Halodoc, Jakarta – Bilingual adalah kemampuan seseorang dalam berkomunikasi menggunakan lebih dari satu bahasa, dalam hal ini dua bahasa. Sementara itu, multilingual mengacu pada kemampuan berkomunikasi menggunakan lebih dari dua bahasa. 

Telah banyak studi menyebutkan, anak-anak dan orang dewasa dengan kemampuan dwi atau multibahasa dikaitkan dengan tingkat kecerdasan intelektual yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang-orang yang tidak memiliki kemampuan tersebut. Inilah mengapa, orang tua berlomba-lomba untuk melatih anak bercakap dengan dua atau lebih bahasa sejak dini.

Cara Mendidik Anak Menjadi Bilingual

Kapan waktu terbaik untuk mengenalkan anak belajar dua atau lebih bahasa untuk berkomunikasi? Ternyata, sejak lahir hingga usianya 3 tahun adalah periode tumbuh kembang anak terbaik yang bisa ibu dan ayah manfaatkan. 

Sebab, pada usia tersebut, Si Kecil akan lebih mudah memahami, menyerap, dan mengingat kata maupun kalimat yang ia dengarkan. Namun, bagaimana jika Si Kecil sudah berusia lebih dari 3 tahun? Apakah sudah terlambat untuk dilatih menjadi bilingual atau multilingual?

Tentu saja tidak. Ibu dan ayah tetap bisa memulai melatihnya dengan cara yang tidak berbeda. Bahkan, anak yang usianya sudah lebih dari 3 tahun memiliki peluang untuk menjadi seorang multilingual.

Lalu, bagaimana caranya mendidik anak untuk bisa berkomunikasi dengan dua bahasa atau lebih? Ibu dan ayah bisa mencoba dua cara berikut ini. 

1. Menggunakan Bahasa Lain di Rumah

Cara pertama adalah menggunakan bahasa lain untuk berkomunikasi di rumah. Misalnya, jika ibu dan ayah membiasakan anak untuk memakai Bahasa Indonesia saat berada di luar rumah, gantilah bahasa komunikasi di rumah dengan bahasa lainnya. Misalnya bahasa Inggris atau Mandarin. 

2, Satu Bahasa Berbeda untuk Ibu dan Ayah

Cara mendidik anak menjadi seorang bilingual adalah menggunakan bahasa yang berbeda untuk berkomunikasi dengan ayah dan ibu. Contohnya, Si Kecil menggunakan Bahasa Indonesia kepada ayah, sedangkan komunikasi dengan ibu menggunakan bahasa Inggris atau Mandarin. 

Selain itu, ibu dan ayah juga bisa mencoba beberapa tips berikut ini.

• Ajak anak bernyanyi atau membaca buku berbahasa lain bersama-sama.
• Manfaatkan teknologi, tetapi tetap perhatikan batasannya.
• Bisa juga menggunakan media lain, seperti permainan balok huruf atau papan acak kata.
• Ikut serta dalam kelompok bilingual. 

Sementara itu, jika ibu Ingin Anak Menjadi Polyglot, Ini Tips Ampuh Agar Anak Menguasai Bahasa Asing.

Memang benar, melatih anak menjadi pribadi yang cerdas dan mampu menguasai berbagai bahasa pasti tidak mudah untuk dilakukan. Namun, pastikan ibu tetap sabar dan konsisten saat melakukannya. Selalu ingat, anak berusaha lebih keras saat ia belajar, karena semua hal terasa baru baginya. 

Apabila ibu mendapati anak mengalami gejala masalah kesehatan yang tidak biasa, jangan untuk langsung memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit terdekat. Buat janji berobat di rumah sakit dengan aplikasi Halodoc. Ibu dan ayah dapat mengunduh aplikasinya di Play Store dan App Store secara gratis.

Referensi:

Psychology Today. Diakses pada 2022. How To Raise a Bilingual Child: Seven Strategies for Success.

KidsHealth. Diakses pada 2022. For Parents. Bilingual Families.

American Speech-Hearing-Language Association. Diakses pada 2022. Learning Two Languages.