Ibu, Ini 6 Cara Memilih Dokter Anak yang Sesuai Kebutuhan
Halodoc, Jakarta - Memilih dokter anak merupakan salah satu keputusan terpenting yang akan ayah dan ibu buat terkait kesehatan anak dan ini bisa jadi keputusan yang sulit. Dokter anak merupakan dokter yang mengkhususkan diri dalam perawatan fisik, perilaku, dan mental anak.
Dokter anak tidak hanya merawat bayi dan balita, tapi juga remaja hingga usia 18 tahun. Dokter anak melakukan pemeriksaan fisik dan imunisasi, memantau perkembangan, serta mendiagnosis dan mengobati penyakit yang dialami anak. Ayah dan ibu akan memiliki hubungan jangka panjang dengan dokter anak, jadi penting untuk memilih dokter yang tepat. Bagaimana cara memilihnya?
Baca juga: 5 Nutrisi Penting untuk Pertumbuhan Anak
Cara Memilih Dokter Anak sesuai Kebutuhan
Mencari dokter anak sebenarnya bisa dimulai saat ibu masih hamil, sebaiknya antara 28 hingga 34 minggu kehamilan. Mencari dokter anak yang tepat mungkin akan sangat menantang. Namun perlu diingat, ayah dan ibu tidak bisa menemukan “dokter terbaik di dunia”. Ayah dan ibu hanya mencari dokter yang paling efektif untuk ayah, ibu, dan Si Kecil. Berikut beberapa tipsnya:
1. Cari Referensi
Setiap orangtua memiliki kriteria berbeda dalam memilih dokter anak, jadi orangtua harus mengumpulkan setidaknya tiga nama dari teman ataupun keluarga. Selain itu, lihat rumah sakit yang berafiliasi dengan kandidat dokter, pastikan rumah sakit nyaman dan bereputasi baik.
2. Cari Tahu tentang Asuransi
Mungkin hal ini penting bagi beberapa orangtua. Hubungi perusahaan asuransi mengenai dokter yang diminati, karena bisa saja daftarnya sering berubah.
3. Kunjungi Rumah Sakit atau Klinik
Cari tahu lokasi rumah sakit atau klinik dokter anak Mengingat seberapa sering ayah dan ibu akan berkunjung, pastikan untuk memilih dokter anak yang relatif dekat dengan rumah.
Baca juga: Inilah 8 Pilihan Camilan Sehat untuk Anak
4. Jadwalkan Pertemuan
Setelah kandidat semakin mengerucut, jadwalkan pertemuan tatap mudah dengan beberapa dokter. Ayah dan ibu bisa membuat janji dengan dokter anak di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc.
5. Buat Pertanyaan yang akan Diajukan
Tuliskan daftar pertanyaan yang mungkin membantu dalam membuat keputusan. Misalnya, bagaimana ketersediaan dokter? Jika Si Kecil tiba-tiba demam tinggi di tengah malam, siapa yang harus dihubungi (perawat atau dokter)? Ayah dan ibu harus menanyakan apa yang perlu diketahui agar merasa nyaman. Namun hindari untuk menanyakan hal yang tidak relevan, seperti riwayat pendidikan.
6. Ketahui Apakah Dokter Anak Sependapat dengan Orangtua
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar bayi diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, kemudian ASI dengan MPASI setidaknya sampai tahun pertama.
Dokter berbeda-beda tentang seberapa besar mereka menekan masalah ini. Ada juga dokter yang memiliki sisi berlawanan tentang sunat. Jika ayah dan ibu memiliki perasaan atau pendapat lain yang kuat, pastikan dokter setuju dengan pandangan orangtua, atau setidaknya menghormatinya.
Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diajarkan sebelum Anak Berusia 10 Tahun
Bagaimana Membangun Hubungan dengan Dokter Anak yang Terpilih?
Membangun hubungan yang baik dengan dokter anak juga melibatkan upaya dari ayah dan ibu, termasuk berkomunikasi secara efektif. Pastikan untuk memahami arahan apa pun dari dokter tentang pengasuhan anak. Namun, bicarakan atau tanyakan pada dokter jika tidak yakin tentang sesuatu.
Jangan takut untuk memberikan masukan yang jujur pada dokter anak. Misalnya, jika ibu merasa dokter mempercepat jadwal, atau ia tidak menanggapi kekhawatiran ibu dengan serius, bicarakan hal ini dengan serius. Dokter anak mungkin menghargai tanggapan tersebut.
Saat memberikan tanggapan, lakukan dengan tenang dan rasa hormat untuk menghindari menempatkan dokter dalam posisi defensif.