Ini 4 Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Gangguan Depresi Mayor
“Pengobatan yang efektif untuk mengatasi gangguan depresi mayor adalah kombinasi obat-obatan dan psikoterapi. Namun, pada kasus yang sudah parah, pasien dianjurkan untuk menjalani rawat inap dan melakukan terapi stimulasi otak.”
DAFTAR ISI
Halodoc, Jakarta – Depresi klinis atau gangguan depresi mayor merupakan salah satu kondisi kesehatan mental yang cukup umum terjadi. Depresi ini bisa memengaruhi semua aspek kehidupan seseorang, termasuk kesehatan fisik, hubungan dengan orang lain, hingga pekerjaan.
Oleh karena itu, depresi tidak boleh dibiarkan begitu saja. Kamu perlu mengobati kondisi ini agar gejalanya tetap terkelola dengan baik, sehingga kualitas hidup menjadi lebih baik.
Kabar baiknya, ada beberapa pilihan pengobatan yang efektif untuk mengatasi depresi mayor. Penasaran? Simak informasi selengkapnya berikut ini!
Pilihan Pengobatan untuk Gangguan Depresi Mayor
Gangguan depresi mayor merupakan gangguan suasana hati yang bisa menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat yang terus menerus.
Gangguan ini memengaruhi bagaimana seseorang merasakan sesuatu, berpikir dan berperilaku, serta bisa menyebabkan berbagai masalah emosional dan fisik.
Pengidapnya mungkin mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas normal sehari-hari. Selain itu, mereka mungkin merasa seolah-olah hidup tidak layak untuk dijalani.
Kondisi mental ini mungkin memerlukan pengobatan jangka panjang. Namun, jangan patah semangat. Sebab, kombinasi obat-obatan dan psikoterapi bisa jadi pilihan efektif untuk mengatasi gangguan depresi mayor.
Berikut beberapa pilihan pengobatan yang bisa dilakukan:
1. Obat-obatan
Ada banyak obat antidepresan yang bisa digunakan untuk mengobati depresi. Kamu dan dokter bisa bekerja sama untuk menemukan obat atau kombinasi obat yang cocok untuk mengurangi gejala.
Berikut jenis obat yang bisa digunakan untuk mengatasi depresi:
- Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), seperti escitalopram (Lexapro), fluoxetine (Prozac), dan sertraline (Zoloft). Obat-obatan ini bisa jadi pilihan pertama untuk mengatasi depresi. SSRI dianggap lebih aman dan menimbulkan efek samping yang lebih sedikit daripada jenis antidepresan lainnya.
- Serotonin and norepinefrin reuptake inhibitor (SNRI). Obat ini mungkin cocok bagi pengidap depresi yang juga mengalami sakit kronis.
- Antidepresan atipikal seperti mirtazapine (Remeron) dan bupropion (Wellbutrin). Obat-obatan ini tidak cocok digunakan dengan kategori antidepresan lainnya.
- Antidepresan trisiklik. Obat ini bisa sangat efektif mengobati depresi, tapi cenderung menyebabkan efek samping yang lebih parah daripada antidepresan yang lebih baru. Jadi antidepresan trisiklik biasanya tidak diresepkan, kecuali kamu sudah mencoba SSRI terlebih dahulu tapi tidak mengalami perbaikan.
- Inhibitor monoamine oksidase (MAOIs) seperti phenelzine atau selegiline. Obat ini bisa diresepkan ketika obat lain tidak bekerja, karena mereka bisa memiliki efek samping yang serius. Menggunakan MAOI memerlukan diet ketat, karena bisa menyebabkan interaksi berbahaya (atau bahkan mematikan) bila dikonsumsi bersama dengan makanan tertentu. Contohnya seperti keju, acar, dan anggur tertentu serta beberapa obat dan suplemen herbal. MAOI tidak bisa digabungkan dengan SSRI.
- Obat lain. Obat lain bisa ditambahkan ke pengobatan antidepresan untuk meningkatkan efek antidepresan. Dokter mungkin merekomendasikan penggabungan dua antidepresan atau menambahkan obat-obatan seperti penstabil suasana hati atau antipsikotik. Obat anticemas dan stimulan juga bisa ditambahkan untuk penggunaan jangka pendek.
2. Psikoterapi
Selain obat-obatan, psikoterapi juga dibutuhkan untuk mengatasi gangguan depresi mayor. Terapi yang disebut juga sebagai terapi bicara ini, melibatkan percakapan dengan profesional kesehatan mental mengenai kondisi pengidapnya dan masalah terkait.
