Ini 3 Gangguan Kepribadian yang Mesti Diwaspadai

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   14 Februari 2019
Ini 3 Gangguan Kepribadian yang Mesti DiwaspadaiIni 3 Gangguan Kepribadian yang Mesti Diwaspadai

Halodoc, Jakarta - Gangguan kepribadian adalah salah satu dari kumpulan sifat dan perilaku kepribadian yang terganggu. Gangguan ini berhubungan dengan cara berpikir dan berperilaku. Seseorang yang mengalami gangguan kepribadian mungkin akan terlihat kaku dan tidak mudah bergaul. Orang tersebut merasa dirinya lebih sulit dibandingkan orang lain dalam menjalani hidup.

Seseorang yang mengidap gangguan kepribadian sering dianggap tidak dapat menilai situasi yang berhubungan dengan orang-orang di sekitarnya. Gangguan kepribadian umumnya disebut juga dengan penyakit mental. Seseorang yang mengidap penyakit mental dapat merasa tertekan ketika melakukan aktivitas sehari-hari di tempat kerja, sekolah, atau dalam situasi yang berhubungan dengan orang lain.

Selain itu, orang yang mengidap gangguan kepribadian juga menganggap bahwa perilaku dan sifat yang dilakukannya adalah normal. Namun, proses dan perilaku pemikiran seseorang dengan penyakit mental cenderung merusak dan merendahkan diri sendiri. Orang-orang dengan penyakit ini terkadang juga menyalahkan orang lain atas masalah atau kesulitan yang terjadi padanya.

Baca Juga: Apakah Olahraga Dapat Meminimalisir Gangguan Kepribadian?

Gangguan Kepribadian yang Mesti Diwaspadai

Terdapat beberapa gangguan kepribadian yang dapat membahayakan diri pengidapnya dan orang lain. Maka dari itu, pengidap harus mendapat perawatan segera dan selalu diwaspadai. Berikut adalah beberapa gangguan kepribadian tersebut:

  1. Gangguan Kepribadian Antisosial

Seseorang yang mempunyai gangguan kepribadian antisosial ini mungkin tidak akan peduli terhadap konsekuensi dan dampak dari tindakan yang diambil. Pengidap gangguan antisosial ini mungkin mempunyai gejala, seperti cepat bosan, merasa selalu tertekan, dan gelisah.

Selain itu, orang dengan gangguan ini mungkin sering bertindak licik dan memanipulasi, lalu mengambil keuntungan dari orang lain. Orang dengan gangguan kepribadian antisosial tidak pernah merasa menyesal atas apa yang dilakukannya pada orang lain. Seakan-akan, masalah hidup yang terjadi padanya disebabkan oleh kesalahan orang lain.

Baca Juga: 3 Gangguan Kepribadian Berdasarkan Perilaku Aneh

  1. Gangguan Kepribadian Skizotipal

Seseorang dengan gangguan kepribadian skizotipal mengidap distorsi kognitif dan persepsi, kesulitan dalam melakukan keterampilan sosial, dan mengalami delusi. Selain itu, terkadang orang tersebut mengalami periode singkat untuk psikotik. Pada orang lain mungkin melihat perilaku yang dilakukan akan membingungkan.

Seseorang dengan penyakit mental ini mengalami daya khayal yang tinggi ketika berhubungan dengan kejadian sehari-hari. Bahkan, ia akan mengartikan hal tersebut mempunyai makna tersendiri. Selain itu, orang dengan gangguan ini selalu percaya apabila tayangan di tv adalah suatu kode yang mempunyai makna tersendiri.

  1. BPD (Borderline Personality Disorder)

Borderline personality disorder adalah suatu kondisi pada kesehatan mental yang terjadi karena ketidakstabilan suasana hati, perilaku, dan hubungan. Gejala-gejala dari penyakit ini sudah terjadi dari zaman dahulu, tetapi baru benar-benar diketahui dalam 30 tahun terakhir. Istilah borderline atau batas digunakan karena masalah pengidapnya berada di antara neurotik dan psikotik.

Selain itu, pengidap BPD (borderline personality disorder) memiliki masalah pada pikiran, emosi, dan gambaran diri, sehingga orang tersebut dapat impulsif dan ceroboh. Orang dengan penyakit ini juga memiliki hubungan tidak stabil dengan orang lain. Sebagian besar orang yang terserang BPD awalnya terjadi ketika remaja dan akan menjadi lebih buruk ketika dewasa. Walau begitu, gejalanya mungkin membaik sejalan dengan bertambahnya usia.

Baca Juga: Sering Berbohong, Bisa Jadi Alami Gangguan Kepribadian

Disebutkan bahwa BPD (borderline personality disorder) belum diketahui penyebabnya. Kemungkinan faktor-faktor, seperti genetika, lingkungan, dan kelainan otak dianggap dapat memengaruhi hal tersebut. BPD umumnya diobati dengan psikoterapi dan mengonsumsi obat-obatan pada beberapa kasus. Sejauh ini belum ada obat yang dapat mengatasi terjadinya BPD.

Itulah gangguan kepribadian yang harus diwaspadai. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal penyakit mental, psikolog atau psikiater dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!