Ibu, Kenali 8 Ciri Pubertas pada Remaja Perempuan
“Ada banyak perubahan fisik dan mental yang menjadi ciri pubertas pada remaja perempuan. Mulai dari payudara membesar, menstruasi, hingga perhatian yang lebih besar pada penampilan atau pakaian yang dikenakan.”
Halodoc, Jakarta – Anak perempuan mengalami pubertas yang jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan anak laki-laki. Penting bagi orang tua untuk mengenali ciri pubertas pada remaja perempuan, agar bisa memahami dan mendampingi mereka untuk melewati masa tersebut dengan baik.
Pubertas pada anak perempuan biasanya dimulai antara usia 8 dan 13 tahun dan bisa berlangsung selama beberapa tahun. Selama masa pendewasaan tersebut, anak perempuan akan mengalami sejumlah perubahan fisik yang akan mempersiapkan tubuhnya agar bisa memiliki bayi suatu hari nanti. Selain perubahan fisik, mereka juga akan mengalami perubahan mental atau emosional. Yuk, ketahui ciri pubertas pada remaja perempuan di sini.
Ciri Pubertas pada Remaja Perempuan
Masa pubertas bisa menjadi masa yang menyenangkan, tapi juga bisa membuat remaja perempuan ibu kewalahan. Pasalnya, mereka akan mengalami perubahan yang cukup besar baik pada fisik maupun emosionalnya.
Berikut beberapa perubahan yang menjadi ciri pubertas remaja perempuan:
1. Payudara membesar
Tanda paling awal dari pubertas pada sebagian besar anak perempuan adalah berkembangnya ‘tunas’ payudara, yaitu benjolan sebesar nikel di bawah puting susu. Bila perkembangan payudara hanya terlihat pada satu sisi, tapi sisi lain belum mengalaminya, itu adalah hal yang normal. Adalah hal yang umum juga bisa kuncup payudara menjadi agak lunak atau sakit. Pertumbuhan payudara yang tidak sama dan rasa nyeri, keduanya benar-benar normal dan biasanya bisa membaik seiring waktu.
2. Rambut tubuh
Rambut yang lebih kasar akan mulai tumbuh di area kelamin, di bawah lengan, dan di kaki. Pada beberapa anak perempuan (sekitar 15 persen), rambut kemaluan mungkin merupakan tanda pertama pubertas yang muncul sebelum payudara mulai tumbuh.
3. Keputihan
Beberapa remaja perempuan mengalami keputihan berwarna bening atau putih dalam jumlah sedikit hingga sedang, yang dimulai sekitar 6-12 bulan sebelum menstruasi pertama mereka. Ini adalah respons normal terhadap peningkatan jumlah hormon estrogen dalam tubuh.
4. Menstruasi
Menstruasi juga merupakan ciri pubertas pada remaja perempuan yang paling khas. Walaupun waktunya bisa bervariasi, kebanyakan anak perempuan mendapatkan menstruasi pertama mereka dalam waktu 2-3 tahun setelah perkembangan kuncup payudara atau rata-rata sekitar usia 12 tahun. Namun, ada juga beberapa remaja perempuan yang mengalami pubertas dini dan mengalami menstruasi pada usia 8 tahun.
Penting untuk menjelaskan pada remaja perempuan ibu bahwa menstruasi adalah bagian yang normal dari pertumbuhan mereka. Ia harus tahu bahwa tidak apa-apa untuk membicarakan menstruasi dan bertanya tentangnya.
Beberapa anak perempuan mungkin khawatir mengenai bagaimana menangani menstruasi pertama mereka, mengingat hal itu bisa terjadi secara tidak terduga. Jadi, sediakanlah perlengkapan menstruasi, seperti pembalut, tampon, dan pantiliner, di loker atau ransel anak ibu.
5. Tinggi badan bertambah
Kebanyakan anak perempuan mengalami percepatan pertumbuhan pada usia yang lebih muda daripada anak laki-laki. Tingkat pertumbuhan tinggi badan tercepat biasanya terjadi pada anak perempuan antara saat kuncup payudara mulai berkembang, dan sekitar 6 bulan sebelum mereka mendapatkan menstruasi.
Namun, begitu seorang remaja perempuan mengalami menstruasi pertamanya, pertumbuhannya sudah mulai melambat. Sebagian besar anak perempuan tumbuh 2-5 sentimeter lagi setelah menstruasi, tetapi peningkatan tinggi badan di luar itu jarang terjadi.
6. Pinggul melebar
Ciri pubertas pada remaja perempuan lainnya adalah pinggul yang semakin lebar dan pinggangnya mungkin semakin kecil.
7. Perubahan fisik lainnya
Jerawat juga merupakan ciri pubertas yang umum dialami banyak remaja. Hal itu mungkin terkait dengan perubahan kadar hormon selama ini. Berkeringat di bawah ketiak dan meningkatnya bau badan juga merupakan perubahan yang normal selama masa pubertas.
Itulah mengapa sebagian besar remaja perempuan mulai menggunakan deodoran pada awal pubertas. Dengan lebih banyak minyak dan keringat yang dihasilkan oleh kulit, anak perempuan di usia ini mungkin juga ingin lebih sering mandi atau keramas.
8. Perubahan kondisi mental
Selain perubahan fisik, remaja perempuan juga akan mengalami perubahan mental selama pubertas. Perubahan tersebut, seperti:
- Menjadi sangat perhatian pada penampilan dan pakaian mereka.
- Sangat peduli mengenai apa pendapat teman-teman tentang mereka.
- Mengalami suasana hati yang naik turun.
- Ingin privasi lebih.
- Lebih fokus pada teman mereka daripada keluarga.
- Mulai cuek terhadap orang tua.
Itulah sejumlah perubahan yang menjadi ciri pubertas pada anak perempuan. Menghadapi remaja perempuan yang sedang pubertas memang membutuhkan kesabaran ekstra. Namun, dengan mengetahui perubahan-perubahan tersebut, ibu diharapkan bisa memahami remaja perempuan lebih baik dan bisa menjadi ‘teman’ yang mendukung dan mengarahkan mereka untuk tetap di jalur yang positif.
Untuk cek obat dan vitamin yang dibutuhkan untuk kesehatan dan pertumbuhan anak, gunakan saja aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, tinggal order lewat aplikasi dan pesananmu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play untuk mendapatkan solusi kesehatan terlengkap dengan mudah.