Ingin Memberikan Air Putih pada Bayi 0-6 Bulan? Ini Bahayanya
Halodoc, Jakarta - Di awal masa kehidupannya, bayi perlu diberikan ASI eksklusif. Bagi ibu yang mengalami masalah dalam mengASIhi, susu formula bisa menjadi pilihan alternatif. Sesuai dengan izin dokter tentunya. ASI menjadi satu-satunya sumber asupan makanan yang boleh diberikan. Meskipun memiliki segudang manfaat baik dan menjadi sumber utama asupan pada bayi, tetapi pemberiannya pun tidak bisa sembarangan karena sistem pencernaan yang belum sempurna.
Selain itu, ASI juga mengandung lebih dari 80 persen air yang mampu mencukupi kebutuhan cairan bayi. Lantas, bolehkah memberikan air putih sebagai minuman pendamping? Jawabannya adalah tidak. Pasalnya, air putih dapat mengganggu kemampuan tubuh bayi dalam menyerap nutrisi dalam ASI. Bukan itu saja, air putih dapat menyebabkan perut bayi terasa begah dan memicu masalah kesehatan lainnya. Berikut ini sejumlah bahaya air putih pada bayi yang perlu diwaspadai:
Baca juga: Minyak Kelapa Bisa Atasi Ruam Popok, Ini Penjelasannya
1.Mengalami Intoksikasi Air (Keracunan Air)
Bahaya air putih pada bayi yang pertama adalah mengalami keracunan air. Kondisi ini terjadi karena menurunnya kadar garam dalam darah, sehingga mengganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Gejala yang tampak jika bayi mengalami kondisi ini adalah diare, muntah, serta tubuh yang membengkak. Kondisi ini dapat berujung pada kejang-kejang, bahkan koma.
2.Mengalami Perut Kembung
Perut kembung menjadi bahaya air putih pada bayi selanjutnya. Kondisi ini terjadi karena sistem pencernaan belum sempurna, sehingga cairan tidak dapat diserap tubuh dengan baik. Selain itu, perut bayi juga belum bisa menerima terlalu banyak asupan cairan.
3.Mengalami Diare
Jika ibu ingin memberikan susu formula, seduh susu dengan air yang dimasak pada suhu minimal 80 derajat Celsius. Dinginkan terlebih dulu sebelum diberikan pada anak. Penggunaan air tidak bersih akan memicu anak terkena diare. Jika sedang berada di tempat umum, kamu bisa memilih air mineral dengan kadar natrium (Na) tidak lebih dari 200 miligram per liter dan kadar sulfat (SO atau SO4) kurang dari 250 miligram per liter.
4.Mengalami Kekurangan Gizi
Air putih dapat membuat bayi lebih cepat merasa kenyang, sehingga keinginan minum ASI menjadi berkurang. Jika hal tersebut dibiarkan, kekurangan gizi akan menjadi bahaya air putih pada bayi. Kondisi tersebut akan memicu bayi mengalami penurunan berat badan, bahkan gizi buruk.
Baca juga: Ini 4 Tanda Bayi Siap Digendong Menghadap Depan
Kondisi yang Memungkinkan Bayi untuk Minum Air Putih
Meskipun terdapat sejumlah bahaya air putih pada bayi jika dikonsumsi, tetapi ada sejumlah kondisi yang memungkinkan bayi untuk mengonsumsinya. Berikut ini beberapa kondisi yang memungkinkan bayi untuk mengonsumsi air putih:
1.Sangat Haus
Setelah usianya menginjak 6 bulan, bayi diperbolehkan minum air putih saat sangat merasa haus. Namun, pemberiannya tidak dianjurkan lebih dari setelah gelas air putih, ya. Berikan ASI sebagai asupan nutrisi utama, meski anak telah berusia enam bulan.
2.Dehidrasi
Jika anak mengalami dehidrasi akibat demam tinggi, diare, atau muntah-muntah, minum air putih diperbolehkan. Namun, sesuai dengan anjuran dokter, ya. Tujuannya adalah mengembalikan cairan tubuh dan elektrolit yang hilang.
3.Sudah Mengonsumsi MPASI
Bayi diperbolehkan minum air putih setelah usianya menginjak 6 bulan, dan mulai mengonsumsi MPASI. Tergantung dari dokter anak masing-masing. Pada sebagian dokter, mereka menganjurkan pemberian air putih saat anak menginjak usia satu tahun.
Baca juga: Cegah Alergi pada Anak dengan Pilih Susu yang Tepat
Tidak semua minuman cocok dikonsumsi bayi, terutama yang berusia 0–6 bulan. Bukan hanya air putih saja yang tidak diperbolehkan, jus, kopi, atau teh juga tidak dianjurkan. Jika ibu masih bingung dengan aturan pemberian air putih atau bayi mengalami gangguan kesehatan setelah diberikan air putih, diskusikan hal ini dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya.