Ibu, Ini Persiapan Penting sebelum Memberikan MPASI
“MPASI atau makanan pendamping ASI perlu diberikan saat anak telah berusia 6 bulan, ketika ASI sudah tidak mencukupi kebutuhan nutrisi anak. Perhatikan hal ini sebelum memberikan MPASI untuk Si Kecil.”
Halodoc, Jakarta – ASI adalah makanan terbaik untuk anak. Namun, saat Si Kecil sudah menginjak usia 6 bulan, asupan air susu ibu (ASI) saja tidak mampu memberikan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembangnya. Karena alasan itu, kebutuhan nutrisi tambahan harus diperoleh dari MPASI.
Selain untuk mencukupi kebutuhan nutrisi, MPASI pada Si Kecil juga penting untuk melatih kemampuan oromotor agar kelak mampu makan sendiri. Pemberian MPASI juga untuk melatih kemampuan Si Kecil menerima berbagai rasa dan tekstur makanan.
Hal yang Diperhatikan sebelum Memberikan MPASI pada Si Kecil
Sebelum memberikan MPASI, Ibu harus memperhatikan strategi MPASI menurut WHO yaitu tepat waktu, adekuat, aman dan higienis, dan diberikan secara responsif.
1. Kesiapan Bayi
Di usia 6 bulan, sistem pencernaan Si Kecil sudah berkembang dengan baik. Artinya, mereka sudah bisa mencerna makanan padat.
Selain usia, kesiapan bayi dalam menerima MPASI dapat dilihat dari:
- Sudah bisa memasukkan benda, tangan, atau makanan ke mulut.
- Dapat duduk dengan bantuan.
- Dapat mengangkat kepalanya dengan tegak.
- Sangat tertarik ketika melihat orang makan.
- Sudah bisa merespon dengan membuka mulut ketika ibu memberikan makanan.
- Tetap terlihat lapar walaupun sudah diberikan ASI.
2. MPASI Harus Adekuat (Tepat Nutrisinya)
MPASI yang diberikan harus memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein (utamakan protein hewani), lemak dan mikronutrien anak dalam jumlah yang cukup dan seimbang.
Salah satu mikronutrien penting yang harus dipenuhi dari MPASI adalah zat besi. Kekurangan zat besi bisa menghambat kecerdasan, perilaku, dan kemampuan motorik anak. Jadi, pastikan MPASI yang diberikan kaya akan zat besi.
3. MPASI Harus Aman & Higienis
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), proses persiapan dan pembuatan MPASI perlu menggunakan cara, bahan, dan alat yang aman serta higienis. Tujuannya, agar anak terhindar dari kontaminasi bakteri, parasit, atau virus yang bisa menyebabkan penyakit.
Ketika mengolah MPASI, ibu harus perhatikan beberapa hal berikut:
- Jagalah kebersihan. Pastikan tangan dan peralatan makan yang digunakan bersih
- Pisahkan pangan mentah dan matang
- Gunakan air dan bahan baku yang aman. Makanan diolah dan disajikan dalam waktu yang ditentukan, tidak melewati tanggal kedaluwarsa
- Masaklah MPASI hingga matang
- Simpan MPASI dalam suhu yang tepat di tempat yang bersih
Nah, untuk cara menyimpannya, ibu harus memerhatikan suhu berbahaya makanan (5-60 derajat Celsius). MPASI dapat disimpan dengan suhu di bawah 5 derajat Celsius atau di atas 60 derajat Celsius.
Sebelum dikonsumsi, panaskan MPASI yang telah disimpan dengan suhu diatas 70 derajat Celsius. Perlu diketahui, jangan menghangatkan MPASI lebih dari 2 kali. Bakteri dapat tumbuh subur selama periode penghangatan kembali. Buang makanan yang sudah berada di suhu ruangan dalam waktu lebih dari dua jam.
4. MPASI Harus Diberikan secara Responsif
Ibu perlu mengetahui bahwa anak masih dalam tahap adaptasi dengan MPASI. Karena itu, ibu perlu sabar dan terus berupaya untuk memberikan dorongan pada Si Kecil untuk makan.
Sebaiknya, jangan pernah memaksa anak untuk makan, ya. Selain itu, MPASI juga perlu diberikan sesuai sinyal lapar atau kenyang dari anak. Proses makan memerlukan interaksi antara ibu dan Si Kecil, misalnya menyuapkan makanan secara langsung.
Mau tahu apa saja rekomendasi cemilan bayi untuk MPASI? Baca selengkapnya di artikel ini: “Ini 7 Rekomendasi Cemilan Bayi Usia 6 Bulan yang Kaya Gizi dan Nutrisi“
Tips Pemberian MPASI Pertama untuk Anak
Berikut ini beberapa tips pemberian MPASI pertama untuk Si Kecil:
1. Perhatikan komposisi nutrisi dalam MPASI serta jumlah per porsi
Berdasarkan rekomendasi IDAI, Komposisi MPASI yang baik adalah:
- Karbohidrat: 35 – 60% dari total kalori
- Protein : 10 – 15% dari total kalori
- Lemak: 30 – 45% dari total kalori
Sayuran dan buah-buahan diberikan dalam porsi perkenalan. Awal pemberian MPASI bisa 2-3 sendok makan dalam sekali makan, kemudian perlahan ditingkatkan menjadi 125 mililiter. Frekuensi pemberian 2-3 makanan utama dan 1-2 kali camilan.
