Imunisasi BCG: Jadwal, Cara Kerja, dan Efek Sampingnya
“Imunisasi BCG adalah vaksin yang diberikan kepada bayi sesuai jadwal yang ditentukan guna melindungi mereka dari tuberkulosis (TB). Cara kerjanya dengan merangsang sistem kekebalan tubuh.”
Halodoc, Jakarta – Imunisasi BCG merupakan imunisasi dasar anak yang wajib ibu berikan pada Si Kecil. Pemberian vaksin ini hanya satu kali, namun dapat memberikan perlindungan seumur hidup.
Tak hanya bayi, dosisnya juga diperlukan oleh anak di bawah 16 tahun dan orang dewasa yang rentan terkena TB atau tuberkulosis. Simak di bawah ini jadwal, cara kerja, dan efek sampingnya!
Apa Itu Imunisasi BCG?
Imunisasi BCG adalah imunisasi dasar anak kepada bayi yang baru lahir hingga usianya kurang dari satu bulan. Gunanya adalah melindungi mereka dari TB akibat bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Caranya dengan menyuntikkan bakteri TB yang sudah lemah atau mati di lengan atas atau bahu. Tak hanya mencegah, vaksin BCG juga dapat menghindari komplikasi TB, misalnya radang otak (meningitis).
Agar tak terlewat, ini jadwal imunisasi 2023 sesuai rekomendasi IDAI: Jangan Terlewatkan, Ini Jadwal Imunisasi Anak Menurut Rekomendasi IDAI 2023
Cara Kerja Imunisasi BCG
Vaksin BCG (Bacille Calmette-Guérin) tidak memberikan perlindungan langsung setelahnya. Sebaliknya, vaksin BCG memerlukan waktu untuk merangsang sistem kekebalan tubuh anak.
Proses tersebut dapat berlangsung beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah imunisasi BCG. Biasanya, respons kekebalan tubuh yang penuh terhadap TB terjadi dalam beberapa bulan.
Vaksin BCG bekerja dengan membantu tubuh membangun pertahanan terhadap TB. Dengan begitu, jika anak terpapar bakteri TB di kemudian hari, sistem kekebalan tubuhnya mampu melawan infeksi.
Pada beberapa anak, pemberian imunisasi BCG tidak dapat mencegah paparan TB sepenuhnya. Namun, saat terpapar, mereka memiliki gejala yang lebih ringan ketimbang anak yang tidak melakukan vaksinasi.
Oleh karena itu, menjalani imunisasi BCG harus lengkap dengan upaya pencegahan lain. Misalnya, menghindari kontak dengan pengidap terinfeksi dan menjaga kebersihan dengan baik.
Jadwal Imunisasi BCG
Melansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), imunisasi BCG disuntikan segera setelah lahir atau sebelum berusia 1 bulan. Namun, pemberiannya harus tertunda jika ibu memiliki TB aktif.
Prosesnya dapat dilakukan setelah bayi terbukti tidak terinfeksi TB. Caranya dengan melakukan uji tuberkulin. Dalam rentang waktu tersebut, Si Kecil dapat melakukan terapi pencegahan TB.
Setelah uji tuberkulin menunjukkan hasil negatif, pemberian vaksin BCG dapat dilakukan ketika Si Kecil menginjak usia 3 bulan atau lebih. Vaksin juga harus tetap diberikan jika uji tuberkulin tidak tersedia.
Namun, jika muncul reaksi lokal pada minggu pertama setelah imunisasi BCG, ibu perlu melakukan pemeriksaan lanjutan guna mendiagnosis TB. Pemberian vaksin ini juga akan tertunda jika:
- Bayi mengalami demam tinggi.
- Si Kecil lahir dalam keadaan yang kurang sehat dengan berat badan di bawah 2.5 kg.
- Ibu dan bayi terpapar infeksi kulit.
- Si Kecil lahir dari ibu pengidap HIV dan belum melakukan pemeriksaan status positif.
- Si Kecil sudah mendapatkan imunisasi lain dalam waktu dekat.
Selain itu, imunisasi BCG juga perlu untuk anak-anak di bawah 16 tahun dan orang dewasa dengan kondisi:
- Tinggal bersama atau melakukan kontak dengan pengidap TB.
- Tinggal selama 3 bulan di area endemik TB.
- Ingin bepergian ke negara atau daerah yang rawan TB.
- Orang yang memiliki pekerjaan berisiko tinggi terkena TB, seperti petugas medis dan dokter hewan.
- Lahir dari orang tua dengan kondisi TB.
Ketahui selengkapnya tentang imunisasi BCG dengan klik artikel ini: Usia Berapa Bayi Sebaiknya Diberikan Imunisasi BCG?
Efek Samping Imunisasi BCG pada Bayi
Seperti semua vaksin, vaksin BCG dapat menimbulkan efek samping. Namun, kondisi ini jarang terjadi dan biasanya hanya dalam intensitas ringan.
Beberapa efek samping yang umum saja terjadi:
- Rasa sakit atau keluarnya cairan dari tempat suntikan.
- Kenaikan suhu tubuh atau demam.
- Sakit kepala.
- Pembengkakan kelenjar di bawah ketiak.
Terdapat komplikasi yang lebih serius, tetapi jarang sekali terjadi. Misalnya:
- Abses atau nanah di area suntikan.
- Peradangan tulang.
- TBC yang meluas ke organ di sekitar paru-paru.
- Reaksi alergi parah (anafilaksis).
Kebanyakan anak mengalami luka di tempat suntikan. Setelah sembuh, lukanya mungkin meninggalkan bekas luka kecil. Hal ini normal, sehingga ibu tidak perlu mengkhawatirkannya secara berlebihan..
Untuk meminimalisir risiko efek samping, tetapi jadwal yang berlaku. Simak selengkapnya dalam artikel ini: Ibu, Kenali Jenis dan Jadwal untuk Vaksin Anak
Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Imunisasi BCG
Ada beberapa hal yang perlu ibu perhatikan dalam proses imunisasi BCG :
- Waktu pemberian. Imunisasi BCG umumnya diberikan kepada bayi sesaat setelah lahir atau beberapa minggu pertama kehidupan.
- Lokasi penyuntikan. BCG disuntikkan di bawah lapisan kulit di lengan atas atau bahu anak.
- Jangan mencuci daerah suntikan. Ibu tidak boleh membasuh area suntikan dengan air selama beberapa jam. Tujuannya agar vaksin meresap dan merangsang kekebalan tubuh.
- Perhatikan reaksi kulit di area suntikan. Area suntikan bisa mengalami kemerahan atau pembengkakan. Reaksi ini normal dan biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu.
- Pemantauan kesehatan. Jika terjadi gejala yang tidak biasa, seperti pembengkakan parah, demam tinggi, atau reaksi alergi, segera periksakan dengan dokter.
Ibu bisa cari tahu dan konsultasi terkait imunisasi dengan menghubungi Dokter Anak yang Bisa Beri Info Lengkap Imunisasi Anak.
Silakan tanyakan dokter spesialis anak jika ibu memiliki pertanyaa seputar kesehatan anak dengan menggunakan aplikasi Halodoc.