Berikut beberapa jenis psikoterapi yang efektif untuk mengatasi depresi:
- Terapi perilaku kognitif: Terapi ini membantu pengidap mengidentifikasi dan mengubah pola pikir, serta perilaku negatif yang bisa memengaruhi perasaannya.
- Terapi interpersonal: Ini adalah bentuk terapi lain untuk depresi yang berfokus pada peningkatan hubungan pengidap dengan orang lain.
3. Terapi stimulasi otak
Untuk beberapa orang, prosedur lain seperti terapi stimulasi otak, mungkin disarankan:
- Terapi kejang listrik (ECT). Dalam ECT, arus listrik dialirkan melalui otak untuk memengaruhi fungsi dan efek neurotransmiter di otak pengidap, guna meredakan depresi. ECT biasanya digunakan untuk orang yang tidak sembuh dengan pengobatan, tidak bisa menggunakan antidepresan karena alasan kesehatan, atau berisiko tinggi untuk bunuh diri.
- Stimulasi magnetik transkranial (TMS). TMS bisa menjadi pilihan bagi mereka yang tidak merespons terhadap obat antidepresan. Selama TMS, lilitan perawatan yang ditempatkan di kulit kepala pengidap akan mengirimkan pulsa magnetik singkat. Tujuannya untuk merangsang sel-sel saraf di otak yang terlibat dalam pengaturan suasana hati dan depresi.
4. Perawatan di rumah sakit
Pada kasus depresi yang sangat parah, pengidap mungkin perlu menjalani rawat inap di rumah sakit.
Hal ini diperlukan bila pengidap tidak bisa merawat dirinya sendiri dengan benar, atau ketika mereka berpotensi melukai diri sendiri atau orang lain.
Perawatan psikiatri di rumah sakit bisa membantu pengidap tetap tenang dan aman sampai suasana hati membaik.
Rekomendasi Obat Depresi yang Aman Digunakan
Jika kamu mengalami gangguan depresi mayor, ada sejumlah obat yang bisa dikonsumsi. Namun, penggunaan obat depresi harus berdasarkan resep dan di bawah pengawasan dokter.
Berikut rekomendasi obat depresi yang biasanya diresepkan oleh psikiater:
1. Fridep 50 mg 10 Tablet
Rekomendasi obat depresi yang pertama ada Fridep 50 mg 10 Tablet. Antidepresan ini mengandung sertraline, obat kategori SSRI yang bekerja dengan cara menghambat pengambilan kembali serotonin presinaptik.
Fridep bisa digunakan untuk mengatasi gejala depresi dengan atau tanpa riwayat mania, serangan panik, gangguan obsesif kompulsif, gangguan stres pasca trauma, kecemasan sosial, dan premenstrual dysphoric disorder.
Dosis umum penggunaan Fridep 50 mg 10 Tablet:
- Depresi dengan atau tanpa riwayat mania: 50 mg sekali sehari. Bisa ditingkatkan pada interval minimal 1 minggu sampai maksimal 200 mg per hari.
- Gangguan obsesif kompulsif: 50 mg sekali sehari.
- Serangan panik, gangguan stres pasca trauma, gangguan kecemasan: 25 mg sekali sehari.
- Depresi mayor: 50 mg sekali sehari.
Penggunaan dan pembelian Fridep 50 mg harus di bawah pengawasan medis, sebab obat ini masuk dalam kategori obat keras.
Kamu juga perlu waspada terhadap efek samping obat berupa mulut kering, diare, mual, disfungsi seksual pada pria, dan dispepsia.
No registrasi BPOM: DKL1333311117A1
Kisaran harga: –
Dapatkan Fridep 50 mg 10 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
2. Depram 10 mg Tablet
Depram 10 mg Tablet jadi pilihan obat antidepresan untuk mengatasi gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan panik.
Obat ini mengandung Escitalopram oxalate yang termasuk golongan SSRI. Kandungan tersebut bekerja dengan cara meningkatkan kadar serotonin di otak, sehingga suasana hati lebih terkontrol.
Dosis umum penggunaan Depram 10 mg Tablet:
- Episode depresi mayor pada dewasa: 10 mg 1 kali sehari, bisa ditingkatkan hingga 20 mg per hari. Obat bisa diminum sebelum atau sesudah makan.
