Ibu Hamil Alami Kutil Kelamin, Waspada Tertular ke Janin
Halodoc, Jakarta – Ibu hamil perlu menjaga kesehatannya sebaik mungkin. Pasalnya, bila ibu terserang penyakit, ada kemungkinan penyakit tersebut dapat memengaruhi kondisi janin atau bahkan menular ke janin.
Kutil kelamin adalah infeksi virus yang bisa didapatkan dari hubungan seksual. Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita, terutama pada yang belum pernah mendapatkan vaksinasi. Lantas, bagaimana bila kutil kelamin terjadi di masa kehamilan? Dapatkah ibu hamil menularkan kutil kelamin ke janin? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini.
Apa Itu Kutil Kelamin?
Kutil kelamin adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Penyakit ini biasanya muncul dalam bentuk benjolan kecil di sekitar area kelamin dan dubur. Kutil kelamin biasanya berukuran kecil, sehingga tidak mudah dilihat dengan kasat mata. Meskipun banyak orang tidak mengalami gejala apapun, tetapi kutil kelamin juga bisa menyebabkan rasa gatal dan sensasi, seperti terbakar, serta nyeri dan perdarahan saat berhubungan intim.
Baca juga: Kutil Kelamin Mudah Menular, Lakukan Pencegahan dengan Cara Ini
Kutil Kelamin Tidak Membahayakan Kehamilan
Berita baiknya, kutil kelamin tidak menimbulkan masalah bagi kehamilan ibu. Setelah memberitahu masalah kesehatan ini pada dokter kandungan, ibu mungkin perlu menunggu sampai setelah melahirkan untuk mendapatkan pengobatan. Hal ini karena beberapa pilihan pengobatan untuk kutil kelamin tidak bisa dilakukan selama masa kehamilan.
Jangan khawatir, memiliki kutil kelamin aktif pada saat melahirkan tidak akan mengganggu jalannya proses persalinan secara normal. Bayi juga tidak mungkin tertular virus melalui persalinan.
Meskipun HPV biasanya tidak memengaruhi ibu hamil dan janin, tetapi dokter akan tetap memantau penyakit menular tersebut selama masa kehamilan. Hal ini karena aliran darah yang meningkat kadang-kadang dapat membuat kutil kelamin tumbuh subur dan lebih cepat pada tubuh selama kehamilan. Selain itu, beberapa wanita juga bisa mengembangkan kutil kelamin yang lebih besar dari biasanya saat mereka hamil.
Baca juga: Ketahui Jenis-Jenis Penyakit Menular Seksual
Komplikasi Kutil Kelamin yang Bisa Terjadi Selama Kehamilan
Sayangnya, ada beberapa kasus di mana kutil kelamin bisa menimbulkan komplikasi selama kehamilan. Bila ibu terinfeksi kutil kelamin saat hamil, kutil dapat tumbuh lebih besar dari biasanya. Bagi sebagian wanita, kondisi ini dapat membuat buang air kecil terasa menyakitkan.
Kutil berukuran besar juga dapat menyebabkan perdarahan saat melahirkan. Bahkan kadang-kadang, kutil yang muncul pada dinding vagina dapat mempersulit organ intim tersebut untuk melakukan peregangan yang cukup saat melahirkan. Dalam kasus ini, metode persalinan caesar mungkin akan dianjurkan.
Meskipun sangat jarang ditularkan pada bayi, tetapi ada kemungkinan bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi kutil kelamin dapat memiliki kutil di mulut atau tenggorokannya beberapa minggu setelah kelahiran.
Virus HPV yang menyebabkan kutil kelamin belum terbukti dapat meningkatkan risiko keguguran atau masalah dalam persalinan.
Pengobatan Kutil Kelamin untuk Ibu Hamil
Tidak ada pengobatan untuk mengatasi kutil kelamin ibu hamil, tetapi beberapa obat-obatan yang dijual di pasaran dapat memperkecil ukuran kutil agar tidak terlihat. Namun, hanya sedikit dari obat-obatan tersebut yang dinyatakan aman untuk digunakan selama kehamilan.
Jadi, sebelum menggunakan obat kutil kelamin, sebaiknya bicarakan dulu pada dokter kandungan. Dokter mungkin akan menyarankan perawatan topikal untuk menghilangkan kutil saat hamil bila obat tersebut dinilai aman untuk kehamilan ibu. Ibu sangat tidak dianjurkan untuk mengobati kutil kelamin dengan penghilang kutil yang dijual bebas di pasaran. Hal ini karena obat kutil yang dijual di pasaran memiliki kandungan yang cukup keras, sehingga dapat meningkatkan rasa sakit dan iritasi, terutama bila diterapkan pada jaringan genital yang sensitif.
Bila ibu memiliki kutil yang berukuran cukup besar yang menurut dokter dapat mengganggu proses persalinan, ada kemungkinan tindakan harus dilakukan untuk menghilangkannya. Berikut ini tindakan yang dapat dilakukan:
-
Membekukan kutil dengan nitrogen cair.
-
Operasi untuk menghilangkan kutil.
-
Menggunakan sinar laser untuk membakar kutil.
Baca juga: Hubungan Intim dengan Bumil, Perlukah Menggunakan Kondom?
Nah, bila ibu hamil mengalami gejala berupa gatal di area intim, coba tanyakan saja pada dokter lewat aplikasi Halodoc. Ibu bisa menghubungi dokter asli melalui Video/Voice Call dan Chat untuk minta saran kesehatan kapan dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play sebagai teman penolong untuk menjaga kesehatan ibu selama masa kehamilan.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Genital Warts in Pregnancy.
Very Well Family. Diakses pada 2020. HPV, Genital Warts, and Pregnancy.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan