Ikuti 8 Hal Ini untuk Meringankan Gejala Bronkiektasis
Halodoc, Jakarta – Apakah kamu pernah mendengar penyakit bernama bronkiektasis? Bronkiektasis merupakan jenis penyakit yang memengaruhi paru-paru, lebih tepatnya memengaruhi bagian bronkus. Kondisi ini menimbulkan gejala berupa, sesak napas, batuk berdahak, nyeri dada, sampai batuk berdarah.
Baca Juga: Batuk Berdahak Tak Mereda, Waspada Bronkiektasis
Apabila gejalanya tetap dibiarkan tanpa diobati, bronkiektasis dapat berkembang menjadi hemoptitis, yakni batuk yang mengeluarkan banyak darah. Maka dari itu, bronkiektasis adalah kondisi yang perlu segera diobati. Berikut ini opsi pengobatan yang dapat dilakukan oleh dokter guna mengurangi gejala bronkiektasis.
Opsi Pengobatan Bronkiektasis
Pengobatan bronkiektasis berfokus untuk mengurangi gejala dan membantu pengidapnya untuk mengelola kondisi ini. Tujuan utama pengobatan adalah untuk menjaga agar infeksi dan sekresi bronkial tetap terkendali. Perawatan juga perlu dilakukan sedini mungkin untuk mencegah penyumbatan saluran udara dan meminimalkan kerusakan paru-paru. Opsi pengobatan yang dapat dilakukan yakni:
-
Latihan pernapasan dan fisioterapi dada untuk membantu membersihkan saluran udara;
-
Rehabilitasi paru;
-
Pemakaian antibiotik untuk mencegah dan mengobati infeksi;
-
Menggunakan bronkodilator, seperti albuterol dan tiotropium untuk membuka saluran udara;
-
Konsumsi obat untuk mengencerkan lendir;
-
Konsumsi ekspektoran untuk meringankan batuk lendir;
-
Terapi oksigen; dan
-
Vaksinasi untuk mencegah infeksi pernapasan.
Apabila paru-paru telah mengalami pendarahan, dokter mungkin perlu melakukan pembedahan untuk mengangkat daerah yang terkena. Prosedurnya melibatkan pengeringan sekresi bronkial yang dibantu oleh gravitasi. Jika kamu mengalami batuk berlendir yang tidak kunjung membaik, coba tanyakan kepada dokter Halodoc untuk mencari tahu penyebabnya. Download aplikasinya di sini.
Kamu mungkin bertanya-tanya, sebenarnya kondisi apa yang bisa sebabkan terjadinya bronkiektasis. Biar lebih jelas, yuk simak penjelasannya dibawah ini.
Baca Juga: Harus Tahu, 5 Fakta Penting Mengenai Bronkitis
Penyebab Terjadinya Bronkiektasis
Paru-paru memiliki cabang-cabang saluran udara yang disebut sebagai bronkus. Melalui bronkus, oksigen akan mengalir untuk menuju kantong kecil yang disebut alveolus. Disana, oksigen agan diserap ke dalam aliran darah. Dinding bagian dalam bronkus dilapisi dengan lendir lengket yang bekerja melindungi kerusakan dari partikel yang bergerak turun ke paru-paru.
Pada kasus bronkiektasis, satu atau lebih bronkus melebar secara tidak normal, sehingga banyak lendir yang menumpuk disana. Kondisi tersebut rentan sebabkan bronkus alami infeksi. Kondisi ini bisa berkembang menjadi bronkiektasis ketika jaringan dan otot yang mengelilingi bronkus rusak atau hancur. Ada beberapa penyebab mengapa bronkiektasis terjadi:
-
Pernah mengidap infeksi paru-paru, seperti pneumonia atau batuk rejan yang rentan merusak bronkus;
-
Memiliki masalah terkait sistem kekebalan tubuh yang membuat bronkus lebih rentan terhadap kerusakan akibat infeksi; dan
-
Mengidap allergic bronchopulmonary aspergillosis (ABPA), yakni alergi terhadap jenis jamur tertentu yang dapat menyebabkan bronkus meradang jika spora dari jamur terhirup.
Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya bronkiektasis
Baca Juga: Mau Terhindar dari Bronkitis? Ini 5 Cara Mencegahnya
Langkah Pencegahan Bronkiektasis
Melakukan vaksinasi rutin terhadap penyakit tertentu dapat mengurangi risiko jenis kerusakan yang mengarah pada bronkiektasis. Langkah pencegahan lainnya, yakni:
-
Menghindari asap beracun;
-
Mendapatkan perawatan dini untuk masalah paru-paru lainnya, seperti asma atau COPD;
-
Memantau anak-anak untuk mengurangi risiko menghirup mainan dan barang-barang kecil lainnya; dan
-
Berhenti merokok.