Ini 5 Efek Bullying pada Kesehatan Mental Anak
“Bullying adalah tindakan kekerasan pada fisik maupun mental seseorang dan lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Efek bullying pada anak umumnya bisa berupa masalah kesehatan mental.”
Halodoc, Jakarta – Secara umum, bullying atau perundungan merupakan tindakan menyerang atau kekerasan pada fisik maupun mental seseorang. Pelaku bullying bisa hanya satu orang atau berkelompok. Biasanya, efek bullying bisa terjadi karena pelaku mengintimidasi dan membuat korbannya merasa tidak berdaya.
Meski bullying bisa terjadi pada siapa saja, kasusnya lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Kabar buruknya, bullying pada anak dapat memberi efek negatif bagi kesehatan mental mereka, baik saat bertumbuh atau ketika sudah dewasa.
Lantas, apa saja efek bullying bagi kesehatan mental anak?
Dampak Bullying pada Anak
Menjadi korban bullying adalah hal yang tidak menyenangkan, terlebih pada remaja atau anak-anak. Selain membuat anak merasa tidak nyaman dan kesulitan, hal ini ternyata juga akan berdampak pada kondisi kesehatan mental Si Kecil.
Nah, korban bullying rentan mengalami masalah seperti:
1. Depresi dan kecemasan
Perundungan pada anak bisa memicu kondisi depresi dan kecemasan. Karena pelaku bullying melakukan kekerasan secara verbal maupun fisik, anak bisa merasa takut dan putus asa.
Kedua perasaan ini kemudian mendorong terjadinya masalah mental seperti depresi dan kecemasan. Ada banyak gejala yang muncul karena kondisi ini, hingga yang paling fatal adalah anak memiliki keinginan untuk menyakiti diri sendiri.
2. Tidak percaya diri
Korban perundungan umumnya akan mengalami bullying yang lebih parah lagi jika mereka berusaha untuk membela diri mereka sendiri. Jika perundungan terjadi secara konstan dan selama bertahun-tahun, rasa percaya diri anak bisa lama-lama hilang.
Mereka akan memiliki citra diri yang rendah. Ketidakpercayaan diri ini bisa juga menyebabkan bullying terus berlanjut karena anak tidak bisa membela diri.
3. Gangguan makan
Bullying bisa membuat anak atau remaja juga bisa berpusat pada penampilan mereka yang dianggap terlalu gemuk atau kurus. Terlebih dari itu, kejadian negatif pada kondisi psikologi anak juga bisa menekan rasa lapar sehingga nafsu makan berkurang.
Kondisi ini bisa mendorong terbentuknya gangguan makan pada anak seperti anoreksia dan bulimia di kemudian hari.
4. Kehilangan motivasi
Mayoritas kasus perundungan pada anak dan remaja mulai terjadi di sekolah. Karena itu, anak lambat laun akan merasa takut dan malas berangkat ke sekolah karena harus bertemu dengan pelaku.
Depresi yang mungkin terjadi akibat perundungan juga bisa menyebabkan Si Kecil tidak memiliki keinginan lagi untuk belajar atau merasa kesulitan untuk fokus dalam menerima pelajaran.
5. Pikiran balas dendam
Ini adalah dampak bullying yang paling berbahaya. Sebab, anak mungkin berpikiran untuk melakukan kekerasan pada orang lain sebagai upaya balas dendam atas perundungan yang ia alami.
Itulah alasan dukungan dari orang dewasa di sekitar anak sangat penting jika sedang mengalami perundungan. Maka dari itu, penting mengetahui Tips bagi Orang Tua saat Anak jadi Korban Bullying.
Pentingnya Mengetahui Gejala Awal Bullying
Bullying pada anak adalah kondisi yang tidak boleh orang tua sepelekan begitu saja. Selain memicu masalah pada kesehatan mental, hal ini juga bisa memengaruhi kualitas hidup anak secara keseluruhan dalam jangka panjang.
Bukan tidak mungkin, anak yang menjadi korban bullying akan memiliki rasa percaya diri yang rendah serta pesimis memandang kehidupan.
Kalau sudah begitu, anak mungkin tidak lagi memiliki gairah untuk menjalani hidup. Maka dari itu, ayah dan ibu harus lebih memperhatikan jika anak mengalami perubahan tingkah laku. Sebab, hal itu bisa menjadi salah satu tanda Si Kecil mengalami perundungan.
Waspada perubahan anak seperti malas sekolah, sering melamun, tidak bersemangat, dan mengalami penurunan nafsu makan. Selain itu, bullying pada anak bisa terlihat jika ia menghindar saat orang tua ajak berbicara, mendadak kehilangan teman.
Atau mungkin Si Kecil tidak mau menjalin pertemanan dengan siapapun, mengalami gangguan tidur, terlihat stres, ada luka atau perubahan pada tubuh, hingga kabur dari rumah.
Itulah efek bullying pada kesehatan mental anak agar orang tua bisa lebih waspada. Jika anak memiliki indikasi menjadi korban bullying, minta anak untuk bercerita dan cari tahu apa penyebabnya.
Mau tahu lebih jauh mengenai cyberbullying? Baca selengkapnya di artikel ini: “Mengenal Cyberbullying: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya“.
Jika butuh bantuan dari ahli untuk mengatasi bullying pada anak, jangan ragu untuk langsung hubungi psikolog melalui aplikasi Halodoc.
Sekarang kamu bisa berkonsultasi dengan praktis kapan saja dan dari mana saja. Tunggu apa lagi? Ayo download Halodoc sekarang juga!