Ini 3 Cara Mencegah Kehamilan Ektopik

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   21 Oktober 2020
Ini 3 Cara Mencegah Kehamilan EktopikIni 3 Cara Mencegah Kehamilan Ektopik

Halodoc, Jakarta – Tentunya saat mendapatkan garis dua pada tes kehamilan yang ada pada pasaran, hal ini akan membuat pasangan suami istri merasa bahagia dan tidak sabar menyambut kehadiran Si Kecil dalam kehidupan mereka yang baru. Segera lakukan pemeriksaan untuk memastikan kondisi kehamilan dalam keadaan normal dan sehat. Ada berbagai kelainan yang dialami oleh ibu di awal kehamilan, salah satunya adalah kehamilan ektopik.

Baca juga: Inilah Perbedaan Kehamilan Biasa dan Kehamilan Ektopik

Pada kondisi kehamilan yang normal, sel telur akan menempel pada dinding rahim. Namun, kondisi kehamilan ektopik akan menyebabkan sel telur menempel pada tuba falopi, sehingga tidak dapat berkembang dengan normal. Bahkan, kondisi kehamilan ektopik yang tidak segera diatasi dinilai cukup berbahaya bagi kesehatan ibu. Untuk itu, tidak ada salahnya ketahui beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghindari risiko kehamilan ektopik.

Gejala Kehamilan Ektopik

Normalnya, sel telur yang telah dibuahi akan menempel pada dinding rahim hingga proses persalinan. Kehamilan ektopik menyebabkan sel telur yang dibuahi menempel pada tuba falopi. Tidak hanya tuba falopi, ada beberapa bagian organ tubuh lainnya yang kerap mengalami kondisi ini, seperti indung telur, leher rahim, hingga rongga perut. Hal inilah yang dapat menyebabkan gejala pada seseorang yang mengalami kehamilan ektopik.

Kehamilan ektopik diketahui sebagai kehamilan normal pada awalnya dan tidak menyebabkan gejala khusus. Namun, saat menempel di lokasi lain selain dinding rahim, hal ini akan mengakibatkan sel telur tidak dapat berkembang dengan normal sehingga terjadi beberapa gejala. Umumnya, gejala awal akan dialami dengan munculnya perdarahan ringan serta nyeri panggul.

Perhatikan saat nyeri panggul dan perdarahan yang kamu alami terasa semakin parah, kondisi ini bisa menjadi tanda perkembangan sel telur dalam tuba falopi. Sel telur yang terus berkembang pada tuba falopi dapat menyebabkan tuba pecah yang berisiko mengakibatkan seseorang alami syok, pingsan, hingga pusing yang sangat ekstrim. Inilah mengapa jaringan ektopik harus segera diangkat untuk menghindari komplikasi.

Sebaiknya segera kunjungi rumah sakit terdekat jika kamu mengalami beberapa gejala tersebut untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan dengan USG bisa mendeteksi adanya kehamilan ektopik. Tidak hanya itu, tim medis juga dapat melakukan tes darah guna mengukur hormon hCG dan progesteron. Pada kehamilan ektopik, kedua hormon ini akan lebih rendah dibandingkan kehamilan yang normal.

Baca juga: Ini Fakta Mengenai Kehamilan Ektopik

Pencegahan Kehamilan Ektopik

Lalu, apa yang memicu seseorang mengalami kehamilan ektopik? Melansir Mayo Clinic, adanya peradangan atau kerusakan pada bagian tuba falopi menjadi salah satu kondisi yang dapat menyebabkan kehamilan ektopik. Selain itu, ketidakseimbangan hormon dan perkembangan abnormal dari sel telur yang dibuahi juga dapat mengakibatkan kehamilan ektopik.

Namun, ada beberapa pemicu lain, seperti kebiasaan merokok, pernah memiliki riwayat kehamilan ektopik sebelumnya, mengidap penyakit menular seksual, dan juga pernah mengalami operasi pada bagian tuba falopi. Kehamilan ektopik menjadi salah satu kondisi yang tidak dapat dicegah. Namun, untuk menghindari kondisi ini kamu bisa melakukan beberapa hal, seperti:

  1. Melakukan gaya hidup sehat, dengan berhenti merokok maupun mengonsumsi alkohol dan juga memenuhi asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk membantu menjaga kesehatan rahim maupun indung telur.
  2. Rutin melakukan olahraga agar kesehatan tubuh dan berat badan tetap terjaga dengan baik menjadi salah satu cara yang menurunkan risiko kehamilan ektopik.
  3. Mencegah munculnya penyakit menular seksual dengan tidak berganti pasangan atau melakukan hubungan intim dengan menggunakan kondom.

Baca juga: Inilah Bedanya Hamil Anggur dan Hamil di Luar Kandungan

Itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menurunkan risiko kehamilan ektopik. Meskipun kehamilan ektopik dapat terjadi, tetapi kamu memiliki kesempatan yang cukup besar untuk menjalani kehamilan yang normal dan mempunyai buah hati. 

Jangan ragu untuk gunakan aplikasi Halodoc dan bertanya langsung pada dokter seputar perencanaan kehamilan yang perlu kamu lakukan setelah alami kehamilan ektopik. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Ectopic Pregnancy.
The American College of Obstetricians and Gynecologists. Diakses pada 2020. Ectopic Pregnancy.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Ectopic Pregnancy.
Web MD. Diakses pada 2020. Can I Get Pregnant After an Ectopic Pregnancy?