Ibu, Kenali Penyebab Terjadinya Epilepsi pada Bayi
“Epilepsi pada bayi dapat menimbulkan kejang secara tiba-tiba dan membuat orang tuan panik. Oleh karena itu, orang tua wajib tahu apa saja hal yang menjadi penyebab epilepsi pada bayi agar bisa melakukan tindakan pencegahan.”
Halodoc, Jakarta – Apakah anak sering mengalami kejang? Hati-hati, bisa jadi Si Kecil ternyata mengidap epilepsi.
Epilepsi pada bayi adalah kondisi yang muncul akibat adanya gangguan aktivitas listrik pada otak. Untuk menghindarinya, setiap orang tua sebaiknya tahu berbagai penyebabnya.
Berbagai Penyebab Epilepsi pada Bayi
Epilepsi merupakan gangguan neurologis yang disebabkan lonjakan aktivitas listrik tidak normal secara tiba-tiba pada fungsi otak.
Efek yang terjadi tergantung pada area otak yang terlibat. Kondisi ini pun bisa memengaruhi perilaku, fungsi motorik, hingga persepsi sensorik.
Ada beberapa penyebab yang menyebabkan terjadinya epilepsi pada bayi, antara lain:
1. Mengalami Hypoxia
Hypoxia adalah kondisi yang menyebabkan pasokan oksigen ke otak tidak tercukupi, sehingga menimbulkan kejang. Sel-sel di otak sangat sensitif terhadap kekurangan oksigen, sehingga bisa terjadi gangguan dalam beberapa menit saat tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup.
Tersedak, mati lemas, trauma di kepala, dan komplikasi lainnya saat melahirkan dapat berisiko menyebabkan hipoksia dan kejang.
Perawatan yang perlu dilakukan antara lain penggunaan ventilasi, konsumsi obat untuk mendukung tekanan darah dan detak jantung, serta obat untuk menekan kejang.
2. Infeksi pada Sistem Saraf Pusat
Epilepsi pada bayi juga dapat disebabkan infeksi pada sistem sarafnya. Bahkan, kondisi ini dapat menyebabkan kejang yang berulang.
Contoh infeksi pada otak yang paling umum adalah ensefalitis dan meningitis. Maka dari itu, pencegahan dari infeksi selama hamil perlu dilakukan dengan sebaik mungkin.
3. Cedera di Kepala
Cedera yang terjadi di kepala juga termasuk penyebab epilepsi pada bayi. Saat mengalami cedera ini, bayi bisa mengalami hematoma, yaitu kondisi saat darah terkumpul dalam jumlah banyak di permukaan otak. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan kejang dan epilepsi.
4. Tumor Otak
Bayi juga dapat mengalami epilepsi yang disebabkan oleh tumor otak. Namun, belum diketahui secara pasti hubungan antara pertumbuhan tumor dengan kejang yang dialami.
Bisa jadi disebabkan terlalu banyak sel-sel abnormal yang memengaruhi jaringan saraf, sehingga menimbulkan masalah yang membuat pengidapnya mengalami kejang.
5. Kekurangan Vitamin B6
Bayi yang baru lahir dapat mengalami kejang akibat kekurangan vitamin B6. Jika epilepsi pada bayi disebabkan kondisi ini, pengobatannya terbilang mudah untuk dilakukan.
Dokter bisa jadi memberikan vitamin B6 secara oral atau menyuntikkannya. Kondisi ini bisa diketahui saat melakukan pemeriksaan dengan EEG.
Meski begitu, pada beberapa kasus tidak diketahui hal yang menyebabkan epilepsi pada bayi. Maka dari itu, pemeriksaan lebih lanjut diperlukan hingga penyebab utamanya bisa diatasi.
Selain itu, pemeriksaan rutin saat hamil perlu dilakukan untuk mencegah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya epilepsi pada janin kelak.
Itulah pembahasan mengenai berbagai penyebab epilepsi pada bayi yang perlu diketahui. Beberapa kondisi bisa dihindari agar bayi dapat tetap hidup dengan normal tanpa mengalami kejang secara tiba-tiba.
Tentunya peran dari wanita yang sedang hamil untuk melakukan pemeriksaan rutin sangat perlu diperhatikan.
Jika ingin melakukan pemeriksaan kandungan, fitur Home Lab bisa dilakukan melalui aplikasi Halodoc.
Cukup dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan melalui smartphone di tangan.
Maka dari itu, unduh aplikasi Halodoc sekarang juga!