Ibu, Ini Cara Merawat Polip Hidung pada Anak
“Tidak hanya pada orang dewasa, polip hidung juga bisa terjadi pada anak. Pastinya, masalah kesehatan ini akan membuat anak menjadi tidak nyaman, bahkan aktivitasnya pun bisa terganggu. Ibu, yuk ketahui bagaimana cara merawat polip hidung pada anak agar ia tetap nyaman saat beraktivitas!”
Halodoc, Jakarta – Polip hidung yang menyerang anak akan mengakibatkan munculnya beragam gejala yang serupa dengan pilek yang tidak segera membaik. Ini termasuk hidung pilek, tersumbat, berkurangnya kepekaan indera penciuman, bahkan mendengkur saat tidur. Meski tidak membahayakan kondisi kesehatan anak secara langsung, tetapi gejala yang muncul tentu membuat anak tidak nyaman ketika beraktivitas.
Berbagai Cara Perawatan Polip Hidung pada Anak
Biasanya, dokter akan meresepkan obat semprot hidung yang memiliki kandungan antihistamin dan kortikosteroid guna membantu meringankan gejala polip hidung. Akan tetapi, ibu juga bisa melakukan cara perawatan sederhana untuk membantu membuat gejala mereda dan Si Kecil tetap nyaman ketika beraktivitas, yaitu:
- Irigasi Hidung
Cara pertama adalah irigasi hidung Si Kecil. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Wisconsin Medical Journal menyebutkan bahwa irigasi hidung bisa menjadi salah satu cara yang mudah dan aman untuk mengatasi masalah kesehatan sinusitis yang kronis, tak terkecuali polip hidung.
Irigasi hidung sendiri merupakan aktivitas membersihkan bagian hidung dan sinus dari kotoran maupun lendir. Caranya dengan menggunakan saline yang dialirkan melalui lubang dan saluran hidung. Biasanya, irigasi hidung dilakukan dengan alat yang disebut neti pot atau bulb syringe. Ibu bisa membelinya di apotek.
Jangan lupa untuk menjelaskan pada sang buah hati sebelum melakukan irigasi hidung. Jadi, ia tidak kaget dan tidak merasa ketakutan serta trauma setiap harus melakukan aktivitas tersebut. Sebaiknya lakukan irigasi hidung sebelum ibu memberikan obat semprot hidung agar saline lebih mudah diserap.
- Hirup Uap Panas
Udara lembap yang berasal dari uap panas bisa membantu membuat lendir dan ingus yang berada di dalam rongga hidung lebih encer. Jadi, hidung tersumbat dan rasa sakit kepala karena polip hidung bisa berkurang, bahkan anak pun bisa bernapas lebih lega.
Cara termudah bisa ibu lakukan dengan mengajaknya mandi dengan menggunakan air panas, atau memasak air di panci hingga mendidih, lalu meminta anak untuk menghirup uap yang keluar. Selain itu, ibu juga bisa menggunakan humidifier di kamar tidur Si Kecil.
- Menghindari Pemicunya
Apabila Si Kecil memiliki alergi, menghindari terjadinya iritasi pada hidung akibat debu dan polusi udara dapat membantu mencegah gejala polip hidung menjadi lebih buruk. Jika memang diperlukan, ibu bisa melakukan tes alergi untuk mengetahui zat spesifik apa yang menjadi penyebab alergi pada sang buah hati.
- Menggunakan Tree Tea Oil
Tree tea oil menjadi salah satu jenis minyak esensial yang sangat populer karena khasiatnya yang begitu beragam. Bahan alami ini diyakini mampu mengurangi rasa gatal dan mengatasi peradangan serta infeksi karena memiliki sifat antimikroba. Inilah mengapa, tak sedikit yang menggunakan minyak tersebut sebagai obat alami untuk mengurangi gejala dari polip hidung.
Cara menggunakannya juga tidak sulit. Ibu bisa membuat larutan encer minyak esensial tree tea oil sebanyak 3 sampai 5 tetes. Lalu, oleskan larutan tersebut pada saluran hidung dengan menggunakan kapas.
Jika tidak membaik, segera buat janji dengan dokter spesialis THT di rumah sakit terdekat untuk memeriksakan kondisi anak dan mendapatkan penanganan lanjutan. Supaya lebih mudah, ibu bisa download dan pakai aplikasi Halodoc. Jadi, tidak perlu lagi mengantre saat harus berobat ke rumah sakit, karena ibu bisa langsung buat janji melalui aplikasi Halodoc.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Treating Nasal Polyps at Home with Natural Treatments.
Verywell Health. Diakses pada 2022. Nasal Polyps in Children.
Rabago, David, P., et al. 2008. Diakses pada 2022. Nasal irrigation for chronic sinus symptoms in patients with allergic rhinitis, asthma and nasal polyposis: a hypothesis generating study. Wisconsin Medical Journal 107(2): 69-75.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan