Ini 3 Vaksin Corona yang Uji Klinisnya Ditangguhkan
Halodoc, Jakarta – Uji coba calon vaksin Corona masih terus dilakukan di seluruh dunia. Di tengah percobaan vaksin pada manusia, ada beberapa kandidat vaksin COVID-19 yang sempat ditangguhkan alias dihentikan sementara proses uji cobanya. Hal itu terjadi karena vaksin yang disuntikkan kepada para relawan ini ternyata memicu efek samping.
Diketahui, ada 11 kandidat vaksin yang sudah berada pada uji coba klinis tahap III yang dilakukan pada manusia. Sayangnya, ada 3 vaksin yang menemui kendala dan harus ditunda proses lanjutan uji klinisnya. Ketiga vaksin COVID-19 itu disebut memicu masalah kesehatan pada relawan yang mendapat suntikan. Apa saja calon vaksin corona yang ditangguhkan uji klinisnya?
Baca juga: Begini Cara Kerja Vaksin Virus Corona pada Tubuh
Vaksin Corona yang Ditangguhkan
Diberitakan media, ada 3 vaksin corona yang uji klinisnya ditangguhkan karena muncul isu kesehatan pada relawan. Berikut daftar vaksin COVID-19 yang ditangguhkan:
1.Vaksin dari Oxford University
Salah satu calon vaksin yang ditangguhkan uji klinisnya adalah vaksin dari Oxford yang dikembangkan bersama AstraZeneca. Penangguhan uji klinis vaksin ini dilakukan pada awal September 2020, setelah muncul keluhan dari seorang relawan dari Inggris. Relawan yang sebelumnya mendapatkan vaksin corona dari Oxford ini diketahui mengalami peradangan langka yang disebut dengan myelitis transversal.
Penanggungan pada bulan September ini adalah penangguhan kedua bagi vaksin Oxford. Sebelumnya, pada Juli 2020 vaksin ini juga sempat ditangguhkan. Namun, diketahui saat ini vaksin COVID-19 dari AstraZeneca sudah mulai menjalankan kembali uji klinis tahap 3. Penangguhan bisa dilakukan jika ditemui efek samping penyakit atau potensi bahaya dari vaksin yang diujicobakan.
Namun, setelah peninjauan ternyata diketahui penyakit yang muncul bukan berasal dari vaksin. Setelah mendapat persetujuan dari regulator, proses uji coba vaksin bisa kembali dilakukan.
2.Vaksin Johnson & Johnson
Johnson & Johnson (J&J) juga mengembangkan vaksin corona dan menjadi vaksin kedua yang uji cobanya dihentikan sementara. Penangguhan vaksin dari perusahaan ini disebut dilakukan karena adanya kasus gangguan kesehatan yang muncul pada relawan. Sayangnya, tidak diketahui apa gangguan kesehatan yang terjadi pada relawan tersebut. Namun, pihak J&J menegaskan bahwa belum tentu gangguan kesehatan tersebut berkaitan dengan vaksin yang diberikan pada relawan.
Baca juga: Harga Tes Swab yang Umum di Rumah Sakit
3.Eli Lilly and Co
Selain kedua vaksin tersebut, obat antibodi COVID-19 juga harus ditangguhkan. Obat ini dikembangkan oleh perusahaan AS Eli Lilly and Co. Penangguhan obat corona ini dilakukan karena alasan keamanan. Perusahaan mengaku sangat mengutamakan keamanan, sehingga menyetujui untuk menunda atau menangguhkan uji coba obat.
Obat Eli Lilly merupakan bagian dari perawatan COVID-19 yang menggunakan metode antibodi monoklonal. Nantinya, obat ini disebut akan menjadi sel kekebalan tubuh yang diharapkan bisa melawan virus. Perawatan dikembangkan menggunakan sampel darah dari salah satu pasien AS pertama yang sembuh dari COVID-19. Selain Eli Lilly, perawatan antibodi untuk mengatasi corona juga dikembangkan oleh AstraZeneca dan Regeneron.
Baca juga: Vaksin Sinovac Dikabarkan Siap Awal 2021
Cari tahu seputar perkembangan vaksin Corona dengan membaca artikel terkait corona virus di aplikasi Halodoc. Kamu juga bisa menggunakan aplikasi ini untuk menghubungi dokter saat mengalami gejala penyakit. Dokter bisa dihubungi kapan saja dan di mana saja sehingga kamu tidak perlu keluar rumah. Sampaikan keluhan penyakit melalui Video/Voice Call dan Chat. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Referensi:
CNN. Diakses pada 2020. Johnson & Johnson pauses Covid-19 vaccine trial after 'unexplained illness'.
USA Today. Diakses pada 2020. Eli Lilly and Johnson & Johnson have paused COVID-19 vaccine trials. Why experts say that's reassuring, not frightening.
Berita Satu. Diakses pada 2020. AS Hentikan Uji Coba Pengobatan Antibodi Corona Eli Lilly.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan