Infeksi Organ Tubuh Ini Bisa Sebabkan Splenomegali Alias Gangguan pada Limpa
Halodoc, Jakarta - Limpa merupakan organ yang terletak di dalam rongga perut, tepatnya di bawah tulang rusuk sebelah kiri. Organ ini memiliki sejumlah fungsi, seperti menyaring dan menghancurkan sel darah yang rusak dari sel darah yang sehat, menyimpan cadangan sel darah merah dan trombosit, serta mencegah infeksi dengan menghasilkan sel darah putih. Nah, ketika seseorang terserang splenomegali, organ limpanya akan mengalami gangguan dan kehilangan fungsi-fungsi tersebut.
Lebih lanjut, splenomegali adalah kondisi pembesaran pada organ limpa. Penyakit ini dapat disebabkan oleh sejumlah penyakit atau infeksi. Pada kondisi normal, limpa biasanya hanya berukuran 11-20 sentimeter, dengan berat 500 gram. Namun, pada pengidap splenomegali, ukuran limpa bisa lebih dari 20 sentimeter, dengan berat yang mencapai lebih dari 1 kilogram.
Gejala yang Mungkin Dirasakan
Pada beberapa kasus, splenomegali dapat terjadi tanpa disertai gejala. Namun, pada sebagian kasus lainnya gejala berupa nyeri di area perut kiri atas biasanya akan dialami. Nyeri ini bahkan dapat terasa hingga ke area bahu kiri.
Pengidap splenomegali juga akan merasa selalu kenyang, meski hanya makan dalam porsi kecil. Hal ini disebabkan oleh adanya pembesaran limpa yang menekan lambung, yang terdapat persis di sebelah limpa. Jika tidak ditangani, limpa yang membesar dapat menekan organ lainnya dan membuat aliran darah ke limpa menjadi terganggu. Akibatnya, fungsi limpa seperti yang telah dijabarkan di awal pun akan terganggu.
Selain itu, pengidap splenomegali juga akan merasakan gejala-gejala lain, seperti mudah lelah dan lemas, penurunan berat badan, kulit dan mata menguning, serta rentan mengalami pendarahan.
Apa yang Menyebabkannya?
Splenomegali dapat disebabkan oleh berbagai penyakit atau infeksi, seperti:
-
Infeksi virus, misalnya mononukleosis.
-
Infeksi parasit, seperti malaria.
-
Infeksi bakteri, seperti sifilis atau endokarditis.
-
Kanker darah, seperti leukemia.
-
Limfoma (kanker kelenjar getah bening).
-
Kondisi yang berkaitan dengan organ hati, seperti sirosis atau cystic fibrosis.
-
Penyakit gangguan metabolik, seperti penyakit Gaucher dan Niemann-Pick.
-
Tekanan atau gumpalan darah yang terbentuk pada pembuluh darah limpa atau hati.
-
Anemia hemolitik, yaitu suatu kondisi sel darah merah yang hancur lebih cepat dibanding pembentukannya.
-
Penyakit peradangan, seperti lupus, sarkoidosis, atau rheumatoid arthritis.
-
Abses atau kumpulan nanah pada limpa.
-
Kanker yang sudah menyebar ke limpa.
-
Cedera, misalnya akibat benturan saat olahraga.
Pengobatan Splenomegali
Satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk menangani splenomegali adalah mengatasi penyebab yang mendasarinya. Seperti misalnya, untuk splenomegali yang disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik.
Sementara itu, untuk splenomegali yang telah menimbulkan komplikasi serius dan tidak dapat diketahui penyebabnya, dokter akan menjalankan bedah pengangkatan limpa (splenektomi). Pengidap splenomegali yang telah diangkat organ limpanya akan tetap dapat beraktivitas dengan normal, tetapi lebih berisiko terkena infeksi yang berbahaya.
Itulah beberapa hal yang dapat menyebabkan sakit pada perut bagian bawah. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal penyakit ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu 1 jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan