Ibu Hamil Bisa Hasilkan ASI Sehat Jika Rajin Berolahraga
Halodoc, Jakarta – Setiap ibu hamil tentunya ingin memberikan semua yang terbaik bagi Sang Buah Hati yang akan lahir nanti. Salah satunya termasuk memberikan Air Susu Ibu (ASI) yang bernutrisi. Selain dengan mengonsumsi makanan bergizi, rajin berolahraga ternyata juga dapat membantu ibu menghasilkan ASI yang lebih sehat lho. Simak penjelasannya di bawah ini.
Dalam sebuah studi baru, para peneliti mengatakan bahwa melakukan olahraga ringan selama masa kehamilan dapat meningkatkan senyawa dalam ASI yang dapat menurunkan risiko anak untuk terkena penyakit jantung, diabetes, obesitas dan kondisi lainnya. Hal ini dibuktikan melalui penelitian terbaru yang dilakukan pada hewan.
Dari penelitian tersebut, ditemukan bahwa ibu yang berolahraga sebelum dan selama kehamilan memberikan perlindungan pada bayi terhadap gangguan metabolisme glukosa, penurunan fungsi kardiovaskular, dan obesitas.
Namun, komunitas medis masih belum mengetahui secara pasti senyawa apa yang memberikan manfaat atau bagaimana olahraga dapat memengaruhinya. Kristin Stanford, PhD, seorang profesor fisiologi dan biologi sel di The Ohio State University mengatakan bahwa para peneliti percaya Oligosaccharide 3’-Sialyllactose atau yang dikenal sebagai 3’-SL atau 3’SL adalah senyawa dalam ASI yang memberikan perlindungan pada bayi. 3’SL kemungkinan hanya disintesis di kelenjar susu dan hanya selama menyusui.
Baca juga: Meningkatkan Produksi ASI dengan 6 Cara Ini
Penelitian 3’SL pada Tikus
Studi Stanford yang diterbitkan di Nature Metabolism, menyoroti penelitian pada tikus dan manusia.
Tim Stanford mengamati anak-anak tikus yang lahir dari ibu yang tidak banyak bergerak. Para peneliti kemudian memberi mereka susu dari tikus-tikus betina yang aktif bergerak selama kehamilan mereka. Anak-anak tikus tersebut mengikuti tikus-tikus betina selama setahun setelah periode menyusui.
Stanford mengungkapkan bahwa hanya menambah 3’SL selama periode menyusui dapat meningkatkan metabolisme gula, mengurangi massa lemak dan berat badan pada anak laki-laki, serta menjaga fungsi jantung pada anak perempuan.
Selain itu, para peneliti juga mengamati bahwa tikus-tikus yang diberi asupan 3’SL selama periode menyusui mereka yang juga melakukan diet tinggi lemak, tidak mengalami efek buruk dari diet tersebut.
Penelitian 3’SL pada Manusia
Pada manusia, tim memeriksa sekitar 150 wanita hamil dan wanita postpartum yang mengenakan pelacak aktivitas. Mereka menemukan bahwa wanita yang berjalan lebih banyak per hari memiliki jumlah 3’SL yang lebih tinggi. “Kami mengukur jumlah senyawa 3’SL dalam ASI selama 2 bulan setelah kelahiran dan ternyata jumlah tersebut masih berkaitan dengan langkah-langkah per hari dan aktivitas yang dilakukan selama kehamilan,” ungkap Stanford.
Namun, level 3’SL yang lebih tinggi tidak selalu terkait dengan intensitas olahraga. Jadi, melakukan olahraga ringan saja, seperti jalan kaki sehari-hari, sudah dapat meningkatkan kadar senyawa baik tersebut.
Meski demikian, para peneliti juga masih belum yakin apakah berolahraga setelah melahirkan dapat meningkatkan kadar 3’SL, atau seberapa sering olahraga harus dilakukan agar dapat menjaga kadar senyawa tersebut tetap tinggi untuk memberi manfaat bagi bayi.
Jadi, dapat disimpulkan dari penelitian yang dilakukan pada tikus dan manusia di atas, bahwa 3’SL merupakan senyawa dalam ASI yang sangat baik untuk bayi, yang dapat ditingkatkan dengan tetap aktif atau berolahraga selama kehamilan.
Baca juga: Jenis & Manfaat Olahraga, yang Wajib Ibu Hamil Ketahui
Hal yang Perlu Diperhatikan Bila Ingin Berolahraga Setelah Melahirkan
Meskipun penelitian oleh studi Stanford tersebut tampaknya sangat menjanjikan, Yaffi Lvova, ahli gizi yang terdaftar dari Arizona yang berspesialisasi dalam membantu ibu dan bayi, prihatin terhadap tingkat stres yang dapat terjadi pada ibu baru.
Lvova mengungkapkan bahwa menambah olahraga ke dalam daftar aktivitas yang harus dilakukan oleh ibu baru tanpa mengevaluasi terlebih dahulu keadaan mental dan fisik ibu, dapat berbahaya. Hal ini karena Lvova menemukan bahwa ibu baru sering mengalami banyak tekanan, tetapi hanya mendapatkan sedikit dukungan dari orang-orang di sekitar.
Olahraga memang telah terbukti dapat membantu mengatasi gejala depresi dan kecemasan, dua kondisi mental yang sering dialami oleh ibu baru. Namun, hal itu bukan berarti setiap ibu baru harus berolahraga.
Para ibu baru mungkin sudah berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk bayi mereka yang baru lahir sampai mereka merasa kelelahan yang ekstrem. Bila sudah begitu, tetap memaksakan diri untuk melakukan olahraga justru berisiko menambah beban mental dan fisik pada ibu baru yang sudah merasa stres.
Oleh karena itu, olahraga sebaiknya dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi biologis dan psikologis terlebih dahulu. Baik ibu hamil maupun baru melahirkan tidak diwajibkan untuk berolahraga bila memiliki kondisi kesehatan fisik atau mental yang kurang mendukung.
Baca juga: Stres Mengurus Newborn? Ibu, Lakukan 3 Hal Ini
Bila ibu hamil mengalami masalah kesehatan, gunakan saja aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, ibu bisa menghubungi dokter untuk minta saran kesehatan kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play sebagai teman penolong untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Pregnant Women Who Exercise May Produce Healthier Breast Milk.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan