Ini 4 Dampak pada Tubuh saat Melewatkan Sarapan
Halodoc, Jakarta - Apa dirimu memiliki kebiasaan melewatkan sarapan tiap harinya? Kamu tidak sendirian, faktanya banyak orang yang memiliki kebiasaan ini. Di Amerika, sekitar 25 persen penduduknya selalu melewatkan sarapan di pagi hari. Cukup banyak, bukan?
Menurut sebagian ahli, sarapan adalah hal yang opsional. Asalkan kita mengonsumsi makanan sehat sepanjang hari, tidak sarapan bukan persoalan yang besar. Jika kamu merasa lapar di pagi hari, silakan makan sarapan yang sehat. Namun, jika kamu tak merasa lapar, dan tidak merasa perlu sarapan, maka jangan memakannya. Sesederhana itu.
Namun, ada pula sebagian ahli yang berpendapat lain. Menurut studi, melewatkan sarapan bisa menimbulkan beberapa efek negatif pada tubuh. Lantas, apa saja dampaknya saat melewatkan sarapan?
Baca juga: Intip 5 Sarapan Para Miliarder di Pagi Hari dan Manfaatnya
1.Meningkatkan Risiko Obesitas
Bagi kamu yang was-was terhadap kelebihan berat badan, rasanya perlu harap-harap cemas. Studi dalam Arab Journal of Nutrition and Exercise, melewatkan sarapan dikaitkan dengan risiko kelebihan berat badan atau obesitas pada anak-anak dan remaja di Arab Saudi.
Hal sebaliknya berlaku, mereka yang rutin sarapan dikaitkan dengan penurunan risiko kelebihan berat badan atau obesitas. Meski begitu, karena sifat studi observasi yang kurang kuat, para ahli mengatakan masih membutuhkan studi lebih jauh untuk membuktikan hal tersebut.
2.Meningkatkan Risiko Masalah Jantung
Dampak melewatkan sarapan juga bisa menyasar organ vital seperti jantung. Menurut studi dari Universitas Harvard, pria yang melewatkan sarapan memiliki risiko 27 persen lebih besar terkena serangan jantung atau penyakit jantung, daripada mereka yang memiliki kebiasaan sarapan.
Meski penyebab langsungnya belum diketahui secara persis, para peneliti menduga bahwa bertahan dalam keadaan puasa lebih lama bisa memicu stres fisik dan membuat tubuh bekerja lebih keras, dan menyebabkan perubahan metabolisme.
"Perubahan hormon untuk membantu menjaga kadar gula darah, dan kecenderungan kenaikan berat badan pada pasien yang melewatkan sarapan, telah dikaitkan dengan penyakit jantung," jelas Christian J. Gastelum, MD, ahli endokrinologi di PIH Health di Whittier, California, AS.
Baca juga: 5 Pilihan Makanan Terbaik untuk Sarapan
3.Tidak Produktif
Dampak melewatkan sarapan juga bisa membuat kita jadi tidak produktif dan sulit berkonsentrasi. Pasalnya, tubuh terutama otak tak memiliki “bahan bakar” untuk beraktivitas atau bekerja bila tidak sarapan.
Ingat, otak membutuhkan glukosa agar berfungsi optimal. Kehabisan glukosa atau penurunan gula darah dari keadaan puasa yang lama memengaruhi fungsi kognitif.
Imbasnya, kita tidak dapat berpikir dengan jernih seperti biasanya. Hal ini akan mengurangi produktivitas sehari-hari. Contohnya, fokus yang menghilang sehingga melupakan pekerjaan yang harus dilakukan.
4.Meningkatnya Hormon Kortisol
Menurut studi pada 2014 dari University of California, menunjukkan wanita yang melewatkan sarapan memiliki kadar kortisol (hormon stres) yang lebih tinggi selama berbagai tes sepanjang hari, dibandingkan dengan wanita yang sarapan. Selain itu, wanita yang melewatkan sarapan juga memiliki hasil tekanan darah yang lebih tinggi.
Menurut peneliti, kombinasi melewatkan sarapan dan mengalami stres kronis meningkatkan risiko seseorang terkena sindrom kardiometabolik.
Baca juga: Awali Pagimu dengan Menu Sarapan Sehat dan Berenergi
Nah, pilihan ada di tanganmu, mau sarapan atau tidak? Mau tahu lebih jauh mengenai manfaat dan dampak melewatkan sarapan bagi tubuh? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan?
Referensi:
KnE Publishing Platform - Arab Journal of Nutrition and Exercise. Diakses pada 2020. The Impact of Skipping Breakfast on the Body Weight of
Children and Young People in Saudi Arabia; A Systematic Review
Reader ‘s Digest. Diakses pada 2020. 12 Things That Happen to Your Body When You Skip Breakfast
Prevention. Diakses pada 2020. 6 Things That Happened When I Stopped Eating Breakfast
Healthline. Diakses pada 2020. Is Skipping Breakfast Bad for You? The Surprising Truth
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan