Ini 4 Penyakit yang Bisa Diketahui Melalui Rontgen Thorax
“Rontgen thorax merupakan prosedur yang dilakukan untuk melihat kondisi jantung, paru-paru, pembuluh darah, saluran udara, tulang dada, dan tulang belakang secara keseluruhan. Dilakukan dengan bantuan sinar-X, rontgen thorax juga dapat melihat cairan dan udara dalam paru-paru dan sekitarnya.”
“Rontgen thorax merupakan prosedur yang dilakukan untuk melihat kondisi jantung, paru-paru, pembuluh darah, saluran udara, tulang dada, dan tulang belakang secara keseluruhan. Dilakukan dengan bantuan sinar-X, rontgen thorax juga dapat melihat cairan dan udara dalam paru-paru dan sekitarnya.”
Halodoc, Jakarta – Rontgen thorax biasanya digunakan untuk membantu mendiagnosis gejala yang muncul di area dada dan sekitarnya. Dokter akan menyarankan prosedur jika ditemukan kejanggalan, seperti kesulitan bernapas, batuk terus-menerus, atau nyeri dada akibat cedera.
Sejumlah kondisi tersebut merupakan gejala adanya gangguan kesehatan di area dada. Berikut ini beberapa kondisi yang dapat diketahui melalui prosedur rontgen thorax:
1. Radang Paru-Paru
Radang paru-paru, atau yang dikenal dengan istilah pneumonia adalah infeksi bakteri atau virus yang menyerang kantung udara (alveoli). Infeksi tersebut memicu penumpukan cairan di dalam paru-paru, sehingga kapasitas organ dalam menampung oksigen menjadi berkurang.
Radang paru-paru adalah penyakit serius, apalagi saat dialami oleh bayi, anak-anak, anak dengan gangguan imun, atau anak dengan malnutrisi. Gejala umum radang paru-paru ditandai dengan batuk berdahak, dengan warna kekuningan atau kehijauan. Dalam beberapa kasus batuk bisa saja disertai dengan darah.
2. Gagal Jantung dan Masalah Jantung
Gagal jantung atau gagal jantung kongestif adalah kondisi yang terjadi saat otot jantung kehilangan fungsinya untuk memompa darah. Padahal, jantung yang normal dibutuhkan, agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Pengidap gagal jantung ditandai dengan sejumlah kondisi berikut ini:
- Sesak napas.
- Cepat lelah.
- Pembengkakan pada tungkai
- Batuk yang memburuk pada malam hari.
- Perubahan drastis pada berat badan.
- Cemas dan gelisah.
- Penurunan nafsu makan.
- Perut terasa kembung.
Sejumlah gejala tersebut dapat dialami secara tiba-tiba, atau berkembang secara perlahan dalam hitungan bulan. Sejumlah gejala tersebut tidak dapat disepelekan begitu saja, apalagi disertai dengan pingsan, nyeri dada, jantung berdebar, serta sesak napas yang tidak membaik saat istirahat.
3. Emfisema
Emfisema adalah penyakit paru-paru yang biasanya berkembang setelah menjadi perokok bertahun-tahun. Sama seperti asma dan bronkitis kronis, emfisema termasuk dalam kelompok penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), yang terjadi secara mendadak.
Meski gejala umumnya muncul secara mendadak, kerusakan paru yang dialami sudah terjadi selama bertahun-tahun. Pengidap akan mengalami kerusakan di dinding kantung udara (alveoli). Jika sudah rusak, paru-paru tidak akan pernah kembali ke kondisi semula.
Pengidap emfisema ditandai dengan sejumlah kondisi berikut ini:
- Sesak napas saat beraktivitas.
- Batuk berdahak terus-menerus.
- Mengi atau napas berbunyi.
- Sesak atau nyeri di bagian dada.
Saat penyakit berkembang semakin parah, pengidap akan mengalami penurunan nafsu makan, infeksi berulang pada organ paru-paru, mudah lelah, sakit kepala saat bangun tidur, peningkatan detak jantung, kebiruan pada bibir dan kuku, gangguan tidur, bahkan depresi.
4. Kanker Paru-Paru
Sama seperti namanya, kanker paru-paru terjadi akibat pertumbuhan abnormal pada sel-sel di dalam organ paru. Perokok memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya. Pengidap kanker paru-paru ditandai dengan sejumlah kondisi berikut ini:
- Batuk kronis.
- Suara serak.
- Tubuh lemas.
- Penurunan berat badan.
- Nyeri pada dada.
- Sesak napas.
Jika kanker sudah menyebar ke area di sekitar paru-paru, maka gejala dapat berubah menjadi nyeri tulang atau sendi, sakit kepala, kekuningan pada kulit dan mata, penurunan fungsi kognitif, serta gangguan keseimbangan.
Selain mengetahui beberapa penyakit tersebut, rontgen thorax berfungsi untuk mendeteksi perubahan ukuran dan bentuk jantung, cairan di sekitar jantung, serta masalah katup jantung. Rontgen juga dilakukan untuk memastikan alat pacu jantung, defibrilator, atau kateter yang dipasang sesuai pada tempatnya.
Sebelum terserang sejumlah penyakit berbahaya tersebut, disarankan untuk selalu menjaga kesehatan tubuh, mulai dari berhenti merokok, mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang, dan rutin berolahraga. Jika diperlukan, kamu juga bisa mengonsumsi suplemen kesehatan sesuai kebutuhan.
Kamu bisa cek kebutuhan suplemen lewat aplikasi Halodoc, dan pastikan untuk mengonsumsinya secara rutin guna menunjang kesehatan tubuh. Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Referensi: