oxybenzone dapat menyebabkan pemutihan pada terumbu karang, sehingga menggunakan sunscreen dengan kandungan ini juga dapat berbahaya bagi lingkungan.
Mau tahu cara yang tepat untuk melakukan reapply sunscreen? Baca selengkapnya di artikel ini: “Ini Cara yang Tepat Melakukan Reapply Sunscreen“.
2. Avobenzone
Umumnya, avobenzone lebih sering terdapat dalam chemical sunscreen. Akan tetapi, avobenzone sebenarnya kurang stabil dalam melindungi kulit ketika terpapar cahaya matahari.
Jadi, avobenzone sering digabungkan dengan bahan lain agar dapat melindungi kulit dari radiasi UV dengan maksimal. Bagi beberapa orang yang sensitif, avobenzone mungkin dapat menyebabkan alergi dermatitis dan iritasi mata.
Karena itu berhati-hatilah jika menggunakan sunscreen dengan kandungan ini dan ketahui juga “Cara Memilih Sunscreen yang Tepat sesuai Jenis Kulit.”
3. Retinyl palmitate
Retinyl palmitate merupakan turunan dari vitamin A (retinol) yang memiliki antioksidan yang kuat. Karena inilah, retinyl palmitate terdapat dalam sunscreen.
Namun di sisi lain, ketika kandungan ini terkena paparan sinar matahari, senyawa retinol akan terurai dan menghasilkan radikal bebas beracun. Nah, hal ini berpotensi menyebabkan kanker kulit.
Menurut Food and Drug Administration (FDA) ibu hamil sebaiknya menghindari dulu pemakaian sunscreen yang mengandung komposisi ini.
Sebab, ada kekhawatiran bahwa, mengaplikasikan krim yang mengandung vitamin A setiap hari, dapat meningkatkan kadar vitamin A yang cukup tinggi dalam tubuh, sehingga kemungkinan beracun bagi janin yang sedang berkembang.
4. Paraben
Selain sunscreen, paraben juga sering terdapat pada produk perawatan lainnya seperti sampo, losion, dan produk kosmetik. Umumnya, paraben mampu mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur pada suatu produk.
Bahan ini dapat meniru hormon estrogen yang berkontribusi dalam memicu kanker payudara, dan juga meniru hormon lainnya dalam tubuh.
Selain itu, paraben juga berisiko meningkatkan toksisitas reproduksi yang lebih tinggi. Kabar baiknya, kini sudah semakin banyak produk sunscreen yang memiliki label “bebas paraben”.
Jadi, semakin mudah bagi kamu untuk memilih sunscreen dengan komposisi yang aman.
5. 4-Methylbenzylidene camphor
Nah, belum lama ini kandungan 4-Methylbenzylidene camphor atau 4-MBC sedang ramai dibicarakan di media sosial. Pasalnya, 4-MBC ternyata sudah tidak dikategorikan aman menurut EU Commission dan Scientific Committee on Consumer Safety (SCCS). Kedua lembaga ini bisa dibilang bertindak seperti BPOM di Indonesia.
Menurut SCCS ada cukup bukti bahwa 4-MBC dapat berpotensi mengganggu endokrin dan memiliki efek pada sistem tiroid dan estrogen. Namun, di sisi lain, informasi mengenai potensi genotoksisitas dari 4-MBC juga masih belum cukup.
Nah, karena kedua lembaga tersebut sangat berhati-hati, maka demi menjaga keamanan, 4-MBC akhirnya dikategorikan tidak aman. Akan tetapi, kamu tidak perlu panik jika menemukan komposisi ini pada sunscreen.
Sebab, penggunaan maksimum 4-MBC adalah 4 persen. Sementara itu, umumnya kandungan yang terdapat dalam sunscreen jauh dari persentase maksimum.
Selain itu, BPOM juga masih mengkategorikan bahan ini sebagai bahan yang aman. Namun untuk berjaga-jaga, sebaiknya pantau terus informasi terbaru mengenai topik ini, dan perhatikan dengan detail komposisi sunscreen yang kamu pakai.
Itulah informasi mengenai bahan sunscreen yang sebaiknya kamu hindari.
Nah, jika kamu ingin tahu produk tabur surya yang direkomendasikan, kamu bisa baca artikel ini: Rekomendasi Sunscreen Terbaik yang Cocok untuk Semua Jenis Kulit.
Untuk mendapatkan sunscreen dengan praktis dan cepat, kini kamu bisa gunakan layanan toko kesehatan dari Halodoc.
Caranya mudah, pilih sunscreen sesuai dengan kebutuhanmu, lalu pesan, dan dalam kurun waktu satu jam sunscreen sudah ada di depan rumahmu. Tunggu apa lagi yuk download Halodoc sekarang.
Referensi:
Dr. Axe. Diakses pada 2023. What Are Parabens? The Truth About This Common Cosmetic Ingredient.
Byrdie. Diakses pada 2023. 6 Sunscreen Ingredients You May Want to Avoid, According to Dermatologists.
European Commission. Diakses pada 2023. 4-Methylbenzylidene camphor (4-MBC).
SCCS. Diakses pada 2023. Opinion on 4-Methylbenzylidene camphor (4-MBC)
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan