Ikuti Tips Ini untuk Mencegah Sindrom Reye
Halodoc, Jakarta – Buat orang tua yang memiliki anak yang baru pulih dari infeksi virus dan cacar cair harus waspada, karena sindrom reye bisa menjadi risiko baru dalam kesehatan. Gejalanya bisa berupa kebingungan, kejang, dan kehilangan kesadaran.
Aspirin kerap dikaitkan dengan sindrom reye, karenanya orang tua perlu berhati-hati saat memberikan aspirin kepada anak-anak atau remaja ketika demam atau sakit. Meskipun aspirin disetujui untuk digunakan pada anak-anak yang lebih tua dari usia 3 tahun, tetapi anak-anak dan remaja yang sembuh dari cacar air atau gejala seperti flu seharusnya tidak pernah menggunakan aspirin.
Tidak Hanya Dipicu Aspirin
Penyebab pasti sindrom reye tidak diketahui. Menurut The American Academy of Pediatrics, sindrom reye tampaknya lebih dipicu oleh penggunaan aspirin untuk mengobati penyakit atau infeksi virus, terutama flu (influenza) dan cacar air. Ini lebih berisiko pada anak-anak dan remaja yang memiliki kelainan oksidasi asam lemak.
Gangguan oksidasi asam lemak adalah sekelompok gangguan metabolisme yang diwariskan di mana tubuh tidak dapat memecah asam lemak karena enzim hilang atau tidak berfungsi dengan baik. Tes skrining diperlukan untuk menentukan apakah anak memiliki kelainan oksidasi asam lemak.
Dalam beberapa kasus, paparan racun tertentu, seperti insektisida, herbisida, dan pengencer cat, juga dapat berkontribusi terhadap sindrom reye. Sebagian besar anak-anak dan remaja yang mengidap sindrom reye dapat bertahan hidup, dengan berbagai tingkat kerusakan otak permanen. Tanpa diagnosis dan perawatan yang tepat, sindrom reye dapat berakibat fatal dalam beberapa hari.
Baca juga: Waspada Sindrom Reye yang Menyerang Otak
Mencegah Sindrom Reye
Berhati-hatilah saat memberikan aspirin kepada anak-anak atau remaja. Meskipun aspirin disetujui untuk digunakan pada anak-anak yang lebih tua dari usia 3 tahun, tetapi anak-anak dan remaja yang sembuh dari cacar air atau gejala, seperti flu seharusnya tidak perlu menggunakan aspirin.
Ini termasuk aspirin biasa dan obat-obatan yang mengandung aspirin. Beberapa rumah sakit dan fasilitas medis melakukan pemeriksaan bayi baru lahir untuk gangguan oksidasi asam lemak untuk menentukan anak-anak yang berisiko lebih besar terkena sindrom reye.
Baca juga: Bagaimana Si Kecil Bisa Terserang Sindrom Reye?
Anak-anak dengan gangguan oksidasi asam lemak yang diketahui tidak boleh mengonsumsi produk yang mengandung aspirin atau aspirin. Orang tua perlu untuk selalu memeriksa label sebelum memberikan obat kepada anak. Ini termasuk produk bebas resep dan pengobatan herbal alternatif.
Aspirin dapat muncul di beberapa obat yang tidak diduga. Terkadang aspirin juga dinamai dengan nama lain, seperti:
-
Asam asetilsalisilat;
-
Asetilsalisilat;
-
Asam salisilat; dan
-
Salisilat.
Untuk pengobatan demam atau sakit yang berkaitan dengan flu, cacar air atau penyakit virus lainnya, pertimbangkan untuk memberikan obat demam dan nyeri tanpa resep untuk bayi atau anak-anak, seperti acetaminophen (Tylenol, yang lain) atau ibuprofen (Advil, Motrin, lainnya) sebagai alternatif yang lebih aman daripada aspirin.
Baca juga: Waspada Sindrom Reye yang Berbahaya Bagi Otak dan Hati
Perlu diketahui kalau anak-anak dan remaja yang memiliki penyakit kronis tertentu, seperti penyakit kawasaki, mungkin memerlukan perawatan jangka panjang dengan obat-obatan yang mengandung aspirin.
Jika anak membutuhkan terapi aspirin, sebaiknya tanyakan kepada dokter mengenai ini lebih lanjut. Orang tua bisa berdiskusi langsung ke ke Halodoc untuk alternatif pilihan pengobatan yang tepat untuk anak. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk orang tua. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.