Ini 4 Jenis Kardiomiopati yang Mengganggu Jantung

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   28 Oktober 2019
Ini 4 Jenis Kardiomiopati yang Mengganggu JantungIni 4 Jenis Kardiomiopati yang Mengganggu Jantung

Halodoc, Jakarta – Rasa nyeri pada dada bisa menjadi tanda awal adanya gangguan pada organ jantung, salah satunya kardiomiopati. Kondisi ini terjadi karena adanya kelainan pada miokardium alias otot jantung. Penyakit kardiomiopati bisa mengganggu kinerja jantung, sebab penyakit ini merupakan tanda ada kelainan secara struktur ataupun fungsi organ tersebut. Namun, secara umum kondisi ini terjadi tanpa ada penyakit jantung koroner, hipertensi, ataupun kelainan katup jantung. 

Jika dilihat dari penyebabnya, kardiomiopati dibedakan menjadi dua kelompok. Jika penyakit ini terjadi karena kelainan atau kerusakan otot jantung, maka keadaan ini disebut kardiomiopati primer. Selain itu, ada kardiomiopati sekunder, yaitu kelainan pada otot jantung yang terjadi karena ada penyakit lain sebelumnya. 

Baca juga: Infeksi pada Jantung Dapat Sebabkan Kardiomiopati

Jenis Kardiomiopati yang Perlu Diketahui 

Selain terbagi dalam kelompok primer dan sekunder, penyakit kardiomiopati juga dibedakan menjadi 4 jenis atau tipe. Berikut ini jenis utama kardiomiopati yang perlu diketahui: 

  • Restrictive Cardiomyopathy

Pada tipe ini, kardiomiopati terjadi karena otot otot jantung kaku dan tidak elastis. Hal itu kemudian menyebabkan jantung tidak bisa mengembang dengan baik dan berujung pada terhambatnya aliran darah ke dalam jantung. Restrictive cardiomyopathy jarang terjadi dan tidak diketahui penyebabnya. Namun, kondisi ini bisa menjadi bagian dari penyakit amiloidosis, sarkoidosis, dan hemokromatosis (penumpukkan zat besi pada otot jantung). Tipe kardiomiopati yang satu ini bisa terjadi pada siapa saja, tetapi umumnya menyerang lansia. 

  • Hypertrophic cardiomyopathy

Tipe kardiomiopati yang satu ini seringnya terjadi karena kondisi genetik. Penyakit ini menurun di dalam keluarga dan bisa terjadi pada segala usia. Jenis penyakit ini terjadi karena adanya penebalan abnormal pada otot jantung. Penebalan paling sering terjadi pada ventrikel kiri jantung, yaitu ruang jantung yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh. Penebalan yang terjadi menyebabkan jantung mengalami gangguan dan kesulitan memompa darah. 

Baca juga: Ketahui Ciri Lemah Jantung dan Cara Mencegahnya

  • Arrhythmogenic right ventricular cardiomyopathy

Jenis yang satu ini tergolong jarang terjadi. Penyakit kardiomiopati tipe ini bisa muncul sebagai penyakit keturunan yang terjadi karena ada mutasi pada satu atau beberapa gen. Penyakit ini terjadi karena ada kelainan pada protein yang merekatkan sel otot jantung. Kondisi ini sama sekali tidak boleh diabaikan, sebab bisa menyebabkan terjadi kematian sel.

Sel otot jantung yang mengalami kematian bisa memicu penipisan pada dinding ruang jantung, sebab sel mati tersebut digantikan oleh lemak dan jaringan parut. Kondisi tersebut menyebabkan irama jantung menjadi tidak beraturan. Organ jantung juga menjadi tidak bisa memompa dan mengalirkan darah dengan baik ke seluruh tubuh. 

  • Dilated cardiomyopathy

Jenis yang satu ini paling sering terjadi. Kardiomiopati ini muncul karena ventrikel kiri jantung mengalami pelebaran dan membesar. Kondisi itu mengakibatkan organ jantung tidak kuat memompa darah ke seluruh tubuh. Namun, kondisi ini sama sekali tidak berkaitan dengan penyakit jantung koroner. Dilated cardiomyopathy menjadi penyebab tersering gagal jantung. Penyakit ini bisa terjadi secara genetik maupun berkembang dengan sendirinya. Segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit jika mengalami gejala penyakit jantung atau nyeri di area tersebut. 

Baca juga: Tak Hanya Nyeri Dada, Ini 14 Tanda Sakit Jantung

Cari tahu lebih lanjut seputar penyakit kardiomiopati dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter kapan dan di mana saja melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Cardiomyopathy.
American Heart Association. Diakses pada 2019. What is Cardiomyopathy in Adults?