Ibu, Kenali 6 Ciri-Ciri Alergi Makanan pada Bayi
“Alergi makanan pada bayi merupakan respons tubuh saat mengira protein dari makanan adalah ancaman. Ciri alergi makanan pada bayi dapat berupa kolik, gatal, eksim, biduran, dan gangguan pencernaan.”
Halodoc, Jakarta – Alergi makanan adalah gangguan yang muncul setelah mengonsumsi kudapan tertentu. Tandanya dapat berupa mual, muntah, sesak napas, pembengkakan wajah, dan pingsan.
Alergi makanan merupakan masalah yang terjadi saat sistem kekebalan tubuh menganggap protein dalam makanan sebagai ancaman. Sebagai respons, tubuh melepaskan kimia yang memicu munculnya gejala alergi.
Pada bayi, alergi makanan bisa mengakibatkan munculnya reaksi anafilaksis. Ini adalah keadaan gawat darurat medis yang membutuhkan penanganan darurat. Jika tidak, kematian menjadi komplikasi yang mungkin saja terjadi.
Waspadai, Ini Ciri Alergi Makanan pada Bayi
Ciri alergi makanan dapat terlihat dalam waktu beberapa menit hingga satu jam setelah mengonsumsi makanan tertentu. Adapun gejala yang dialami oleh bayi, antara lain:
1. Kolik
Kolik adalah kondisi ketika bayi menangis terus-menerus dan sulit ditenangkan. Ini umumnya terjadi selama kurang lebih 3 jam. Gejalanya kolik yang dipicu oleh alergi makanan, meliputi:
- Menangis dengan mengeluarkan nada tinggi.
- Sangat sulit untuk ditenangkan.
- Wajah merah dan kulit pucat di sekitar mulut.
- Kaki ditarik ke atas, lengan kaku, atau punggung melengkung.
2. Gatal
Berbeda dengan orang dewasa, bayi tidak bisa menggaruk rasa gatal yang ada di tubuhnya. Namun, mereka akan terlihat menggeliat dan menggosokkan area badan yang terasa gatal untuk meredakannya.
3. Eksim
Eksim adalah ruam bersisik di kulit dan terasa gatal, serta bertekstur kasar. Ciri dan lokasinya dibedakan berdasarkan usianya, seperti:
- 0 hingga 6 bulan. Eksim muncul di area pipi, dagu, dahi, dan kulit kepala. Terkadang bisa menyebar ke area lain pada tubuh.
- 6 hingga 12 bulan. Eksim muncul di area siku dan lutut. Ruam biasanya membentuk kerak berwarna kuning.
- 2 hingga 5 tahun. Eksim muncul di area lipatan lutut dan siku atau di pergelangan tangan, tangan, serta pergelangan kaki. Area yang terkena akan terlihat kering, bersisik, dan tebal.
Untuk meredakan gejala di atas, ibu bisa memandikan bayi dengan oatmeal, mengompres dingin dan menggunakan produk kulit nonsteroid, seperti petroleum jelly. Dalam kasus yang parah, dokter biasanya merekomendasikan obat antihistamin atau krim steroid.
4. Biduran
Biduran adalah gangguan yang ditandai dengan benjolan berwarna merah muda. Ukurannya berkisar setengah inci hingga beberapa inci, terasa gatal, dan memiliki bentuk yang tidak beraturan.
Biduran adalah kondisi yang tidak membutuhkan penanganan khusus, karena dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 6 jam. Guna membantu meredakan rasa gatalnya, ibu bisa mengompres dingin area yang terkena.
5. Pembengkakan wajah, bibir, dan mata
Pembengkakan pada wajah, bibir, dan mata dikenal dengan istilah angioedema. Gejala alergi makanan ini biasanya terjadi dalam intensitas ringan dan tidak membutuhkan penanganan khusus.
Catat, Ini Dokter yang Bisa Bantu Mengatasi Alergi Makanan.
6. Gangguan pencernaan
Gangguan pencernaan yang menjadi ciri alergi makanan ditandai dengan sakit perut dan muntah-muntah. Selain itu, tekstur feses menjadi lebih encer dan bisa mengandung lendir atau darah.
Disarankan untuk segera memeriksakannya jika bayi mengalami ciri alergi makanan setelah mengonsumsi makanan tertentu. Ibu juga bisa mendapatkan informasi lain seputar kesehatan anak dengan mendownload Halodoc sekarang juga.
Referensi:
Very Well Health. Diakses pada 2023. How Can I Tell If My Baby Has Food Allergies?
National Health Service. Diakses pada 2023. Food allergies in babies and young children.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan