Ibu Hamil Suka Makan Asin, Bolehkah Konsumsi Banyak Garam?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   14 Agustus 2018
Ibu Hamil Suka Makan Asin, Bolehkah Konsumsi Banyak Garam?Ibu Hamil Suka Makan Asin, Bolehkah Konsumsi Banyak Garam?

Halodoc, Jakarta – Pola makan ibu hamil tentu harus diperhatikan. Tidak hanya pola makan, asupan makanan yang dikonsumsi pun harus diperhatikan, mulai dari kebersihan hingga kandungan nutrisi. Makanan pada ibu hamil tidak hanya akan berpengaruh pada kesehatan ibu saja, tetapi juga pada perkembangan bayi dalam kandungan.

Baca juga: 6 Tips Mengurangi Gula & Garam

Ada banyak makanan yang memang terlihat lebih menarik untuk disantap saat hamil. Namun, ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi ibu hamil. Sebab, terkadang makanan yang diinginkan oleh ibu hamil mengandung garam yang cukup tinggi. Terlalu banyak mengonsumsi garam nyatanya dapat memengaruhi tekanan gula darah dalam tubuh dan juga memicu penyakit darah tinggi.

Alasan Ibu Hamil Dilarang Mengonsumsi Garam Berlebih

Segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak akan baik. Salah satunya garam. Pada saat masa-masa kehamilan, garam memang memiliki salah satu kandungan yang dibutuhkan oleh ibu hamil, yaitu yodium.

Manfaat yodium bagi ibu hamil juga cukup beragam. Beberapa di antaranya untuk mencegah keguguran, mencegah penghambatan perkembangan otak, dan dapat mencegah bayi berkembang dengan tidak sempurna. Namun, ibu hamil disarankan hanya mengonsumsi garam sebanyak 1 sendok teh dalam satu hari agar manfaatnya bisa terasa dengan baik.  

Namun jika berlebihan, tentu juga akan membahayakan untuk ibu dan bayi dalam kandungan. Berikut adalah beberapa dampak yang dialami ibu hamil jika mengonsumsi garam berlebihan.

1. Preeklampsia

Preaklampsia adalah sebuah penyakit yang sering diidap ibu hamil dan menjadi salah satu penyebab kematian pada ibu hamil. Penyakit ini biasanya menunjukkan beberapa gejala. Di antaranya adalah pembengkakan anggota tubuh, tekanan darah sangat tinggi di atas tekanan darah normal, dan adanya protein pada urine ibu hamil.

2. Memperlambat Pembentukan Ginjal pada Janin

Kelebihan garam pada tubuh ibu hamil nyatanya dapat memperlambat pembentukan ginjal pada janin. Ketika pembentukan ginjal terhambat, tentu ini akan memengaruhi peredaran darah pada bayi. Parahnya, gangguan ini dapat menyebabkan kematian bayi.

3. Dehidrasi

Saat mengonsumsi garam berlebihan, kemungkinan ibu akan mengalami dehidrasi. Hal ini terjadi karena garam memiliki kandungan natrium yang dapat memengaruhi keseimbangan cairan dalam tubuh. Sebaiknya konsumsi cairan yang cukup setelah memgonsumsi makanan yang mengandung garam. Dehidrasi berkepanjangan juga akan membahayakan untuk kesehatan bayi dalam kandungan.

4. Obesitas

Salah satu penyebab kegemukan pada ibu hamil adalah garam. Tentu obesitas pada ibu hamil bisa membahayakan bayi dalam kandungan dan kesehatan ibu sendiri. Beban ibu hamil juga akan bertambah besar saat ibu mengalami obesitas. Maka dari itu, sebaiknya konsumsi makanan yang menyehatkan selama masa kehamilan. Memasak makanan sendiri adalah salah satu cara untuk menghindari konsumsi garam berlebihan selama kehamilan.

Cara Membatasi Kandungan Garam pada Ibu Hamil

Selain memasak makanan yang akan ibu konsumsi, ada beberapa cara yang bisa ibu lakukan untuk membatasi kandungan garam pada ibu hamil.

1. Gunakan Garam Secara Terpisah

Untuk mengatur banyaknya garam yang dikonsumsi, ibu bisa memisahkan garam saat memasak. Campurkan garam pada makanan saat akan dikonsumsi. Dengan begitu, ibu akan lebih tahu takaran garam yang dikonsumsi dalam sekali makan.

2. Kurangi Konsumsi Camilan Asin

Kurangi mengonsumsi camilan asin. Ibu bisa mengganti camilan asin ibu dengan makanan sehat lainnya seperti brokoli atau kentang kukus. Dengan begitu, konsumsi garam tidak akan berlebihan. Selain itu, manfaat sayuran yang dikonsumsi juga akan sangat berguna untuk perkembangan bayi.

Baca juga: 2 Tanaman Herbal Pengganti Gula & Garam Yang Patut Anda Coba

Gunakan aplikasi Halodoc untuk mengetahui lebih banyak mengenai kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!