- Gangguan panik dengan atau tanpa agorafobia pada dewasa: 5 mg selama minggu pertama, sebelum dosis ditingkatkan hingga 10 mg per hari. Obat bisa diminum sebelum atau sesudah makan.
Hindari penggunaan obat jika kamu mengidap epilepsi yang tidak stabil, serta menggunakan obat lain seperti oxidase inhibitors atau antidepresan lain.
No. Registrasi BPOM: DKL1433532917A1
Kisaran harga: –
Dapatkan Depram 10 mg Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
3. Sandepril 50 mg Tablet
Sandepril 50 mg Tablet mengandung HCL 50 mg yang bisa kamu gunakan untuk mengatasi depresi.
Obat ini banyak diresepkan oleh dokter untuk mengatasi kondisi depresi berat, depresi minor, depresi terselubung, depresi simptomatik, insomnia pada pasien yang membutuhkan sedasi, serta dyspepsia functional.
Dosis umum penggunaan Sandepril 50 mg Tablet:
- Depresi ringan – sedang: 25 mg, 1-3 kali sehari (25-75 mg sekali sehari).
- Depresi berat: 25 mg, 3 kali sehari (75 mg sekali sehari).
- Usia lanjut di atas 60 tahun: 10 mg, 3 kali sehari (25 mg sekali sehari).
Kamu bisa mengonsumsi obat ini sebelum atau sesudah makan. Hindari penggunaan obat ini jika kamu memiliki riwayat epilepsi, penyakit jantung, baru pulih dari infark miokard, glaukoma sudut sempit, serta sensitif terhadap kandungan obat tertentu.
No registrasi BPOM: DKL0033302417A1
Kisaran harga: –
Dapatkan Sandepril 50 mg Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
4. Kalxetin 10 mg 10 Kapsul
Kalxetin 10 mg 10 Kapsul mengandung zat aktif fluoxetin yang hanya dapat kamu beli dengan resep dokter. Sebab, penggunaan obat ini dapat memengaruhi sistem saraf pusat secara keseluruhan.
Tak hanya mengatasi depresi, obat ini juga banyak direkomendasikan untuk terapi pada pengidap OCD, gangguan disforik pramenstruasi, dan bulimia nervosa.
Dosis umum penggunaan Kalxetin 10 mg 10 Kapsul:
- Dosis awal: 20 mg per hari, diberikan satu kali sehari atau dengan dosis terbagi. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 40 mg per hari, hingga 80 mg per hari.
Obat ini bisa diminum sebelum atau sesudah makan, di pagi atau malam hari.
Pastikan kamu mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter. Sebab penggunaan yang tidak tepat bisa memicu efek samping berupa tremor, kelelahan, gugup, insomnia, hingga keluhan pada sistem saraf pusat.
No. Registrasi BPOM: DKL0111618501A1
Kisaran harga: –
Dapatkan Kalxetin 10 mg Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
5. Sertraline 50 mg Tablet
Sertraline 50 mg merupakan antidepresan golongan SSRI, yang bekerja dengan cara menghambat pengambilan kembali serotonin presinaptik. Serotonin di saraf pusat memiliki peran penting untuk mengatur suasana hati (mood), kepribadian, dan siklus tidur.
Sertraline 50 mg banyak digunakan untuk mengatasi gejala depresi dengan atau tanpa riwayat mania. Karena termasuk obat golongan keras, pembelian dan penggunaan Sertraline 50 mg Tablet harus dengan resep dokter.
Dosis umum penggunaan Sertraline 50 mg:
- Gejala depresi dengan atau tanpa riwayat mania: 50 mg per hari.
Obat depresi ini bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Hindari penghentian obat secara tiba-tiba tanpa anjuran dokter. Sebab, hal tersebut bisa memicu efek putus obat seperti sakit kepala, berkeringat, mual, insomnia, dan tremor.
No registrasi BPOM: GKL0805043417A1 (No registrasi bisa berbeda tergantung dari kesediaan stok di apotek)
Kisaran harga: –
Dapatkan Sertraline 50 mg Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
Itulah beberapa pilihan pengobatan untuk gangguan depresi mayor. Bila kamu mengalami tanda-tanda depresi, sebaiknya jangan dibiarkan saja.
Kamu bisa bertanya ke psikiater atau psikolog menggunakan aplikasi Halodoc. Selain itu, beragam obat-obatan dan suplemen kesehatan, kini juga bisa kamu dapatkan dengan mudah melalui Toko Kesehatan Halodoc.
Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.