Halodoc, Jakarta – Bayi dikatakan cukup bulan apabila dilahirkan di usia kehamilan 37-42 minggu. Bila lahir di bawah 37 minggu, maka bayi tersebut dikatakan prematur. Sebagian besar kelahiran prematur direncanakan karena alasan medis. Dokter biasanya memutuskan untuk menginduksi lebih awal atau melakukan operasi caesar pada ibu yang mengalami komplikasi atau kendala dalam kehamilannya sebelum 37 minggu. 

Bayi yang lahir prematur juga berisiko mengalami beberapa masalah kesehatan setelah lahir. Nah, supaya ibu lebih waspada dengan kondisi ini, yuk ketahui sejumlah fakta mengenai kelahiran prematur. 

Baca juga: Hamil Bayi Laki-Laki Tingkatkan Risiko Lahir Prematur, Benarkah? 

Sejumlah Fakta Tentang Kelahiran Prematur

Ada sejumlah fakta yang perlu ibu ketahui tentang kelahiran prematur. Selama ini, banyak ibu hamil yang belum paham mengenai kelahiran prematur beserta risiko-risiko yang mengintainya. Untuk itu, ketahui sejumlah fakta berikut ini supaya lebih waspada:

1. Persentase Berdasarkan Usia Kehamilan

Lebih dari tujuh puluh persen bayi prematur lahir antara usia kehamilan 34 dan 36 minggu. Dua belas persen lainnya lahir antara usia kehamilan 32 dan 33 minggu, sepuluh persen lahir antara usia kehamilan 28 dan 32 minggu dan enam persen lainnya lahir sebelum usia kehamilan 28 minggu. Semakin mendekati cukup bulan, maka risiko kesehatannya yang dialami bayi prematur semakin rendah. 

2. Tingkat Kelangsungan Hidup

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bayi yang lahir mendekati cukup bulan umumnya punya risiko masalah kesehatan yang lebih rendah. Sedangkan bayi yang dilahirkan terlalu dini sangat rentan mengalami berbagai masalah kesehatan. Melansir dari Verywell Family, berikut persentase kelangsungan hidup bayi berdasarkan usia kelahirannya:

• Bayi yang lahir pada usia 23 minggu memiliki peluang bertahan hidup sebesar 17 persen.
• Bayi yang lahir pada usia 24 minggu memiliki peluang hidup 39 persen.
• Bayi yang lahir pada usia 25 minggu memiliki peluang 50 persen untuk bertahan hidup.
• Bayi yang lahir pada usia 26 minggu memiliki peluang bertahan hidup sebesar 80 persen.
• Bayi yang lahir pada usia 27 minggu memiliki peluang bertahan hidup sebesar 90 persen.
• Bayi yang lahir antara usia kehamilan 28-31 minggu memiliki peluang bertahan hidup sebesar 90-95 persen.
• Bayi yang lahir antara 32-33 minggu memiliki 95 persen peluang untuk bertahan hidup.
• Kebanyakan bayi yang lahir 34 minggu atau lebih memiliki kemungkinan bertahan hidup yang sama dengan bayi cukup bulan.

Baca juga: Bayi Lahir Prematur Berisiko Alami Gangguan Kesehatan Ini

Kemungkinan untuk bertahan hidup meningkat seiring dengan perkembangan kehamilan. Semakin lama bayi berada di dalam rahim maka kesempatan untuk berkembang dan bertahan hidup pun meningkat. Namun, usia kehamilan bukanlah satu-satunya faktor penentu kelangsungan hidup bayi yang lahir prematur. 

3. Dikategorikan Berdasarkan Usia Kehamilan dan Berat

Prematur juga dikategorikan menjadi tiga bagian berdasarkan usia kehamilan dan berat lahir, seperti berikut ini:

• Prematuritas ringan. Bayu dikatakan prematuritas ringan apabila lahir di usia kehamilan 33-36 minggu atau memiliki berat lahir antara 1.500-2.000 gram.
• Prematuritas sedang. Bayi yang lahir antara usia kehamilan 28-32 minggu dengan berat lahir antara 1.000-1.500 gram.
• Prematuritas ekstrem. Bayi masuk kategori ini apabila lahir sebelum usia kehamilan 28 minggu atau yang memiliki berat lahir kurang dari 1.000 gram.

Baca juga: 5 Masalah Kesehatan yang Rentan Dialami Ibu Hamil

Itulah ketiga fakta penting mengenai kelahiran prematur. Kelahiran prematur bisa dicegah dengan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan, pemenuhan nutrisi dengan makan-makanan sehat, rutin berolahraga ringan dan menghindari alkohol maupun asap rokok. Jika punya pertanyaan lain mengenai kelahiran prematur, hubungi dokter lewat aplikasi Halodoc saja. Ibu dapat menghubungi dokter kapanpun dan dimanapun ibu butuhkan via Chat atau Voice/Video Call.

Referensi:

Verywell Family. Diakses pada 2020. Premature Birth Facts and Statistics.

Baby Centre. Diakses pada 2020. Premature labour and birth.