Ini 10 Cara Mencegah Actinic Keratosis Pada Kulit
"Actinic keratosis adalah gangguan kesehatan pada kulit yang disebabkan akibat paparan sinar matahari dalam waktu yang lama. Kondisi ini bisa dicegah dengan rutin menggunakan tabir surya."
Halodoc, Jakarta - Keluhan pada kulit sebenarnya tak melulu berkaitan dengan panu, kurap, alergi, bisul, jerawat, atau eksim saja. Pernah mendengar penyakit kulit bernama actinic keratosis? Hati-hati, actinic keratosis ini bisa membuat kulit kasar, menebal, dan bersisik.
Actinic keratosis umumnya disebabkan oleh paparan sinar matahari berlebih selama bertahun-tahun. Masalah kulit ini umumnya menyerang bagian kulit kepala, wajah, bibir, leher, lengan, sisi belakang tangan, telinga, dan tungkai.
Hal yang perlu diingat, meski kasusnya sangat jarang terjadi, tapi actinic keratosis bisa berpotensi menyebabkan kanker. Lalu, bagaimana sih cara mencegah actinic keratosis pada kulit?
Tips Simpel Mencegah Actinic Keratosis
Cara mencegah actinic keratosis sebenarnya sederhana. Hanya saja, harus benar-benar konsisten dilakukan tiap hari agar hasilnya efektif. Pertama, cara mencegah actinic keratosis dengan meminimalkan paparan sinar matahari secara langsung. Terutama hindari paparan sinar matahari antara jam 10 pagi dan jam 2 siang.
Selanjutnya, ada hal yang harus dilakukan untuk mencegah penyakit kulit ini. Apa saja? Berikut ini tips mencegah actinic keratosis menurut ahli National Institutes of Health - MedlinePlus dan sumber lainnya:
- Hindari berada di bawah terik sinar matahari dalam waktu lama hingga mengalami sunburn atau sun tanning.
- Gunakan sunscreen (tabir surya) pada seluruh bagian kulit yang terpapar matahari termasuk juga bibir (dengan lip balm) juga dapat mengurangi risiko terjadinya actinic keratosis.
- Sebaiknya pilih tabir surya yang mengandung proteksi terhadap UVA dan UVB.
- Gunakan tabir surya dengan faktor perlindungan matahari (SPF) 30 atau lebih tinggi, aplikasikan setidaknya 15 hingga 30 menit sebelum paparan sinar matahari. Lalu, ulangi tiap 2 jam bila berkeringat atau basah.
- Kenakan pakaian yang bisa menutup tubuh yang terpapar sinar matahari. Bisa juga menggunakan payung untuk mencegah paparan ultraviolet langsung ke kulit.
- Kenakan topi dengan pinggiran setidaknya 2 inci (5 centimeter) yang melindungi telinga.
- Bila sedang berenang atau berada di pantai, gunakan tabir surya yang tahan air selama 40 menit atau lebih.
- Hindari menggunakan tanning bed atau tanning salons. Alat-alat ini bisa memancarkan sinar UV dan radiasi yang merusak kulit.
- Ingat, bahwa cahaya dari matahari berpotensi membahayakan kulit, bukan panas atau teriknya. Jadi, kulit tetap berisiko meski suhunya ringan.
- Lakukan pemeriksaan kulit secara berkala, terutama bila kulit bermasalah.
Jahatnya Sengatan Sinar UV
Mau tahu biang keladi utama dari masalah kulit ini? Sinar UV adalah pelaku utama munculnya actinic keratosis pada kulit pengidapnya. Pada dasarnya, kulit punya kemampuan untuk memperbaiki kerusakan minor tanpa pengobatan apa pun.
Namun, bagi seseorang yang sering terpapar sinar matahari dalam jangka waktu lama, kemampuan kulit untuk menahan paparan sinar tersebut akan menurun. Nah, hal ini yang bisa mengakibatkan timbulnya actinic keratosis.
Meski begitu, penyebab actinic keratosis sebenarnya tak hanya sinar UV saja. Ada juga beberapa faktor lainnya yang memicu masalah kulit ini, meski paparan sinar UV pada kulit mereka sangat rendah. Nah, berikut faktor lainnya:
- Mengonsumsi obat-obatan yang menekan sistem imun, seperti pada pengidap rheumatoid arthritis atau skleroderma.
- Pengidap leukemia, HIV atau AIDS, atau yang memiliki sistem imun yang rendah.
- Baru menjalankan transplantasi organ dikarenakan pengobatan lainnya tak berjalan dengan optimal.
- Memiliki keluarga dengan riwayat actinic keratosis atau kanker kulit.
- Sedang menjalani kemoterapi kanker.
Nah, bila dirimu memiliki keluhan pada kulit atau masalah kesehatan lainnya, bisa kok memeriksakan diri ke rumah sakit pilihan. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!