Ibu, Kenali Gejala Herpes pada Newborn
Halodoc, Jakarta - Herpes pada bayi akan membuat munculnya luka lepuhan pada mulut dan sekitar bibir. Lepuhan ini akan terasa menyakitkan, sehingga membuat bayi menjadi rewel. Herpes pada bayi umumnya disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1). Dalam kasus yang jarang terjadi, herpes pada bayi dapat disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 2.
Virus tersebut dapat menular melalui kontak kulit, air liur, atau saat Si Kecil menyentuh benda yang telah terkontaminasi oleh virus. Bukan itu saja, virus juga dapat dengan mudah menyebar saat seseorang bersentuhan langsung dengan lepuhan dari kulit atau bibir pengidap herpes. Lantas, apa yang menjadi gejala herpes pada newborn?
Baca juga: Herpes Bisa Terjadi pada Bayi, Apa Sebabnya?
Gejala Herpes pada Newborn
Infeksi virus herpes pada bayi biasanya akan menunjukkan gejala yang sedikit berbeda dibandingkan dengan orang dewasa. Gejala herpes pada newborn juga tidak muncul dengan tanda dan ciri yang khas. Hal tersebut yang membuat diagnosis terkadang terlambat dilakukan, sehingga dapat menimbulkan komplikasi yang cukup berat saat proses pengobatan berlangsung.
Baca juga: Mitos dan Fakta Penularan Herpes yang Harus Diketahui
Gejala herpes pada newborn biasanya ditandai dengan munculnya lesi vesikel di seluruh tubuh bayi. Jika gejala tidak langsung muncul setelah melahirkan, gejala akan muncul saat bayi berusia 1-3 minggu. Berikut sejumlah gejala herpes pada newborn yang perlu diperhatikan:
- Demam
Bayi yang mengalami kondisi ini biasanya akan mengalami demam pada suhu 38 derajat Celsius yang biasanya muncul di hari ke-2 atau ke-12 setelah mereka terinfeksi. Demam dengan suhu lebih dari 38 derajat Celsius juga terkadang bisa muncul dan menyebabkan kejang.
- Lesi di Sekitar Mata, atau Mulut
Lesi merupakan gejala khas penyakit herpes, yang awalnya muncul di sekitar mulut. Lesi ini kemudian akan menyebar ke bagian kulit lainnya, tergantung pada bagian tubuh mana yang terkontaminasi virus dari lepuhan tersebut.
- Anak Rewel
Bayi memang akan menangis saat mereka merasakan lapar, mengantuk, atau saat buang air. Namun, jika intensitasnya lebih tinggi dari biasanya, ibu perlu waspada. Pasalnya ini menandakan jika anak tengah merasakan sakit di sekujur tubuhnya.
- Tidak Mau Menyusu
Bayi dengan penyakit ini tidak akan mau menyusu, karena munculnya lesi di sekitar mulutnya. Lesi tersebut akan menyebabkan rasa nyeri, sehingga bayi akan mengalami penurunan nafsu makan.
- Sesak Napas
Saat infeksinya semakin parah dan tidak ditangani dengan benar, maka akan muncul komplikasi, seperti sesak napas dan gangguan saat bernapas. Bukan itu saja, tanda kebiruan di sekitar mulut dan di ujung-ujung jari tangan atau kaki juga akan muncul.
Baca juga: Waspadai Komplikasi yang Disebabkan Herpes
Tanpa perawatan dan penanganan yang cepat dan tepat, virus herpes pada bayi dapat dengan mudah menyebar ke organ tubuh lainnya, seperti paru-paru, mata, hati, ginjal, dan otak. Jika sudah menyebar ke berbagai organ di sekitarnya, bayi bisa saja mengalami gangguan kesehatan serius, seperti kejang, penurunan kesadaran, kebutaan, sesak napas, bahkan radang otak. Jika sudah tidak tertolong, kehilangan nyawa merupakan komplikasi yang bisa saja terjadi.
Oleh karena itu, segera temui dokter di rumah sakit terdekat saat mencurigai adanya gejala herpes pada Si Kecil. Penanganan yang dilakukan bertujuan untuk meringankan gejala yang muncul, mempercepat proses pemulihan, serta mencegah terjadinya komplikasi yang membahayakan.