Ibu, Kenali 5 Alergi pada Anak yang Harus Ditangani
Halodoc, Jakarta - Pada dasarnya, sistem kekebalan tubuh akan merespons setiap zat asing yang masuh. Namun, pada pengidap alergi, respons tersebut bisa dibilang berlebihan, hingga menimbulkan gejala, mulai dari yang ringan hingga berat. Sebagai ibu, penting untuk memahami alergi pada anak dan sebisa mungkin menghindari alergen atau hal yang memicunya.
Apa saja jenis-jenis alergi yang bisa terjadi pada anak? Tentunya banyak, bisa berupa alergi makanan, alergi susu, alergi kulit, dan alergi obat. Lebih lengkapnya, simak pembahasan seputar alergi pada anak berikut ini, yuk!
Baca juga: Jangan Sepelekan Alergi yang Dialami, Waspadai Gejala-gejalanya
Mengenal Jenis-Jenis Alergi pada Anak
Alergi pada anak ada banyak jenisnya. Keparahan dan gejala yang ditimbulkan tergantung pada pemicu dan tubuh masing-masing anak. Berikut ini beberapa jenis alergi pada anak yang umum terjadi:
1.Alergi Makanan
Salah satu jenis alergi pada anak yang umum terjadi adalah alergi makanan. Kondisi ini terjadi ketika tubuh bereaksi berlebihan dan menganggap berbahaya protein dalam makanan tertentu. Pada kebanyakan kasus, alergi makanan pada anak terjadi setelah mengonsumsi:
- Telur.
- Kacang tanah.
- Kacang kedelai.
- Gandum.
- Kacang pohon, seperti kenari, pistachio, pecan, kacang mete.
- Ikan tuna atau salmon.
- Makanan laut, seperti udang, lobster, cumi.
Ibu dapat mencurigai alergi makanan pada anak, jika timbul gejala berikut ini setelah anak mengonsumsi makanan tertentu:
- Ruam atau bintik-bintik merah di kulit.
- Bersin-bersin.
- Suara mengi.
- Tenggorokan seperti dicekik.
- Mual dan muntah.
- Diare.
- Sesak napas.
- Gatal di sekitar mulut.
- Denyut jantung cepat.
- Syok anafilaktik (perlu penanganan medis segera).
Pada beberapa kasus, alergi makanan pada anak di usia dini dapat hilang ketika anak berusia 5 tahun. Namun, pada kasus alergi kacang-kacangan atau makanan laut, seringkali alergi terbawa hingga usia dewasa.
Baca juga: Cara Efektif untuk Menangani Alergi Makanan Pada Balita
1.Alergi Susu Sapi
Mirip seperti alergi makanan, alergi susu sapi pada anak juga terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein dalam susu sapi, yaitu whey dan kasein. Berikut ini gejala alergi susu sapi pada anak:
- Muntah, diare atau sembelit, dan ada darah pada feses.
- Anemia.
- Pilek dan batuk.
- Kolik persisten, atau lebih dari 3 jam per hari per minggu selama 3 minggu.
- Anak tidak mau makan.
2.Alergi Debu, Serbuk Sari, dan Jamur
Selain dari makanan, lingkungan juga dapat menyebabkan alergi pada anak. Jika anak mengalami bersin-bersin, batuk, atau pilek, saat berada di lingkungan tertentu, bisa jadi itu tanda alergi rhinitis, yaitu peradangan pada rongga hidung akibat reaksi alergi.
Ada banyak alergen yang dapat memicu reaksi alergi pada anak jika terhirup, yaitu serbuk sari, tungau, debu, spora jamur, serta bulu hewan. Pada beberapa kasus, asap rokok dan parfum juga dapat menjadi pemicu alergi ini. Gejala biasanya langsung timbul setelah terpapar alergen, berupa:
- Bersin-bersin.
- Batuk.
- Mata gatal, berair, kemarahan atau bengkak.
- Hidung berair atau tersumbat.
- Kelelahan
3.Alergi Obat
Meski bertujuan untuk menyembuhkan atau meredakan suatu gejala penyakit, nyatanya obat juga dapat menjadi pemicu alergi pada anak. Hal ini terjadi akibat sistem kekebalan tubuh yang menganggap zat tertentu dalam obat sebagai sesuatu yang berbahaya.
Namun, perlu diingat bahwa alergi obat berbeda dengan efek samping yang biasa tercantum pada label kemasan, ataupun keracunan akibat overdosis. Gejala reaksi alergi obat biasanya ringan dan mereda dalam beberapa hari setelah menghentikan penggunaan obat.
Adapun gejala yang dapat timbul akibat alergi obat adalah:
- Ruam atau bentol di kulit.
- Gatal-gatal.
- Sesak napas.
- Kelopak mata bengkak.
Gejala alergi obat mungkin tidak muncul secara langsung saat anak pertama kali menggunakan obat. Sebab, pada penggunaan pertama, sistem kekebalan tubuh akan menilai obat sebagai zat berbahaya bagi tubuh, lalu mengembangkan antibodi.
Kemudian, pada penggunaan berikutnya, antibodi ini akan mendeteksi dan menyerang substansi yang terkandung dalam obat tersebut. Hal ini yang memicu gejala alergi obat.
Baca juga: Adakah Cara yang Tepat untuk Menghilangkan Alergi Makanan?
4.Alergi Kulit
Jenis alergi pada anak yang juga perlu diwaspadai adalah alergi kulit. Berdasarkan gejala dan tipenya, alergi kulit pada anak dikelompokkan menjadi:
- Eksim, dengan gejala berupa kulit kering, kemerahan, dan pecah-pecah.
- Ruam kulit setelah menyentuh sesuatu.
- Bengkak dan gatal-gatal pada kulit.
Jika anak mengalami reaksi alergi tersebut, bicarakan pada dokter di aplikasi Halodoc. Biasanya, dokter akan meresepkan krim steroid untuk meredakan gejala yang muncul. Ibu juga bisa membeli krim dan obat yang diresepkan dokter dengan mudah, lewat aplikasi Halodoc.
Referensi:
Pediatric Clinics Of North America. Diakses pada 2021. Milk and Soy Allergy.
Healthy Children. Diakses pada 2021. Food Allergies in Children.
Kids Health. Diakses pada 2021. All About Allergies (for Parents).
Kids Health. Diakses pada 2021. Egg Allergy (for Kids).
Blank Children’s Hospital. Diakses pada 2021. Watch Out for the Most Common Allergies in Children.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan