Ibu, Ini 2 Ciri-Ciri Kehamilan Ektopik yang Perlu Diwaspadai
“Ciri-ciri kehamilan ektopik sering kali tidak disadari, karena mirip dengan kehamilan normal. Namun, jika sudah dalam keadaan darurat, gejalanya bisa berupa pendarahan pada vagina.”
Halodoc, Jakarta – Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim. Kondisi ini terjadi ketika sel telur yang dibuahi tertanam dalam struktur yang tidak dapat mendukung pertumbuhannya. Kehamilan ektopik sering terjadi di tuba fallopi (sepasang struktur yang menghubungkan ovarium dan rahim).
Dalam kasus yang jarang terjadi, kehamilan ektopik dapat terjadi di ovarium atau di rongga perut. Perlu diwaspadai, kehamilan ektopik merupakan kondisi yang mengancam jiwa. Kondisi ini bukanlah kehamilan yang dapat dirawat sampai melahirkan, dan dapat berbahaya bagi ibu jika tidak segera ditangani.
Lantas, seperti apa ciri-ciri kehamilan ektopik?
Kenali Ciri-ciri Kehamilan Ektopik
Seorang wanita hamil mungkin tidak merasa atau melihat gejala apa pun pada awalnya. Namun, beberapa wanita yang mengalami kehamilan ektopik memiliki tanda dan gejala awal kehamilan yang biasa. Seperti telat haid, nyeri payudara, dan mual.
Jika ibu melakukan tes kehamilan, maka hasilnya akan positif. Namun, kehamilan ektopik tidak dapat berlanjut seperti biasa. Saat sel telur yang dibuahi tumbuh di tempat yang tidak tepat, tanda dan gejala menjadi lebih terlihat. Berikut ini setidaknya beberapa ciri-ciri kehamilan ektopik:
- Ciri-ciri awal kehamilan ektopik
Tanda-tanda peringatan awal kehamilan ektopik biasanya adalah pendarahan vagina ringan dan nyeri panggul. Jika darah bocor dari tuba falopi, ibu mungkin merasakan nyeri bahu atau dorongan untuk buang air besar. Sementara itu, gejala spesifik tergantung pada tempat pengumpulan darah dan saraf mana yang teriritasi.
- Gejala darurat
Jika sel telur yang dibuahi terus tumbuh di tuba falopi, maka dapat menyebabkan tuba pecah. Pendarahan hebat di dalam perut mungkin terjadi. Gejala ini dapat mengancam jiwa, yaitu berupa kepala terasa ringan, pingsan, dan syok.
Apabila calon ibu Mengalami Kehamilan Ektopik, Segera Hubungi Dokter Ini untuk konsultasi dan perawatan lebih lanjut.
Penyebab Terjadinya Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi tersangkut saat perjalanannya ke rahim. Hal ini sering kali karena tuba falopi rusak oleh peradangan atau cacat. Ketidakseimbangan hormon atau perkembangan abnormal sel telur yang dibuahi juga mungkin menjadi pemicunya.
Beberapa hal yang membuat seorang wanita lebih berisiko mengalami kehamilan ektopik adalah:
- Mengalami kehamilan ektopik sebelumnya. Jika kamu pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya, kemungkinan besar akan mengalaminya lagi.
- Peradangan atau infeksi. Infeksi menular seksual, seperti gonore atau klamidia, dapat menyebabkan peradangan pada saluran tuba dan organ terdekat lainnya, dan meningkatkan risiko kehamilan ektopik.
- Menjalani perawatan kesuburan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita yang menjalani fertilisasi in vitro (IVF) atau perawatan serupa, lebih mungkin mengalami kehamilan ektopik. Infertilitas itu sendiri juga dapat meningkatkan risiko seorang wanita.
- Operasi tuba. Pembedahan untuk memperbaiki tuba falopi yang tertutup atau rusak dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik.
- Pilihan alat kontrasepsi. Peluang hamil saat menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) jarang terjadi. Namun, jika kamu hamil dengan IUD, kemungkinan besar terjadi ektopik.
- Merokok. wanita yang merokok sebelum hamil berisiko mengalami kehamilan ektopik. Semakin banyak merokok, semakin besar risikonya.
Itulah yang perlu diketahui tentang ciri-ciri kehamilan ektopik. Jika kamu memiliki masalah terkait kehamilan, segera, tanyakan pada dokter spesialis kandungan di Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Ectopic pregnancy
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Ectopic Pregnancy
Healthline. Diakses pada 2022. Ectopic Pregnancy
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan