Ini 4 Alasan Remaja Lebih Rentan Terserang HIV

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   26 Agustus 2022

“HIV dan AIDS masih menjadi isu kesehatan yang ramai diperbincangkan. Infeksi karena virus ini diyakini lebih rentan terjadi pada usia remaja.”

Ini 4 Alasan Remaja Lebih Rentan Terserang HIVIni 4 Alasan Remaja Lebih Rentan Terserang HIV

Halodoc, Jakarta – Hingga saat ini, penduduk dunia masih menghadapi risiko tinggi terinfeksi HIV dan AIDS atau masalah kesehatan seksual maupun reproduksi lainnya.  Namun, usia remaja dan dewasa muda masih menjadi kelompok yang paling rentan mengalami masalah kesehatan ini. Tak terkecuali di Indonesia. 

Baru-baru ini, tersiar kabar infeksi virus HIV secara masif. Dari total lebih dari 12 ribu kasus yang tercatat, sekitar 414 orang yang terinfeksi masih berusia muda dengan status pelajar atau mahasiswa. Tercatat pula, usia yang paling mendominasi dari kasus tersebut antara 20 sampai 29 tahun dengan persentase lebih dari 40 persen. 

Ini menjadi bukti bahwa remaja menjadi kelompok usia yang paling rentan mengalami infeksi HIV dan mengidap AIDS. Sebenarnya, mengapa hal ini bisa terjadi?

HIV dan Kerentanannya pada Remaja

Tak hanya di Indonesia, kerentanan HIV pada remaja juga terjadi di seluruh penjuru dunia. Terutama untuk wilayah yang memang sangat rentan terhadap infeksi virus tersebut.

Orang-orang dengan usia muda lebih rentan terhadap infeksi HIV karena berbagai faktor sosial, yang mengurangi kemampuan mereka untuk menghindari berbagai perilaku berisiko. Ini termasuk: 

  • Terbatasnya akses maupun informasi seputar edukasi seksual, terutama kesehatan organ reproduksi. 
  • Minimnya bimbingan dan dukungan orang tua.
  • Keterbatasan edukasi tentang berbagai penyakit menular seksual, termasuk HIV dan AIDS.
  • Memiliki trauma masa lalu, termasuk pernah mengalami pelecehan seksual. 

HIV pada remaja juga dikaitkan dengan kurangnya edukasi pada remaja tentang tubuh mereka, baik dari segi fisik maupun mental hingga mengetahui bagaimana menjalin hubungan yang sehat dengan lawan jenis. 

Akibatnya, anak-anak usia tanggung ini akan membuat keputusan yang cenderung tidak aman, dan memiliki risiko tinggi terhadap kesehatan tubuh mereka. 

Tidak hanya lebih rentan tertular atau terinfeksi HIV, kondisi tersebut juga membuat remaja rentan mengalami penyalahgunaan narkoba. 

Wanita Lebih Berisiko

Di antara kelompok anak-anak remaja dan usia muda yang rentan, masih ada kelompok orang yang lebih berisiko tertular HIV dibandingkan dengan kelompok yang lain. 

Golongan ini termasuk pengguna narkoba suntik (penasun), pria muda yang berhubungan seks dengan sesama jenis, anak-anak yang dieksploitasi secara seksual, dan anak-anak yatim piatu karena AIDS.

Namun, tidak kalah pentingnya dan memiliki risiko yang sama tingginya dengan kelompok-kelompok tadi, adalah wanita berusia muda. Menurut Report on the Global AIDS Epidemic tahun 2006 dari UNAIDS seperti dilansir oleh The Humanitarians, anak perempuan di wilayah Karibia dua kali lebih mungkin terinfeksi dibandingkan laki-laki muda.

Selain itu, di sub-Sahara Afrika, tiga wanita muda terinfeksi virus tersebut untuk setiap pria muda. Penyebab terjadinya hal ini juga sangat beragam. Misalnya, perempuan muda cenderung kurang berpendidikan. 

Beberapa juga mengalami kondisi finansial yang cenderung lebih lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki. Kondisi ini membuat mereka kurang menyadari risiko dan bergantung pada suami. Ini biasanya terjadi pada relasi dari kalangan ekonomi ke bawah.

Faktor-faktor sosial tersebut dan ketergantungan pada laki-laki, membuat perempuan muda tidak dapat membuat keputusan tentang kesehatan seksual mereka. Bahkan, mereka juga tidak mampu melindungi diri sendiri dengan baik dari infeksi HIV. 

Selain itu, dalam masyarakat patriarki, wanita muda yang menikah tidak dapat membuat keputusan tentang kontrasepsi.

Inilah mengapa, sangat penting untuk memberikan edukasi seksual dan kesehatan organ reproduksi sejak dini pada anak-anak. Bukan soal tabu, lebih pada bagaimana selanjutnya generasi muda mendapatkan informasi dan akses yang tepat sehingga tidak berisiko tertular HIV. 

Jika membutuhkan informasi lebih lengkap tentang HIV dan AIDS, kamu bisa tanyakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Kamu juga bisa cek kebutuhan medis di Halodoc, caranya cukup download Halodoc di ponsel kamu. 

Referensi: 
Detik Health. Diakses pada 2022. Dialami Ratusan Mahasiswa di Bandung, Kenapa Remaja Rentan Kena HIV?
The New Humanitarian. Diakses pada 2022. Youth and HIV/AIDS – The most vulnerable face the toughest challenges.
A Meeting Report and Discussion Paper from the Interagency Youth Working Group, U.S. Agency for International Development, the Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS) Inter-Agency Task Team on HIV and Young People, and FHI. Diakses pada 2022. Young People Most at Risk of HIV.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan