Ibu Harus Tahu, Ini Gejala Infeksi Cacing Gelang pada Anak
Halodoc, Jakarta – Cacingan termasuk masalah kesehatan umum yang dialami anak-anak. Hal ini dipicu oleh kurangnya kesadaran Si Kecil untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Kebiasaan konsumsi makanan dan minuman yang kurang higienis menjadi pemicu cacingan pada Si Kecil. Meski sering dianggap sepele, infeksi cacing berpotensi menghambat tumbuhnya. Alasannya karena cacing menyerap sari-sari makanan dalam sel darah dan usus Si Kecil.
Baca Juga: Banyak Makan Tetap Kurus karena Cacingan, Benarkah?
Cacing gelang merupakan infeksi cacing yang rentan dialami Si Kecil. Jenis cacing penyebab infeksi ini adalah cacing gelang yang banyak ditemukan pada hewan liar pemakan daging seperti kuda, beruang, babi, rubah, dan serigala. Saat parasit cacing masuk ke dalam tubuh Si Kecil, ia berpotensi mengidap infeksi cacing gelang, disebut trichinosis.
Mengapa Si Kecil Bisa Terinfeksi Cacing Gelang?
Trichinosis terjadi ketika Si Kecil konsumsi daging yang terinfeksi cacing gelang. Setelah daging tersebut masuk ke dalam tubuh, larva memasuki usus dan bereproduksi hingga menghasilkan cacing dewasa.
Kemudian cacing dewasa menyebarkan larva ke dalam aliran darah, sehingga cacing berpotensi pindah melalui pembuluh darah dan masuk ke otot. Setelah sampai di otot, cacing masuk ke dalam jaringan otot dan bertahan hidup dalam waktu lama di dalam tubuh.
Baca Juga: Begini Cacingan Bisa Menular pada Anak-Anak
Apa Tanda dan Gejala Infeksi Cacing Gelang pada Si Kecil?
Infeksi awal cacing kremi jarang menimbulkan gejala. Setelah satu minggu infeksi terjadi, larva memasuki jaringan otot pengidap dan menimbulkan gejala berupa kram perut, diare, mudah lelah, mual, dan muntah. Apabila infeksi cacing gelang memasuki jaringan otot, gejalanya meliputi nyeri otot, sakit kepala, demam tinggi, panas dingin, dan ruam pada beberapa bagian tubuh.
Bagaimana Infeksi Cacing Gelang pada Si Kecil Diobati?
Biasanya infeksi cacing gelang bisa sembuh tanpa perawatan medis. Pada sebagian kasus, dibutuhkan waktu lama untuk sembuh sehingga Si Kecil perlu mendapatkan obat untuk mempercepat proses penyembuhan. Obat yang bisa diberikan adalah obat anti parasit, thiabendazole, dan steroid. Bicara pada dokter terlebih sebelum ibu memberikan obat pada Si Kecil guna mencegah efek samping yang tidak diinginkan.
Adakah Infeksi Cacing Lain pada Si Kecil yang Perlu Diwaspadai?
Ada, berikut tiga infeksi cacing selain thiabendazole. Berikut penjelasannya.
- Cacing kremi. Biasanya menyerang setelah Si Kecil bermain kotoran dan tidak mencuci tangan sebelum makan. Pasalnya saat ia makan dalam keadaan tangan kotor, telur cacing yang menempel ikut masuk ke dalam mulut. Telur lalu menetas di usus kecil dan masuk ke usus besar untuk mengambil sari-sari makanan. Kemudian cacing kremi betina dewasa menuju anus untuk mengeluarkan telur. Inilah penyebab anak pengidap cacing kremi merasakan gatal di sekitar anus.
- Cacing tambang. Jenis infeksi ini masuk ke tubuh lewat kulit kaki, masuk melalui aliran darah, lalu menginfeksi bagian dalam tubuh seperti paru-paru dan jantung. Infeksi cacing tambah menjadi penyebab umum anemia pada anak. Kebanyakan anak pengidap cacing tambang mengalami nyeri perut, diare, mual, demam, susah makan, gatal pada kulit yang terinfeksi, dan muncul darah dalam feses.
- Cacing pita. Meski jarang menimbulkan gejala, anak pengidap cacing pita biasanya mengalami mual, sakit perut, lemah, lesu, hilang nafsu makan, berat badan menurun, hingga kerusakan organ jika infeksi cacing menyebar ke bagian tubuh lain.
Baca Juga: 5 Trik Sederhana Ini Bisa Bikin Si Kecil Jauh dari Infeksi Cacing Gelang
Itulah fakta cacing gelang yang rentan dialami anak-anak. Kalau Si Kecil menunjukkan gejala infeksi cacing gelang, segera bicara ke dokter Halodoc. Ibu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!