2. Membuat tekstur makanan yang tepat
Tekstur MPASI pertama adalah tekstur lembut. Pertama, makanan yang diberikan harus dihaluskan terlebih dulu, kemudian disaring. Ibu bisa mengubah teksturnya secara bertahap sesuai dengan usia Si Kecil.
3. Jangan lupa pemberian camilan
Camilan penting untuk diberikan selain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, juga penting untuk stimulasi perkembangan motorik dan sensorik Si Kecil. Dalam jadwal makan Si Kecil terdapat porsi untuk camilannya. Pastikan memilih camilan yang tepat, ya!
4. Jenis Makanan
Contoh MPASI pertama yang bisa diberikan misalnya bubur daging sapi wortel. Ibu bisa mengolahnya dari 20 gram nasi, 15 gram daging sapi, 1 sdm wortel, 1 sdm minyak, bawang merah bawang putih untuk bumbu halus.
Pertama, daging sapi yang sudah dicampur bumbu halus bisa di kukus, masukkan wortel dan minyak secukupnya, tambahkan nasi dan cek rasanya. Saring bubur hingga teksturnya sesuai.
Sebagai pilihan, ibu boleh memberikan MPASI fortifikasi. Ini adalah jenis makanan dengan nutrisi tambahan. Tujuannya untuk menyempurnakan asupan gizi yang terdapat pada MPASI rumahan.
MPASI fortifikasi mengandung zat gizi lengkap, baik makro dan mikronutrien, termasuk zat besi. MPASI fortifikasi ini aman dikonsumsi oleh Si Kecil karena dibuat berdasarkan ketentuan khusus yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Ketentuannya sudah meliputi standar keamanan, higienitas, dan kandungan nutrisinya. MPASI fortifikasi tidak mengandung pengawet. MPASI fortifikasi bisa awet karena teknologi pengeringan dengan kadar air sangat rendah, sehingga mikroorganisme tidak bisa masuk dan mengkontaminasi produk, sehingga produk bisa tahan lama tanpa bahan pengawet.
Salah satu produk MPASI fortifikasi yang memiliki kandungan gizi yang lengkap untuk Si Kecil adalah Promina bubur 6+. Makanan ini bisa menjadi pilihan MPASI pertama Si Kecil yang diformulasikan khusus si kecil usia 6 bulan ke atas.
Teksturnya lembut cocok untuk Si Kecil yang baru belajar makan. Di dalamnya sudah terdapat 11 vitamin dan 6 mineral, termasuk zat besi, kalsium, zink, dan omega-3 serta 6.
Nutrisi tersebut dapat membantu mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh Si Kecil yang sedang berkembang. Manfaat lainnya, yakni meningkatkan laju perkembangan otak dan melatih kemampuan makan Si Kecil.
Promina bubur bayi memiliki 5 varian rasa yang dapat membantu memperkenalkan berbagai macam rasa kepada Si Kecil.
Selain makanan utama, Promina juga mengeluarkan produk camilan untuk menambah asupan nutrisinya. Pemberian camilan pada Si Kecil membantu melatih berbagai kemampuan fisiknya, seperti motorik halus, sensori, juga oromotoriknya. Ibu bisa memberikan Promina Marie dan Rusk yang diformulasikan khusus bayi usia 6 bulan ke atas.
Promina Biskuit Marie mengandung rendah gula dan tinggi susu. Teksturnya mudah lumer dimulut, sehingga tidak akan menyebabkan tersedak. Bentuknya juga mudah digenggam untuk melatih kemampuan menggenggam Si Kecil.
Promina Biskuit Rusk dengan tekstur berpori sehingga mudah lumer dimulut dan bentuk biskuit yang mudah digenggam untuk melatih kemampuan menggenggam si Kecil. Biskuit Rusk cocok untuk bayi 6 bulan keatas dengan gizi lengkap untuk memenuhi nutrisi si Kecil.
Sekarang, Promina bubur bayi dan camilan tersedia minimarket dan di e-commerce kesayangan ibu. Jangan lupa follow akun Instagram @bayisehatpromina untuk mendapatkan informasi mengenai MPASI dan nutrisi untuk Si Kecil.
Jika Si Kecil mengalami keluhan kesehatan, segera tanyakan pada dokter untuk mendapatkan perawatan yang dibutuhkan. Dapatkan juga informasi lain seputar kesehatan anak dengan download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Promina. Diakses pada 2023. Promina Pasta Mac and Cheese.
Grow by WebMD. Diakses pada 2023. How to Start Your Baby on Solid Foods.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Solid foods: How to get your baby started.
World Health Organization (WHO). Diakses pada 2023. WHO. 2002. Complementary feeding.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Diakses pada 2023. Apakah makanan pendamping ASI (MPASI) komersial berbahaya buat bayi?
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Diakses pada 2023. Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan