Ini 4 Cara Mencegah Dehidrasi saat Puasa

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   08 Mei 2019
Ini 4 Cara Mencegah Dehidrasi saat PuasaIni 4 Cara Mencegah Dehidrasi saat Puasa

Halodoc, Jakarta – Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan atau menggunakan lebih banyak cairan daripada yang diperlukan. Ketika itu terjadi, tubuh tidak dapat melakukan semua hal yang seharusnya.

Salah satu risiko yang biasanya terjadi saat puasa adalah dehidrasi. Ini wajar saja terjadi ketika kamu tidak mengonsumsi air seharian. Selain asupan cairan yang berkurang karena sedang puasa, tubuh secara alami kehilangan air melalui keringat dan buang air kecil.

Jika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang kamu minum, kamu akan mengalami dehidrasi. Dehidrasi parah dapat menyebabkan kram, syok, gagal ginjal, dan masalah serius lainnya. Jika kamu berusia 65 atau lebih, terutama jika memiliki penyakit yang berkelanjutan, kamu memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami dehidrasi.

Baca juga: Dehidrasi Saat Puasa, Berbahayakah?

Dehidrasi juga dapat disebabkan oleh paparan panas, demam tinggi, muntah dan diare, obat diuretik dan pencahar, serta ketidakseimbangan cairan yang disebabkan oleh kondisi tertentu. Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah dehidrasi saat puasa, yaitu:

1. Mengonsumsi Air Putih

Ada baiknya buat kamu yang sedang menjalani puasa untuk menjadikan air putih sebagai pilihan ketika sahur ataupun sedang berbuka puasa. Kurangi minuman manis ataupun yang mengandung pemanis buatan supaya mencegah dorongan berkemih yang juga memberikan risiko dehidrasi.

2. Makan Makanan dengan Jumlah Air yang Tinggi

Mengonsumsi makanan yang mengandung kadar air yang tinggi juga sangat direkomendasikan. Buah-buahan dan sayuran adalah dua jenis makanan yang sarat akan air. Mulai dari mentimun, sayur selada, buah apel, jeruk, semangka. Jangan pernah lupa untuk memasukkan jenis buah dan sayuran ini ke dalam menu sahur ataupun berbukamu.

3. Hindari Cuaca Panas

Cara lain terhindar dari dehidrasi adalah dengan membatasi aktivitas yang dapat memicu kamu mengeluarkan keringat berlebih. Kalau bisa jangan terlalu banyak beraktivitas di luar ruangan, tapi jangan juga terlalu lama mengademkan diri di ruangan berpendingin. Keduanya bisa sama-sama memicu dehidrasi.

Baca juga: Rentan Dehidrasi, Haruskah Olahraga Saat Puasa?

4. Tidur yang Cukup

Memiliki tidur yang berkualitas juga bisa membantu kamu mencegah dehidrasi. Durasi tidur malam yang kurang bisa membuat jamu cepat lelah dan kehilangan konsentrasi yang pada akhirnya akan memicu kamu mengalami dehidrasi.

Ketahui Gejala Dehidrasi

Gejala pertama dehidrasi meliputi rasa haus, urine yang lebih gelap, dan penurunan produksi urine. Faktanya, warna urine adalah salah satu indikator terbaik tingkat hidrasi seseorang, urine jernih berarti kamu terhidrasi dengan baik. Sedangkan urine yang lebih gelap, berarti kamu mengalami dehidrasi.

Namun, penting untuk dicatat bahwa, terutama pada orang dewasa yang lebih tua, dehidrasi dapat terjadi tanpa rasa haus. Inilah sebabnya mengapa penting untuk minum lebih banyak air saat sakit atau selama cuaca panas.

Baca juga: Konsumsi Air Kelapa saat Sahur, Benarkah Cegah Dehidrasi?

Ketika kondisi berkembang menjadi dehidrasi sedang, gejalanya meliputi:

  • Mulut kering

  • Kelesuan

  • Kelemahan otot

  • Sakit kepala

  • Pusing

Dehidrasi parah (kehilangan 10–15 persen air tubuh) dapat ditandai dengan versi ekstrim dari gejala di atas serta:

  • Kurang berkeringat

  • Mata cekung

  • Kulit layu dan kering

  • Tekanan darah rendah

  • Peningkatan denyut jantung

  • Demam

  • Mengigau

  • Ketidaksadaran

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai cara mencegah dehidrasi saat puasa, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Talk to a Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.