Ibu, Ketahui Imunisasi Bayi di Bawah 1 Tahun
Halodoc, Jakarta - Imunisasi adalah salah satu cara yang efektif untuk mencegah penyakit, termasuk pada bayi yang baru lahir. Imunisasi dilakukan dengan pemberian vaksin yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh agar kebal terhadap penyakit.
Jadwal imunisasi bayi di bawah satu tahun bisa berbeda-beda pada tiap negara. Jadwal vaksin ini direkomendasikan oleh lembaga atau organisasi. Di Amerika Serikat, vaksin direkomendasikan oleh CDC, American Academy of Pediatrics, dan American Academy of Family Physicians , yang mencakup sekitar 14 penyakit yang berbeda.
Bagaimana dengan negara kita? Apa saja sih imunisasi bayi di bawah satu tahun yang perlu ibu ketahui?
Baca juga: Usia Berapa Sebaiknya Anak Mulai Imunisasi?
Imunisasi Bayi di Bawah Satu Tahun
Imunisasi bayi berupa vaksin sebenarnya tak hanya melindungi bayi ibu dari penyakit mematikan seperti tetanus, difteri, atau polio saja. Imunisasi bayi juga bisa melindungi bayi atau anak-anak lain dengan menghilangkan, atau mengurangi penyakit berbahaya yang biasa menyebar dari anak ke anak.
Kembali ke tajuk utama, apa saja sih imunisasi bayi di bawah satu tahun yang perlu didapat dirinya? Nah, di negara kita hal ini diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi.
Di sana disebutkan ada lima jenis imunisasi wajib yang harus diperoleh anak sejak mereka bayi. Kelima-limanya dilakukan sejak bayi berusia kurang dari satu tahun.
Nah, berikut imunisasi bayi satu tahun yang perlu ibu ketahui.
1. Imunisasi Polio
Polio adalah penyakit yang perlu diwaspadai sejak anak masih berusia di bawah satu tahun. Penyakit ini disebabkan oleh virus polio yang dapat merusak sistem saraf pusat yang bisa menyebabkan nyeri, bahkan merusak saraf motorik.
Nantinya kerusakan saraf-saraf motorik ini dapat menyebabkan kelumpuhan otot pada pengidapnya. Contohnya, ketidakmampuan untuk menggerakan tungkai atau bagian tubuh lain. Pada beberapa kasus, polio juga bisa menyebabkan kematian. Nah, imunisasi polio ini bertujuan untuk mencegah Si Kecil tertular penyakit tersebut.
Imunisasi bayi ini berupa vaksin polio tetes ini diberikan empat kali. Pertama saat bayi lahir, atau paling lambat ketika usianya satu bulan. Kemudian, vaksin polio akan diberikan secara berturut-turut ketika usianya 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Sementara itu, vaksin polio untuk diberikan sebanyak satu kali saat usianya 4 bulan.
2. Imunisasi DPT
Imunisasi bayi yang satu ini bertujuan untuk melindungi dan mencegah bayi dari penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Imunisasi DPT diberikan sebanyak empat kali dengan jadwal berturut-turut, yaitu pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan 18 bulan. Kemudian diulang saat anak 5-12 tahun.
Baca juga: Vaksinasi pada Bayi, Cara agar Mencegah Infeksi Meningitis
3. Imunisasi Hepatitis B
Seperti namanya imunisasi bayi yang satu ini bertujuan untuk mencegah penyakit hepatitis B. Vaksin Hepatitis B diberikan dalam 3 dosis, yaitu pada bulan ke-0, 1, dan 6. Pemberian vaksin hepatitis B paling optimal diberikan pada bayi kurang dari 24 jam pasca persalinan, dengan didahului suntikan vitamin K1 2-3 jam sebelumnya. Namun, khusus daerah dengan akses sulit, pemberian Hepatitis B masih diperkenankan sampai kurang dari 7 hari.
Hati-hati, penyakit ini bisa menyerang organ hati dan menimbulkan penyakit kronis, contohnya sirosis hati dan kanker hati. Oleh sebab itu, ibu yang memiliki bayi dianjurkan melakukan imunisasi hepatitis B agar terhindar dari penyakit tersebut.
4. Imunisasi BCG
Vaksin BCG masuk ke dalam imunisasi bayi yang perlu diberikan ketika usianya kurang dari satu tahun. Pemberian vaksin BCG optimal diberikan sampai usia 2 bulan, dapat diberikan sampai usia kurang dari 1 tahun tanpa perlu melakukan tes mantoux.
Imunisasi BCG bertujuan untuk melindungi Si Kecil dan kuman penyebab penyakit tuberkulosis (TB). Hati-hati, TB adalah penyakit menular yang amat berbahaya. Penyakit ini bisa menyerang tulang, otot, ginjal, saluran pernapasan, hingga otak.
5. Imunisasi Campak
Imunisasi bayi yang satu ini diberikan sebanyak 3 kali, yaitu saat anak berusia 9 bulan, 18, bulan, dan 6 tahun. Namun, bila Si Kecil diberikan vaksin MR/MMR pada usia 15 bulan, maka pemberian vaksin campak ulang di usia 18 bulan tak lagi diperlukan. Pasalnya, vaksin MR/MMR sudah mengandung vaksin campak.
Baca juga: Apa yang Perlu Diperhatikan setelah Imunisasi?
Nah, mengingat betapa pentingnya imunisasi pada bayi, yuk lakukan imunisasi bayi di rumah sakit pilihan. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit.