Ini 5 Gangguan Kesehatan Akibat Bekerja Sesuai Golongan Fisik
Halodoc, Jakarta - Bekerja berlebihan alias lembur sekarang sudah terasa seperti kebiasaan, ya? Padahal, ada dampak negatif yang nyata pada tubuh jika itu dilakukan terus-menerus. Sulit tidur, tubuh kelelahan, hingga suasana hati yang mudah berubah menjadi dampak ringan yang sering terjadi. Sayangnya, hal ini justru masih dianggap remeh oleh sebagian orang, terlebih kalangan dewasa muda.
Tidak hanya itu, pekerjaan atau lingkungan kerja pun ternyata turut menyumbang peran terhadap kondisi kesehatan tubuh. Namun, masih banyak pekerja yang tidak mengetahui akan hal ini. Padahal, berdasarkan buku Seri Pengetahuan Umum: Penyakit Akibat Kerja yang ditulis oleh Dr. dr. Anies M.Kes PKK, banyak sekali faktor pemicu terjadinya penyakit di tempat kerja.
Gangguan Kesehatan Akibat Bekerja Sesuai Golongan Fisik
Gejala-gejala yang tubuh kamu alami seharusnya tidak boleh disepelekan, seringan apa pun yang terasa. Pasalnya, beberapa gejala bisa berkembang menjadi penyakit serius yang perlu segera ditangani. Berikut ini masalah kesehatan akibat bekerja yang menyerang kesehatan fisik, yaitu:
- Tuli
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, seseorang yang tidak dapat mendengar seperti pendengaran orang normal (ambang pendengaran 25 desibel atau lebih baik) di kedua telinga dikatakan memiliki gangguan pendengaran. Tingkatannya bisa ringan, sedang, berat, atau parah dan bisa terjadi pada salah satu atau kedua telinga.
Baca juga: 5 Jenis Gangguan Pendengaran yang Perlu Diketahui
Sementara tuli mengacu pada tingkat gangguan pendengaran yang paling tinggi, sehingga membuat seseorang harus berkomunikasi dengan bahasa isyarat karena tidak mampu mendengar suara sama sekali.
- Penyakit Akibat Radiasi
Penyakit yang terjadi akibat radiasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu pengion dan non-pengion. Radiasi pengion berasal dari berbagai benda yang mengandung senyawa radioaktif, sehingga mengakibatkan munculnya masalah kesehatan pada kulit dan sistem darah. Sementara radiasi nonpengion berasal dari segala benda yang beroperasi menggunakan daya listrik dan menghasilkan sifat elektromagnetik.
Salah satu masalah kesehatan karena radiasi ini adalah sinar inframerah yang bisa mengakibatkan penyakit katarak, sementara pancaran sinar UV bisa mengakibatkan terjadinya conjunctivitis photoelectrica.
Baca juga: Hati-Hati, Katarak Juga Dapat Menyerang Bayi
- Penyakit Akibat Suhu
Masalah kesehatan akibat bekerja berdasarkan golongan fisik berikutnya terjadi karena suhu. Tingginya suhu di lingkungan kerja atau ketika bekerja bisa mengakibatkan tubuh mengalami heat stroke, heat cramps, atau hyperpyrexia.
Mayo Clinic menyebutkan, heat stroke merupakan kondisi ketika suhu tubuh mengalami peningkatan secara signifikan dalam waktu singkat, tetapi tubuh tidak mampu untuk mengendalikan atau mendinginkannya.
Tidak hanya suhu tinggi, suhu rendah pun bisa memicu terjadinya masalah, salah satunya adalah frostbite. Kondisi ini ditandai dengan kulit dan jaringan yang membeku dan rusak, sering menyerang bibir, hidung, telinga, kaki, dan tangan.
- Caisson Disease
Disebut juga penyakit dekompresi, caisson disease terjadi karena tekanan yang terlalu tinggi dan sering terjadi pada orang-orang yang berprofesi sebagai penyelam. Dilansir dari MSD Manual, gejalanya bisa berupa kelelahan, nyeri pada otot dan sendi, mati rasa, kesemutan, sulit bernapas, hingga gejala yang mirip dengan stroke pada kondisi yang parah.
Baca juga: Cuaca Makin Panas, Waspada Heat Stroke
- Masalah Penglihatan
Tidak hanya radiasi, masalah penglihatan juga bisa terjadi karena buruknya pencahayaan ketika kamu bekerja. Mata minus dan mata kering menjadi masalah penglihatan yang sering terjadi karena interaksi berlebihan pada perangkat elektronik dan pencahayaan yang kurang baik.
Jika kamu mengalami gejala penglihatan memburam, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter ahli mata di rumah sakit terdekat. Download dan gunakan aplikasi Halodoc dengan memilih layanan kunjungan rumah sakit, atau tanya dokter untuk tanya jawab seputar masalah kesehatan pada dokter ahli di Halodoc.