Ibu Wajib Tahu, Ini Pentingnya Tekstur MPASI untuk Bayi
“Selama 6 bulan pertama hidupnya, bayi hanya mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tubuh melalui ASI atau susu formula. Setelahnya, ibu perlu mengenalkan makanan padat untuk memenuhi kebutuhan gizinya, yang diikuti dengan pengenalan rasa dan tekstur sesuai usia.”
Halodoc, Jakarta – Selain menyediakan menu makanan yang beragam, ibu juga perlu memperhatikan tekstur MPASI sesuai dengan usia sang buah hati. Tak hanya itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga menyebutkan, guna memenuhi kebutuhan gizi bayi, MPASI harus memenuhi hal-hal berikut:
- Tepat waktu. Orang tua mengenalkan MPASI pada anak ketika kebutuhan energi dan nutrisi melebihi apa yang dapat diberikan melalui ASI eksklusif;
- Memadai. Menyediakan energi, protein, dan zat gizi mikro yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi anak yang sedang tumbuh.
- Aman. Orang tua menyiapkan dan menyimpan MPASI secara higienis, dan memberikan anak makanan dengan tangan bersih serta menggunakan peralatan bersih, bukan botol dan dot;
- Memberikan makan dengan benar. Orang tua memberikan MPASI secara konsisten dengan isyarat nafsu makan dan rasa kenyang anak, dan frekuensi makan serta pemberian makan sesuai dengan usia.
Pentingnya Tekstur Makanan dalam MPASI
Selain empat hal tersebut, orang tua juga perlu mengetahui pentingnya tekstur MPASI sesuai dengan usia anak. Sebab, tekstur yang tidak sesuai dengan usia bisa menyebabkan anak mengalami tersedak. Selain itu, tekstur MPASI juga sebaiknya naik secara bertahap sehingga anak tidak malas untuk mengunyah.
Berikut tekstur MPASI yang perlu ibu perhatikan dan berikan sesuai dengan usia sang buah hati:
- Usia 6 bulan. Oleh karena baru mengenal makanan padat untuk pertama kali, sajikan MPASI dalam bentuk bubur kental atau puree sehingga anak lebih mudah menelannya. Caranya, blender makanan lalu saring. Berikan langsung menu lengkap untuk anak dengan porsi 2 sampai 3 sendok makan.
- Usia 7 hingga 8 bulan. Memasuki rentang usia ini, naikkan tekstur MPASI anak menjadi sedikit lebih kasar, yaitu dalam bentuk puree yang tidak diblender atau mashed.
- Usia 9 hingga 12 bulan. Tekstur makanan padat untuk usia ini adalah cincang halus atau kasar, misalnya nasi tim. Ibu juga dapat mengenalkan makanan finger food atau bisa bayi genggam sendiri dengan ukuran satu ruas jari. Porsinya yaitu 250 mililiter atau setengah mangkuk.
- Usia 12 hingga 24 bulan. Ketika berusia 12 bulan, anak seharusnya sudah bisa mengonsumsi menu yang sama dengan keluarga. Sebab, anak sudah bisa menyesuaikan dengan berbagai tekstur makanan.
Selain itu, usia pengenalan MPASI juga menjadi waktu terbaik untuk ibu mengenali potensi alergi makanan tertentu pada Si Kecil. Kerap kali, alergi berasal dari telur, kacang, susu sapi, atau makanan laut seperti udang dan kerang. Selain itu, cek pula apakah anak mengalami diare atau justru sembelit setelah mengonsumsi makanan tertentu.
Jangan Lupa Camilan Sehat
Selain makanan padat, berikan pula camilan pada anak. Jenisnya bisa sangat beragam. Misalnya, buah-buahan yang ibu campurkan dengan sedikit ASI (alpukat, mangga, pepaya, buah naga, dan lainnya).
Seiring dengan kenaikan tekstur MPASI, ibu bisa mulai membuat puding buah, puding roti, atau memberikannya buah potong. Bahkan, tidak masalah jika hanya memberikan anak camilan berupa ASI atau susu UHT untuk anak yang sudah berusia lebih dari 1 tahun.
Berikan camilan setidaknya dua jam setelah waktu makan anak berakhir atau ketika anak sudah menunjukkan tanda-tanda lapar tetapi belum tiba waktu makan besar. Jika ibu memerlukan bantuan, tanyakan langsung pada dokter anak di Halodoc. Cek dan download Halodoc secara gratis dari Play Store atau App Store.
Referensi:
WHO. Diakses pada 2023. Complementary feeding.
IDAI. Diakses pada 2023. Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI).
Verywell Family. Diakses pada 2023. Making Sense of ‘Stages’ and ‘Steps’ on Baby Food Labels.
Parents. Diakses pada 2023. Understanding Baby Food Label Stages: A Cheat Sheet for Parents.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan