Halodoc, Jakarta – Menyendawakan bayi perlu dilakukan setelah menyusui. Sebab, selama proses tersebut berlangsung, bayi cenderung menelan udara. Udara ini kemudian terjebak di dalam sistem pencernaannya.

Udara yang terjebak membuat perut bayi menjadi kembung, sehingga mereka cenderung rewel dan enggan menyusu. Akibatnya, bayi tidak mendapatkan gizi yang cukup guna menunjang pertumbuhannya. 

Adapun cara yang bisa dilakukan untuk membuat bayi sendawa, yaitu menggendongnya di dada atau bahu, mendudukkannya di pangkuan serta posisikan bayi tengkurap di pangkuan ibu.

Kapan Bayi Perlu Bersendawa?

Selain menyusui, udara bisa terjebak dalam tubuh bayi akibat makanan atau minuman mengandung gas yang dikonsumsi oleh ibu. Beberapa di antaranya brokoli, kembang kol, gandum utuh dan minuman bersoda.

Kondisi lainnya termasuk:

1. Minum susu dari botol. Ibu perlu menyendawakan bayi setelah minum susu sekitar 60 sampai 90 mililiter. 
2. Pindah posisi menyusui. Ketika memindahkan posisi, bayi biasanya menelan banyak udara, karena mulutnya masih terlihat seperti sedang menyedot puting, padahal sudah dilepaskan.
3. Bayi rewel setelah menyusu. Kondisi ini bisa terjadi karena perutnya merasa tidak enak.

Cara Efektif Menyendawakan Bayi

1. Menggendong Bayi di Dada atau Bahu

Menyendawakan bayi di dada bisa dilakukan dengan:

• Menggendong bayi di dada, dengan dagu yang bertumpu pada bahu.
• Pegang area badan dan kepala dengan satu tangan.
• Gunakan tangan lainnya untuk menepuk dan mengusap lembut area punggung bayi untuk mengeluarkan udara yang terjebak.

Sementara cara menyendawakan bayi di bahu dilakukan dengan:

• Posisikan perut bayi di bahu.
• Pegangi dengan satu tangan.
• Gunakan tangan lainnya untuk menepuk dan mengusap lembut area punggung bayi untuk mengeluarkan udara yang terjebak.

2. Mendudukkan Bayi di Pangkuan

Posisi ini terbilang cukup sulit, sehingga jarang ada ibu yang melakukannya. Namun, ibu bisa mencobanya dengan:

• Mendudukkan bayi di pangkuan dengan posisi agak membungkuk.
• Gunakan satu tangan ibu untuk menopang area dada bayi, dengan jari-jari untuk memegangi area dagu dan rahangnya.
• Dalam posisi bungkuk, tepuk-tepuk dan usap lembut punggung bayi dengan sisi tangan yang lain.

3. Membaringkan Bayi di Pangkuan

Langkah terakhir membuat bayi sendawa bisa dilakukan dengan:

• Membaringkan bayi di pangkuan dengan posisi tengkurap, dengan kepala ke arah kaki.
• Pegang dagu dan rahangnya dengan satu tangan.
• Posisikan kepala lebih tinggi dari bagian tubuh yang lain untuk mencegah darah mengalir ke kepala.
• Dalam posisi ini, tepuk-tepuk dan usap lembut punggung bayi dengan sisi tangan yang lain.

Jika ketiga langkah yang disebutkan di atas tidak berhasil membuat bayi sendawa, ibu bisa melakukan beberapa langkah selanjutnya, termasuk:

• Memandikan bayi dengan air hangat.
• Memijat perut bayi dengan gerakan memutar.
• Mengajaknya berbicara atau bernyanyi sembari menepuk-nepuk punggungnya.

Pada usia 6 bulan ke atas, bayi sudah bisa bersendawa dengan sendirinya tanpa bantuan. Jika nantinya bayi bersendawa disertai dengan gumoh, ibu tak perlu khawatir, karena ini adalah kondisi yang normal.

Namun, jika gumoh terjadi beberapa kali setelah menyusui dan disertai dengan gangguan, seperti demam atau diare, sebaiknya segera tanya dokter untuk mendeteksi penyebabnya.

Itulah langkah efektif membuat bayi bersendawa setelah menyusui. Jika kamu membutuhkan informasi lain seputar kesehatan anak, gaya hidup dan pola anak, silakan download Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Parents. Diakses pada 2022. How to Burp a Newborn Baby.

Kids Health. Diakses pada 2022. Burping Your Baby.

National Health Service UK. Diakses pada 2022. Burping your baby.