Ini 5 Hal yang Perlu Dilakukan Setelah Terdiagnosis Kanker Payudara
Halodoc, Jakarta - Sudah tahu kan kalau kanker payudara merupakan kanker yang paling sering terjadi pada wanita? Menurut catatan dair Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker payudara menyerang 2,1 juta wanita tiap tahunnya. Parahnya lagi, angka kematian akibat kanker payudara juga terbilang tinggi.
Pada tahun 2018, diperkirakan 627.000 wanita meninggal karena kanker payudara. Angka ini sekitar 15 persen dari semua kematian akibat kanker di kalangan wanita. Bagaimana dengan Indonesia?
Menurut Kementerian Kesehatan RI - Hari Kanker Sedunia 2019, kanker payudara adalah jenis kanker yang paling banyak dialami oleh perempuan (selain kanker lainnya seperti kanker serviks). Angka kejadiannya sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk.
Berbicara kanker payudara ada satu hal yang mungkin sering dilupakan pengidap atau anggota keluarganya. Kira-kira apa yang harus dilakukan setelah terdiagnosis kanker payudara? Jangan mengabaikan langkah ke depan yang mesti diambil. Alasannya jelas, agar pengidap kanker payudara bisa kembali menata kualitas hidupnya dengan baik.
Nah, berikut hal yang bisa diperimbangkan atau dilakukan setelah terdiagnosis kanker payudara.
1. Pahami Diagnosisnya
Setelah menerima hasil diagnosis dari kanker, cobalah luangkan waktu untuk melakukan riset untuk memahami apa artinya diagnosis tersebut bagi kesehatan dirimu. Cara yang paling mudah dan tepat, bertanyalah langsung pada dokter yang mendiagnosis dirimu, atau bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc.
Kemudian, pahami beberapa poin di bawah ini:
Jenis kanker payudara. Sebagian besar jenis kanker payudara terbentuk di saluran susu (karsinoma duktus). Ada pula yang terbentuk di saluran kelenjar susu (karsinoma lobulus). Di samping itu, ada pula bentuk kanker payudara yang lebih jarang, yaitu sarkoma (jaringan ikat) atau penyakit Paget (kulit puting susu).
Stadium tumor. Stadium tumor ditentukan oleh beberapa faktor, termasuk ukuran tumor. Tanyakan pada dokter apakah tumor menyebar ke kelenjar getah bening atau tidak. Nantinya dokter akan memberikan stadium dari angka 0 hingga IV.
2. Pelajari Opsi Perawatannya
Perawatan untuk mengatasi kanker payudara sangat bervariasi. Semuanya bergantung pada jenis kanker payudara dan stadium tumor. Biasanya operasi hampir selalu diperlukan, sedangkan kemoterapi dan radiasi bergantung dengan sejumlah faktor. Contohnya, bila dirimu menjalani mastektomi, kemungkinan radiasi tidak lagi diperlukan.
Ada banyak kombinasi perawatan yang berbeda. Tanyakan pada dokter, bagaimana pilihan perawatan yang diambil mengubah prognosis atau potensi komplikasi dan efek sampingnya. Jangan pula lupa untuk bertanya mengenai rencana waktu perawatan. Tujuannya jelas, untuk mengatur jadwal kerja atau kegiatan penting lainnya.
3. Pertimbangkan Second Opinion
Mempertimbangkan pendapat kedua bukanlah ide yang buruk. Second opinion ini bisa membantu untuk mengonfirmasi bahwa dirimu telah melakukan hal dan tindakan yang benar untuk mengatasi kanker payudara. Namun, pendapat kedua tidak selalu diperlukan, terutama bila diagnosis relatif mudah dan tidak rumit. Pada beberapa kasus, pendapat kedua bisa malah bisa menunda proses pengobatan.
Baca juga: Kenali 6 Ciri Kanker Payudara
4. Kenali Tim Perawatan Medisnya
Tim perawatan kanker payudara terdiri dari:
- Ahli bedah onkologi, yang mengoperasi untuk mengangkat tumor dan mengevaluasi kelenjar getah bening.
- Ahli onkologi medis, yang bertanggung jawab atas terapi sistemik termasuk kemoterapi hingga imunoterapi.
- Ahli radioterapi onkologi, yang bertanggung jawab atas terapi radiasi agar tumor payudara tak berulang.
- Dokter bedah plastik, yang melakukan rekonstruksi payudara setelah tumor diangkat.
5. Pahami Sistem Asuransi yang Digunakan.
Enggak sedikit orang yang finansialnya jadi kacau alias bangkrut akibat penyakit kanker. Cermatilah, perusahaan asuransi berbeda satu sama lain. Contoh kecilnya, kamu bisa kok menanyakan pada pihak rumah sakit atau asuransi obat resep apa yang ditanggung.
Mau tahu lebih jauh mengenai kanker payudara? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan?