Infeksi Cacing Kremi pada Anak, Ini 7 Tandanya
Halodoc, Jakarta - Infeksi cacing kremi disebabkan oleh Enterobius vermicularis, yang berbentuk tipis, berwarna putih, dan berukuran 6–13 milimeter. Proses penyebarannya sendiri dapat terjadi dari makanan atau minuman yang telah terkontaminasi. Saat pengidap telah terinfeksi, cacing betina akan bertelur dan menaruh telur-telurnya di lipatan kulit sekitar anus.
Infeksi cacing kremi pada anak merupakan kondisi yang umum terjadi. Pada beberapa anak, mereka bisa saja tidak mengalami gejala. Berikut ini sejumlah tanda infeksi cacing kremi pada anak yang perlu ibu waspadai.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Konsumsi Kelapa Picu Infeksi Cacing Kremi
Ini Tanda Infeksi Cacing Kremi pada Anak
Infeksi cacing kremi pada anak adalah infeksi usus disebabkan oleh cacing parasit kecil, sehingga tidak mudah terlihat oleh mata telanjang. Seperti pada penjelasan sebelumnya, proses penularan parasit ini terjadi saat anak menelan atau menghirup cacing. Bukan itu saja, penyebaran dapat terjadi saat anak tidak mencuci tangan setelah bermain atau dari toilet. Saat telurnya masuk ke dalam tubuh, telur akan menetas di dalam usus kecil, dan menjalar ke usus besar. Nah, di dalam usus besar tersebut cacing menempel dan mengambil makanan.
Gejala utama infeksi cacing kremi pada anak ditandai dengan gatal-gatal pada anus dan area sekitar vagina. Namun bukan itu saja, ibu juga perlu memperhatikan sejumlah tanda berikut ini:
- Anak tidak bisa tidur karena rasa gatalnya.
- Adanya cacing kremi pada tinja.
- Sekitar anus terasa perih atau iritasi karena digaruk.
- Rasa tidak nyaman pada area sekitar anus atau vagina.
- Mengalami nyeri perut dan mual.
- Mengalami sakit perut.
- Infeksi pada kandung kemih yang menyebabkan rasa tidak nyaman saat buang air kecil.
Ibu bisa melihat apakah anak terinfeksi cacing kremi atau tidak saat ia tidur. Kemungkinan besar ibu akan melihatnya dianus setelah anak buang air besar. Ciri-ciri cacing kremi yang tampak seperti potongan benang berwarna putih. Perlu ibu ketahui jika telur cacing dapat bertahan selama 2–3 minggu pada handuk atau pakaian. Jadi, pastikan untuk mencuci pakaian dan benda-benda yang dipakai Si Kecil dengan baik dan benar ya, bu.
Baca juga: 4 Mitos dan Fakta Terkait Penyakit Cacingan
Dalam langkah mencegah penyebaran telur cacing, ada beberapa upaya yang dapat ibu lakukan, seperti:
- Mengganti pakaian dalam setiap hari.
- Mengganti handuk dan seprai setiap hari.
- Jangan biarkan Si Kecil memiliki kebiasaan mengisap jari.
- Mencuci benda-benda yang dicurigai telah terkontaminasi dengan air panas. Kemudian, keringkan dengan sinar matahari langsung.
- Bersihkan anus dan keringkan setelah dari kamar mandi.
- Jangan menggunakan barang pribadi secara bergantian.
- Biasakan mencuci tangan setelah dari kamar mandi.
- Jangan menggaruk anus saat gatal.
Baca juga: Apakah Infeksi Cacing Kremi Termasuk Berbahaya?
Itulah sejumlah penjelasan infeksi cacing kremi yang umum menyerang anak-anak. Jika sejumlah langkah pencegahan seperti yang telah disebutkan tidak dapat menghindari infeksi pada anak, silahkan temui dokter di rumah sakit terdekat untuk melakukan langkah penanganan. Ingat, gatal akibat infeksi akan menimbulkan rasa yang sangat tidak nyaman. Oleh karena itu, atasi segera ya, bu.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Pinworm Infection.
Kids Health. Diakses pada 2020. Pinworm Infections.
Raisingchildren.net. Diakses pada 2020. Worms.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan