Ini 5 Cara Mengatasi Flu dan Batuk Akibat Pancaroba

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   20 Desember 2023

“Perubahan cuaca akibat pancaroba (peralihan antara musim kemarau dan musim hujan) meningkatkan risiko flu dan batuk. Untuk mengatasinya, kamu bisa beristirahat yang cukup, minum banyak air putih, hingga mengonsumsi obat-obatan”.

Ini 5 Cara Mengatasi Flu dan Batuk Akibat PancarobaIni 5 Cara Mengatasi Flu dan Batuk Akibat Pancaroba

Halodoc, Jakarta – Tak sedikit orang yang mengalami flu dan batuk ketika memasuki pancaroba.Hal ini terjadi karena perubahan suhu dan kelembaban yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh. 

Paparan suhu yang tidak stabil melemahkan daya tahan tubuh, memudahkan virus masuk ke dalam tubuh. Akibatnya, akan muncul serangkaian gejala, seperti pilek, batuk, dan sakit tenggorokan.

Karena itu, kamu perlu melakukan cara terbaik untuk meredakan gejalanya. Penting untuk mencukupi waktu istirahat, banyak minum air putih, atau mengonsumsi obat yang tepat.

Perubahan Cuaca Meningkatkan Potensi Flu dan Batuk  

Studi berjudul Viral respiratory infections in a rapidly changing climate: the need to prepare for the next pandemic, dalam jurnal eBioMedicine  menemukan, infeksi virus pernapasan (VRI) menyebabkan epidemi dan pandemi musiman, serta penularannya dipengaruhi oleh kondisi iklim. 

Studi juga menyebutkan, perubahan iklim meningkatkan risiko kemunculan dan penularan VRI. Caranya dengan mempengaruhi biologi virus, kerentanan inang, perilaku manusia, dan kondisi lingkungan.

Perubahan kondisi cuaca akibat pancaroba meningkatkan potensi seseorang terkena flu dan batuk. Ada tiga faktor utama yang menyebabkan, yaitu:

  • Udara kering. Saat udara kering, lendir di hidung dan tenggorokan menjadi lebih kental dan sulit bergerak, sehingga virus dan bakteri memiliki lebih banyak kesempatan untuk berkembang.
  • Pilek. Masalah ini melemahkan sistem kekebalan tubuh. Ketika seseorang mengalami pilek, virus akan menyerang saluran pernapasan atas dan menyebabkan hidung tersumbat, bersin, serta batuk.
  • Paparan zat asing. Paparan zat asing, seperti polutan udara, asap rokok, atau bahan kimia beracun bisa merusak sistem kekebalan tubuh, dan melemahkan pertahanan tubuh terhadap virus penyebab flu.

Peran sistem kekebalan tubuh sangat penting dalam mengusir penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Lebih lengkapnya, silakan baca artikel ini: Mengenal Sistem Imun Tubuh: Pengertian, Komponen, & Cara Kerjanya

Cara Mengatasi Gejala Flu dan Batuk 

Sebenarnya, flu dan batuk merupakan respons alami tubuh dalam proses penyembuhan. Kedua keluhan tersebut membantu membersihkan saluran pernapasan dari lendir dan zat iritan.

Nah, untuk mengatasinya, kamu bisa melakukan beberapa langkah ini:

1. Mencukupi waktu istirahat

Salah satu cara tepat beristirahat saat terkena flu dan batu adalah mencukupi waktu tidur. Tidur memberikan tubuh kesempatan untuk fokus memperkuat sistem kekebalan tubuh. 

Tubuh menggunakan waktu tidur untuk mengembangkan protein penting di otak. Protein khusus ini dirancang untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga lebih siap melawan infeksi.

2. Konsumsi makanan tertentu

Ada makanan tertentu yang bisa dikonsumsi untuk meringankan gejala flu dan batuk. Contohnya makanan yang kaya akan vitamin dan antioksidan seperti buah jeruk, beri, sayuran berdaun hijau, jahe, pisang, teh hangat, sup ayam, dan bawah putih.

3. Cukupi kebutuhan cairan tubuh

Mencukupi asupan cairan tubuh memainkan peran penting dalam mengencerkan lendir dan meredakan sakit tenggorokan pada pengidap batuk. Cara ini juga dapat membantu meringankan gejala pilek, sehingga lendir lebih mudah dikeluarkan.

4. Menggunakan pelembap udara

Udara kering dapat memperparah batuk yang sudah ada. Dengan meningkatkan kelembaban, pelembap udara dapat membantu meredakan iritasi pada tenggorokan dan saluran pernapasan.

Pelembap udara juga bisa membantu melunakkan lendir di hidung, sehingga lebih mudah dibersihkan. Dengan cara inilah pelembap udara mengurangi hidung tersumbat pada pengidap flu.

Ketahui juga: Jangan Keliru, Ini Perbedaan Humidifier, Diffuser, dan Purifier

5. Mengonsumsi obat

Cara terakhir, kamu bisa mengonsumsi obat tertentu yang memiliki kandungan paracetamol, CTM, pseudoephedrine HCI, dan guaifenesin. Nah, semua kandungan tersebut bisa kamu dapatkan dalam Stop Cold.

Stop Cold adalah obat yang berisi formula lengkap untuk meringankan gejala flu yang disertai dengan batuk. Di dalamnya mengandung:

  • Paracetamol 500 mg untuk meringankan demam dan sakit kepala.
  • CTM 2 mg untuk meringankan bersin.
  • Pseudoephedrine HCl 30 mg untuk meringankan hidung tersumbat.
  • Guaifenesin untuk meringankan batuk berdahak.

Selain formula yang lengkap, Stop Cold juga lebih mudah ditelan dan tidak meninggalkan rasa pahit di lidah. Harganya juga sangat terjangkau, kamu bisa membelinya dengan harga Rp4.100 lewat Toko Kesehatan Halodoc.

Stop Cold juga mudah ditemukan di mana-mana, di apotek terdekat, mini market, atau supermarket kesayangan kamu. Agar lebih mudah, kamu bisa klik di sini untuk mendapatkan Stop Cold.

Pastikan untuk menggunakan obat ini sesuai dosis dan aturan pakai yang tertera pada kemasan obat. Jika masalah tak kunjung membaik, segera tanyakan pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Referensi:
eBioMedicine. Diakses pada 2023. Viral respiratory infections in a rapidly changing climate: the need to prepare for the next pandemic.
GoodRx Health. Diakses pada 2023. 12 Foods to Eat When You Have a Cold, Plus What You Should Avoid.
The BMJ. Diakses pada 2023. “Drink plenty of fluids”: a systematic review of evidence for this recommendation in acute respiratory infections.
Prima Medicine. Diakses pada 2023. Why Rest is Important When You Have the Flu.
MedlinePlus. Diakses pada 2023. Humidifiers and health.