Ibu, Waspada Risiko Permainan Lato-Lato pada Anak

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   11 Januari 2023

“Permainan lato-lato yang belakangan ini sedang viral pada kalangan anak ternyata berisiko tinggi mengakibatkan cedera serius pada wajah, bahkan indera penglihatan.”

Ibu, Waspada Risiko Permainan Lato-Lato pada AnakIbu, Waspada Risiko Permainan Lato-Lato pada Anak

Halodoc, Jakarta – Beberapa waktu terakhir, permainan lato-lato semakin marak dan viral, terutama pada usia anak-anak. Permainan ini mungkin terasa sangat seru dan menyenangkan. Sebab, butuh konsentrasi dan koordinasi yang baik antara pikiran dan tangan untuk bisa memantulkan dua bandul secara beraturan dalam waktu lama. 

Meski terasa sangat menyenangkan bagi anak-anak, orang tua tetap perlu waspada dengan permainan satu ini. Pasalnya, Amerika Serikat melalui FDA melarang permainan dengan nama clackers ball ini untuk masyarakat setempat karena telah menimbulkan korban. 

Waspada Risiko Permainan Lato-Lato

Inti dari permainan lato-lato adalah membenturkan dua bandul dengan keras sehingga mengeluarkan suara “klak”. Semakin keras benturannya, semakin keras pula bunyinya. Namun, anak-anak tentu tidak menyadari bahwa kerasnya benturan membuat bandul rentan pecah.

Jika anak sekuat tenaga membenturkan bandul, maka risiko pecah semakin tinggi. Apabila pecah, serpihan kecil bandul bukan tidak mungkin masuk ke mata dan memicu kebutaan. Selain itu, jika talinya putus, bandul juga bisa membentur tubuh  atau benda lain. 

Bahkan, mainan satu ini juga bisa menjadi senjata untuk melukai teman apabila terjadi perselisihan pada anak. Padahal, tak sedikit pula orang tua yang senang dengan permainan ini karena bisa mengurangi efek kecanduan gawai pada anak-anak. 

Perhatikan Hal Berikut Ini Sebelum Memberikan Mainan Lato-Lato

Agar tetap bermanfaat untuk anak dan dapat mengurangi efek negatif yang bisa terjadi, ada beberapa hal yang perlu orang tua ketahui tentang permainan lato-lato. Pertama, orang tua sebaiknya memberikan permainan ini saat anak telah memasuki usia 8 tahun.

Ini tentunya bukan tanpa alasan. Ketika berusia 8 tahun, anak sudah memiliki kemampuan kognitif memahami aturan dari permainan lato-lato, baik ketika memainkannya sendiri maupun bersama dengan teman. Selain itu, anak-anak pada usia ini juga sudah mengerti bahaya suatu permainan sehingga bisa memainkannya dengan lebih berhati-hati. 

Sementara untuk orang tua, pastikan untuk memberikan pendampingan ketika anak sedang bermain lato-lato. Dengan begitu, anak-anak tidak membenturkan bandul terlalu keras atau tidak menyalahgunakan permainan ini untuk merusak benda atau melukai orang lain.

Selain itu, orang tua juga harus memastikan bahwa bahan dari permainan lato-lato aman dan tidak rentan pecah meski anak-anak membenturkannya berkali-kali. Selalu cek secara berkala, jika terdapat retakan pada bandul, ibu harus segera menggantinya dengan lato-lato yang baru. 

Tak ketinggalan, periksa pula kekuatan tali lato-lato, pastikan talinya kuat dan tidak mudah putus. Ini guna mencegah bandul terlempar tak terkendali dan mengenai benda atau bahkan melukai orang lain apabila tali tiba-tiba putus. 

Pastikan untuk Selalu Mendampingi Anak

Sebenarnya, sudah menjadi kewajiban orang tua untuk selalu mendampingi anak saat beraktivitas. Baik ketika belajar atau bermain, termasuk saat bermain lato-lato. Jangan lupa, jelaskan pada anak risiko yang bisa terjadi terhadap permainan tersebut dan mengapa mereka harus bermain dengan hati-hati.

Jadi, orang tua tidak serta-merta langsung melarang anak untuk bermain permainan lato-lato tanpa anak tahu apa risikonya untuk mereka. Dampingi saat mereka bermain, karena fase pertumbuhan dan perkembangan anak akan lebih optimal apabila mereka bisa bermain dengan aman dan gembira. 

Apabila ibu mendapati anak menunjukkan gejala yang tidak biasa, jangan ragu untuk segera bertanya pada dokter di Halodoc. Ibu bisa cek dan download Halodoc melalui Play Store atau App Store untuk mendapatkan kemudahan akses kesehatan, termasuk cek kebutuhan medis lebih praktis.

Referensi:
Business Insurance. Diakses pada 2023. Bad toys were better back when.
Groovy History. Diakses pada 2023. Clackers: The Toy That Was Banned Just Because It Injured Kids.
Medcom. Diakses pada 2023. Pemerhati Anak Minta Orang Tua Waspada Potensi Bahaya Lato-Lato pada Anak.